Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/77

e-Wanita edisi 77 (1-2-2012)

Kasih dalam Roh

_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________
                        TOPIK: Kasih dalam Roh
                        Edisi 77/Februari 2012

MENU SAJI
DUNIA WANITA: KASIH DALAM ROH (KOLOSE 1:8)
KESAKSIAN WANITA: KUASA DAN KEMURAHAN TUHAN YESUS
STOP PRESS: GRATIS! ALKITAB MP3 AUDIO

Shalom,

e-Wanita Edisi Februari mengambil tema tentang kasih. Kali ini, Anda
dapat menyimak perbedaan antara kasih ilahi dan kasih manusiawi. Anda
juga bisa menyimak kesaksian dari seorang wanita, yang telah merasakan
kuasa dan kemurahan Tuhan dalam hidupnya. Selamat menyimak, Tuhan
memberkati.

Staf Redaksi e-Wanita,
Fitri Nurhana
< http://wanita.sabda.org/ >

               DUNIA WANITA: KASIH DALAM ROH (KOLOSE 1:8)

Kasih terdapat di mana-mana. Kasih terdapat di balik setiap kisah
cinta, menjadi tema setiap sajak dan setiap lakon pementasan yang
menyentuh kalbu dan memesona perhatian manusia. Kasih telah menjadi
dasar dari perjuangan patriotisme, usaha perikemanusiaan. Namun
sesungguhnya, terdapat perbedaan besar antara "Kasih Manusiawi" (human
love) dan "Kasih dalam Roh" atau "Kasih Ilahi" (divine love).

Kasih Manusiawi adalah suatu naluri (instinct) dan nafsu (passion)
manusia. Kasih dalam Roh adalah buah yang dihasilkan Roh Allah dalam
diri orang percaya. Walaupun kasih manusiawi lebih tinggi derajatnya
daripada naluri kasih pada induk burung terhadap anaknya, atau
kemesraan singa betina terhadap anaknya, namun kasih manusiawi berasal
dari bumi dan akan lenyap bersama-sama bumi. Kasih dalam Roh berasal
dari Allah, merupakan bagian dari sifat ilahi Allah yang tidak akan
lenyap, tidak berkesudahan (1 Korintus 13:8 -- "Kasih tidak
berkesudahan").

Kasih manusiawi bersifat mementingkan diri sendiri, sedang kasih dalam
Roh tidak mementingkan diri karena yang dituju adalah kesejahteraan
objek atau pihak yang dikasihinya. Karena itu, kasih manusiawi yang
paling mendalam sekalipun, dapat berubah menjadi rasa benci yang
paling mendalam, yaitu di kala kasih manusiawi itu dikecewakan. Kasih
manusiawi dapat membalas dendam yang dahsyat, apabila pihak atau objek
yang dikasihinya mengecewakannya. Sebaliknya, kasih dalam Roh
melupakan dirinya sendiri, karena bertujuan membahagiakan yang
dikasihinya. Kasih dalam Roh mengasihi agar objek yang dikasihinya
tertolong, diselamatkan, dan ditingkatkan, sehingga tidak segan-segan
berkorban, bahkan mengorbankan kebahagiaannya sendiri.

Kasih manusiawi didasarkan pada sifat-sifat menyenangkan yang ada pada
pihak yang dikasihinya. Kasih dalam Roh berasal dari dorongan hati
sendiri yang tidak terbendung -- mengalir ke luar. Kasih manusiawi
tertarik pada kebaikan dan keindahan objek yang dikasihinya. Kasih
dalam Roh mengasihi, walaupun pihak yang dikasihi tidak menarik sama
sekali, tidak layak sama sekali untuk dikasihi. Kasih dalam Roh adalah
kasih yang didasarkan dorongan hati sendiri dan bukan berdasarkan
kebaikan, kelayakan, keindahan pihak yang dikasihi. Kasih dalam Roh
adalah kasih ilahi, seperti kasih Allah yang dinyatakan dalam Roma
5:8, "Allah menunjukkan Kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus
telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa". Allah mengasihi
kita karena atau berdasarkan dorongan kasih yang ada dalam diri-Nya.
Apabila Roh-Nya mendiami kita, kita akan mengasihi karena dorongan Roh
Kudus dalam diri kita, sehingga kita akan mengasihi siapa pun juga,
terlepas ia layak atau tidak layak untuk dikasihi karena Allah
mengasihi mereka.

