Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/79

e-Wanita edisi 79 (8-3-2012)

Paskah 1

_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________
                           TOPIK: Paskah 1
                        Edisi 79/Maret 2012

MENU SAJI
DUNIA WANITA: MANUSIA BARU (GALATIA 3:28)
WOMEN TO WOMEN: SAYA MENDAPATKAN SEGALA KEBUTUHAN DARI TUHAN
TOKOH WANITA: HAWA -- WANITA DALAM ALKITAB
STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA

Shalom,

Memahami makna kebangkitan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita merupakan
hal yang sangat penting. Jika tidak, kita tidak akan mendapatkan
pemahaman yang benar tentang anugerah yang telah kita terima melalui
kebangkitan-Nya, yaitu kita menjadi manusia baru di dalam Dia. Apa
arti menjadi manusia baru di dalam Dia? Temukan jawabannya melalui
artikel yang telah kami persiapkan. Simak juga kesaksian M, seorang
anak Tuhan yang mengalami aniaya karena tetap mempertahankan imannya
kepada Kristus, serta salah satu tokoh wanita di dalam Alkitab --
Hawa. Tuhan memberkati.

Redaksi e-Wanita,
Fitri Nurhana
< http://wanita.sabda.org/ >

               DUNIA WANITA: MANUSIA BARU (GALATIA 3:28)

Kristus sudah bangkit! Akibat kebangkitan Kristus, Roh Kudus
dicurahkan untuk melanjutkan karya keselamatan Ilahi. Apa makna
kebangkitan Yesus? Apa arti kebangkitan Yesus bagi kita di Indonesia
saat ini? Merenungkan makna kebangkitan Yesus menggetarkan hati. Salah
satu makna kebangkitan Kristus adalah pengharapan manusia baru, di
mana tidak ada lagi diskriminasi etnis atau suku bangsa, diskriminasi
gender, perbedaan status sosial. Pengertian manusia baru sangat
penting di Indonesia saat ini. Kita hidup dalam suasana dan kondisi
hubungan antarsesama "kita-mereka" yang tajam. Fragmentasi sosial
membelah masyarakat Indonesia. Kita berbeda dengan mereka dan mereka
berbeda dengan kita. Perbedaan ini menyebabkan terjadinya relasi
kita-mereka. Manusia dilihat dengan kacamata kita-mereka. Kita dan
mereka berbeda kelompok etnisnya. Kita ini kelompok etnis atau suku
bangsa yang lebih istimewa, lebih super dibanding mereka. Jadi, kita
jangan bergaul dengan mereka. Bahkan bila perlu, kita bunuh saja
mereka. Kekerasan fisik antarkelompok etnis merupakan persoalan nyata
di Indonesia.

Perbedaan gender adalah persoalan lain. Kita laki-laki dan mereka
perempuan. Ada satu organisasi Kristen yang akan memilih pemimpin
baru. Sebenarnya, ada satu calon pemimpin yang sangat tepat dengan
kemampuan hebat. Tetapi calon ini tidak dipilih. Mengapa? Karena ia
seorang perempuan. Perempuan sering tidak diberi kesempatan sama
dengan laki-laki. Kita laki-laki, mereka perempuan. Diskriminasi lain
adalah status sosial. Jurang kaya-miskin di Indonesia sangat mencolok.
Kita kaya, mereka miskin. Bagi sebagian orang, makan ayam goreng
merupakan suatu kemewahan. Sementara bagi sebagian orang yang lainnya,
gonta-ganti mobil seperti mengganti pakaian saja. Hubungan manusia
dilihat dengan kacamata kita-mereka.

Pada zaman Tuhan Yesus, masalah kelompok etnis, gender, dan status
sosial juga terjadi. Bangsa Yahudi menganggap bangsa lain adalah
bangsa kafir. Merekalah bangsa pilihan Allah. Suku bangsa lain bukan
umat pilihan. Perempuan mendapat posisi yang tidak menguntungkan dalam
masyarakat Yahudi. Rabi Yahudi dalam doanya bersyukur bahwa ia tidak
dilahirkan sebagai perempuan. Status sosial kaya-miskin, khususnya
budak dan orang merdeka jelas terlihat. Budak dipandang sebagai benda
bukan manusia. Dalam konteks dan situasi demikian, Yesus membawa
pengharapan baru, pengharapan manusia baru. Yesus tidak melihat sesama
manusia dalam kacamata kita-mereka.