Kasih manusiawi sangat perasa dan hidup dalam iklim mengharapkan
balasan. Kasih dalam Roh bersifat panjang sabar, tidak mengharapkan
balasan apa-apa, bersedia berkorban, dan menderita demi kebaikan pihak
yang dikasihinya. Alkitab memberikan penjabaran mengenai kasih dalam
Roh yang terdapat dalam 1 Korintus 13:4-7, "Kasih itu sabar; Kasih itu
murah hati; ia tidak cemburu; ia tidak memegahkan diri dan tidak
sombong; ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan
kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan,
tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala
sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala
sesuatu". Kasih dalam Roh tampak jelas pada kehidupan Yesus Kristus.
Semakin musuh-musuh-Nya membenci-Nya dan menganiaya-Nya, semakin Ia
merasakan betapa mereka memerlukan kasih-Nya, sehingga semakin Ia
merelakan diri-Nya menderita, agar dapat menyelamatkan mereka. Kasih
yang demikian menjadi ciri-ciri dari kasih Kristen.

Pada tahun 1896, ketika banyak penginjil dianiaya bahkan tidak sedikit
yang menjadi martir di China Selatan, salah satu dari mereka yang
selamat bercerita sebagai berikut: "pada waktu itu, ketika kami
menghadapi maut, satu-satunya hal yang kami ingat adalah sukacita dan
kasih mendalam yang memenuhi hati kami. Ketika berita pembantaian ini
di dengar sahabat-sahabat kami di Inggris, pada mereka tidak terdapat
rasa dendam. Kasih yang mengasihi mereka yang mengasihi kita adalah
kasih manusiawi, sedang kasih yang mengasihi mereka yang tidak
mengasihi kita, yang membenci kita, adalah kasih ilahi -- kasih yang
dihasilkan Roh Kudus dalam diri orang-orang percaya. Kasih yang berdoa
bagi keselamatan mereka yang menganiaya kita, bahkan rela mati bagi
mereka yang ingin membunuh kita, adalah kasih yang berasal dari Allah,
yang hanya Roh-Nya saja yang dapat menghasilkannya dalam hati manusia.

Kasih manusiawi bersifat tidak tetap, tidak menentu. Kasih dalam Roh
bersifat tetap, tidak berubah, bersifat kekal untuk selama-lamanya.
Kasih manusiawi kita tergantung pada suasana hati kita atau suasana
hati mereka yang kita kasihi. Kasih dalam Roh adalah Yesus Kristus di
dalam kita, yang mengasihi senantiasa pada segala waktu, baik dalam
waktu suka maupun dalam waktu duka. Kasih Manusiawi bersifat
eksklusif, memihak, atau subjektif. Kasih dalam Roh bersifat universal
atau menyeluruh, bukannya mengasihi kesayangannya saja, tetapi
mengasihi semua yang perlu dikasihi.

Kasih manusiawi sering bermusuhan, tidak menyukai mereka yang di luar
lingkungan kerabatnya. Kasih dalam Roh bersifat jujur, benar, adil,
universal, dan disertai kelembutan yang jauh lebih halus daripada
perasaan terhalus atau sentimen terhalus kasih manusiawi. Kasih
manusiawi tidak jarang bersifat berlebih-lebihan, tidak terkendali.
Kasih dalam Roh tidak berlebih-lebihan, dapat membatasi diri atau
menahan diri, bahkan berani untuk melakukan hal yang tidak
menyenangkan demi kebaikan objek atau pihak yang dikasihinya.
Demikianlah Allah mengasihi kita, sehingga Ia rela "melukai,
menghukum, menyembuhkan, dan menyelamatkan" kita.

Kasih manusiawi didasarkan pada apa yang tampak saja. Kasih dalam Roh
didasarkan pada iman, karena itu kasih ini percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu" (1 Korintus 13:7). Di kala "sifat indah"
belum tampak pada objeknya, maka kasih ini berdoa agar Allah
menumbuhkan sifat indah itu pada objeknya, dan karena percaya bahwa
Allah memenuhi doanya itu, ia bertindak seperti Allah telah
memenuhinya. Harapan ini dipadukan dengan iman, melihat penglihatan
hari depan sampai penglihatan itu menjadi kenyataan nyata waktu kini.
Karena itu, kasih dalam Roh memandang objeknya dalam segala keindahan
yang akan dimiliki objek tersebut kelak di kemudian hari. Demikianlah
Allah memandang masing-masing kita. Ia bukannya melihat kita
sebagaimana keadaannya kita sekarang, tetapi sebagaimana keadaannya
kita nanti, yaitu di kala kita memantulkan sempurna keindahan
mahamulia Juru Selamat kita. Keindahan sempurna kita nanti, itulah
yang kini dilihat Allah pada kita, yang memberikan kesukaan
kepada-Nya. Ia kini memperlakukan kita seperti kita sudah mengenakan
kemuliaan Kristus Yesus. Demikianlah seharusnya kita mengasihi sesama
kita, yaitu dengan memandang mereka kini dalam keberadaan mereka kelak
dalam terang kemuliaan Yesus Kristus.

Kasih manusiawi bersifat manusiawi. Kasih dalam Roh adalah kasih Allah
di dalam diri kita di mana Roh Kudus memenuhi dan mengalir dalam hati
kita. Kasih ini bukanlah berupa yang terbaik yang dapat kita rasakan,
katakan, atau lakukan, melainkan kasih Kristus yang direproduksi dalam
diri kita dan dipancarkan kembali melalui kehidupan kita, sehingga
tepatlah apa yang dikatakan dalam 1 Korintus 13:4-7 -- "Kristus dalam
diri kita itu sabar, Kristus dalam diri kita itu murah hati; Ia tidak
cemburu; Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong; Ia tidak
melakukan yang tidak sopan, dan tidak mencari keuntungan diri sendiri;
Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain; Ia tidak
bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran; Ia menutupi
segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu". Inilah yang Roh Kudus ingin ajarkan
kepada kita, yaitu menyadarkan kita akan ketidakmampuan kita dan
kemampuan Kristus, agar kita belajar menggantungkan kehidupan kita
kepada kemampuan Roh-Nya yang berdiam dalam setiap orang percaya,
sehingga seperti rasul Paulus, kita akan mengalami dan mengakui bahwa
"bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di
dalam aku." (Galatia 2:20)

Kasih dalam Roh adalah jumlah dari seluruh kebaikan, inti daripada
kesucian. Roh Kudus datang mendiami setiap kita untuk melatih kita
belajar mengasihi. Dari hari ke hari, Ia membimbing kita dalam latihan
mengasihi. Di kala keadaan begitu sukar, begitu menekan kita, itu
berarti pelajaran baru bagi kita, kesempatan baru bagi kita untuk
memantulkan kehidupan Kristus, kesempatan baru untuk belajar bersabar,
bermurah hati, belajar mengasihi seperti Kristus mengasihi. Marilah
kita dalam setiap pengalaman yang kita jumpai, melihat tangan Allah,
pelajaran dari Allah dan kasih-Nya, sehingga kehidupan kita merupakan
suatu latihan belajar mengasihi. Allah memberikan kita kasih dalam Roh
dan memberikan kita hukum baru, "Aku memberikan perintah baru kepada
kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku mengasihi
kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34)

Alkitab mengajar: "Allah adalah Kasih, dan barang siapa tetap berada
di dalam Kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam
dia." (1 Yohanes 4:16) "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua
bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai
kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang
gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku
mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan
sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung,
tetapi jika aku tidak memunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku
bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku kasih tidak
berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa Roh akan berhenti;
pengetahuan akan lenyap. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu
iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah
kasih." (Korintus 13:1-3, 8, 13)

Sumber asli: "The Holy Spirit", A.B. Simpson

Diambil dari:
Judul majalah: Hikmat Kekal, Edisi Mei/Juni 1986, No.30
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan MST, Jakarta 1986
Halaman: 19 -- 24

           KESAKSIAN WANITA: KUASA DAN KEMURAHAN TUHAN YESUS

Rencana Tuhan berbeda dengan rencana manusia. Inilah yang saya alami.
Saya dan suami memutuskan untuk memiliki dua anak saja. Tetapi pada
tahun 1998, saya melahirkan anak ketiga. Melalui kehamilan anak yang
ketiga ini, ternyata Tuhan menunjukkan kuasa-Nya yang ajaib. Selama
ini, keadaan tubuh saya tidak ada yang mencurigakan. Setiap kali
melakukan "pap smear" [metode screening ginekologi untuk mendeteksi
kanker rahim yang disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV, Red.]
hasilnya selalu baik.

Pada waktu kehamilan saya berusia 2 bulan, saya baru memeriksakan diri
ke salah satu rumah sakit bersalin di Jakarta. Pada saat di USG,
dokter menemukan ada kista di rahim saya dengan diameter 4,75 cm
(sebesar telur) dan letaknya persis di sebelah janin. Dokter
memastikannya dengan memotret tiga kali hasil USG-nya. Kemudian dokter
berkata, jika kista mengganggu janin atau ada keluhan pada perut, maka
kista itu harus dikeluarkan dahulu melalui operasi. Tetapi bila tidak
ada keluhan, kista itu akan diangkat pada saat melahirkan melalui
operasi. Saat mendengar berita ini, saya menjadi lemas dan khawatir
sekali.

Melihat saya ketakutan, dokter berkata ada kemungkinan kista itu bisa
hilang, tetapi kemungkinannya kecil sekali. Saya merasa kata-kata
dokter itu hanya untuk menghibur dan menguatkan saya. Setelah
mendengar hal ini, saya dan suami memutuskan untuk berserah kepada
Tuhan dan berdoa setiap hari untuk hal ini. Saya juga meminta dukungan
doa pada mertua, ibu, dan teman seiman saya.

Pada saat kandungan saya berumur 3 bulan, dokter kembali melakukan USG
karena khawatir kistanya membesar. Puji Tuhan, kista sebesar telur itu
telah hilang dan yang terlihat hanya foto janin. Dokter juga heran
melihat hal ini karena terjadi dalam waktu hanya 1 bulan. Kami percaya
bahwa semua itu karena kemurahan dan kuasa Tuhan Yesus. Akhirnya, saya
dapat melahirkan anak ketiga dengan selamat, tanpa melalui operasi.

Diambil dari:
Judul majalah: Warta Sejati, Edisi 35/Maret -- April 2003
Penulis: Jerie Wati (Yeye)
Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Indonesia
Halaman: 25 -- 26

                  STOP PRESS: GRATIS! ALKITAB MP3 AUDIO

Apakah Anda rindu mendengarkan firman Tuhan setiap hari? Dapatkan
Alkitab MP3 Audio sekarang juga!

Alkitab MP3 Audio adalah rekaman teks Alkitab yang
disuarakan/dibacakan dalam format MP3. Tersedia dalam 20+ versi bahasa
Indonesia, bahasa-bahasa suku di Indonesia, dan bahasa-bahasa asing
lain. Bisa didapatkan dengan "kualitas CD" (650 MB) atau "kualitas HP"
yang lebih kecil (200 MB) dalam bentuk CD, DVD, USB, HP, atau online
streaming/download -- GRATIS!

Alkitab MP3 Audio ini akan banyak menolong Anda dalam pelayanan dan
terutama gereja Anda, khususnya untuk menolong para lanjut usia,
penyandang tunanetra, yang sedang berbaring sakit atau yang masih buta
huruf, sehingga mereka pun bisa dilawat oleh firman Tuhan. Bahkan
Alkitab MP3 Audio ini juga bisa Anda gunakan ketika sedang melakukan
perjalanan atau sambil mengerjakan tugas sehari-hari. Alkitab MP3
Audio mudah untuk dibawa/diputar/disimpan dalam semua alat komputer,
laptop, PDA, CD/VCD/DVD/MP3 player, USB, Android, iPod/iPad, maupun HP
Anda. Jika Anda memiliki pelayanan yang berhubungan dengan
bahasa-bahasa tersebut, atau mengetahui ada pelayan Tuhan yang
melayani dengan menggunakan bahasa-bahasa tersebut, silakan
menghubungi kami.

Milikilah segera dan jadikan CD Alkitab Audio MP3 ini alat untuk
menyebarkan firman Tuhan. Biarlah semakin banyak orang yang "percaya
karena mendengar" -- "faith comes by hearing".

Kontak YLSA/SABDA: < audio(at)sabda.org >
Situs: < http://audio.sabda.org >

Kontak: < wanita(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Fitri Nurhana
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/wanita >
Berlangganan:< subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org