Ketika Tuhan Yesus ditanya siapakah sesamaku manusia? Tuhan Yesus
menunjuk orang Samaria sebagai sesama manusia (Lukas 10:29). Kenapa
Samaria? Rupanya orang Yahudi dan orang Samaria terlibat konflik dan
permusuhan yang berlangsung ratusan tahun. Hubungan kita-mereka tajam
sekali. Orang Yahudi yang tinggal di daerah Galilea, jika pergi ke
Yerusalem harus melewati tanah Samaria. Tetapi orang Yahudi lebih baik
mengambil jalan memutar yang lebih jauh, ketimbang menginjak tanah
samaria. Mengapa konflik kita-mereka -- Samaria dan Yahudi terjadi?
Ketika bangsa Israel dibuang ke Babilonia, penduduk yang dibawa adalah
yang pintar dan kuat -- Israel, sementara yang lemah ditinggalkan --
Samaria (2 Raja-Raja 24:14), orang miskin ditinggalkan, sementara
orang kaya dibawa ke pembuangan Babilonia (2 Raja-Raja 25:12).

Untuk mengisi kekosongan penduduk, raja Asyur memindahkan orang dari
Babel ke kota-kota Samaria (2 Raja-raja 17:24). Dalam pandangan orang
Yahudi, penduduk Samaria tidak lagi murni Yahudi -- orang Babel bukan,
orang Yahudi juga bukan. Mereka telah tercemar dan tidak murni lagi.
Jadi, orang Samaria adalah orang lemah, miskin, dan tercemar. Tidak
heran ketika orang Israel kembali dari pembuangan ke Palestina, mereka
memandang rendah orang yang tinggal di Palestina. Kitab Ezra dan
Nehemia melaporkan konflik yang terjadi antara Samaria dan Yahudi.
Kita Yahudi, mereka Samaria. Orang Yahudi memandang orang Samaria
sebagai "orang bodoh", "penyembah berhala". Para rabi Yahudi melihat
orang Samaria sebagai "orang murtad", "ditakdirkan di neraka".

Orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Mereka tidak
berbicara satu dengan yang lainnya. Ketika Tuhan Yesus menyatakan
orang Samaria sebagai sesama manusia, orang Yahudi sangat terkejut.
Sebenarnya, orang Samaria dan orang Yahudi tidak jauh berbeda (Yohanes
4:9). Keduanya percaya pada satu Allah, setia pada Taurat, dan
melakukan sabat, sunat, dan merayakan hari-hari raya seperti Paskah,
Pentakosta. Perbedaan keduanya adalah tempat ibadah. Dalam pandangan
Yahudi, orang Samaria dianggap lemah, miskin, dan tercemar, sehingga
orang Yahudi tidak mau beribadah satu tempat. Orang Samaria beribadah
di gunung Gerizim, sedang orang Yahudi beribadah di Yerusalem. Tuhan
Yesus sengaja melintasi tanah Samaria, bahkan Tuhan Yesus berbicara
dengan seorang perempuan Samaria. Yesus juga tinggal dua hari di tanah
Samaria (Yohanes 4:40), makan dan minum bersama orang Samaria. Hal ini
tentu saja membuat murid-murid Yesus heran (Yohanes 4:27). Bagi Yesus,
hubungan manusia tidak dilihat dalam konteks kita-mereka.

Makna kebangkitan Yesus adalah hilangnya kacamata kita-mereka. Kita
tidak lagi melihat sesama manusia dengan pandangan kita-mereka.
Komunitas Kristen harus mendemonstrasikan kepada dunia suatu hubungan
baru di dalam jemaat, di mana tidak ada kebencian etnis, pelecehan
gender, dan perbedaan status sosial. Manusia baru, di mana Kristus
adalah semua dan di dalam segala sesuatu, karena semua orang percaya
adalah satu di dalam Kristus. Komunitas Kristen harus menampakkan
relasi sesama manusia baru sebagai saudara dalam Kristus. Dengan jalan
demikian, dunia tahu dan mengerti makna dan arti kata saudara. Jika
orang Kristen tidak memperlihatkan kepada dunia arti kata saudara,
maka dunia tidak akan mengerti arti persaudaraan sejati.

Mengasihi sesama berarti tidak melihat manusia dengan kacamata
kita-mereka. Inilah tugas orang Kristen, tugas moral sosial gereja.
Dari sinilah peran etika sosial gereja berangkat. Inilah arti
kebangkitan Yesus. Manusia baru melihat manusia berasal dari satu
sumber yakni Adam, sehingga semua manusia memiliki hak sama untuk
mendengar Kabar Baik Kristus. Ada satu kesaksian dari suku Manobo di
Filipina, dalam buku "Sampah Menjadi Persembahan". Suku Manobo
dianggap sebagai suku sampah. Sampah karena orang Manobo suka mabuk,
judi, malas, gosip, dan bertengkar. Orang Manobo bodoh, malas, miskin,
keras kepala, suka mencuri. Apa yang diharapkan dari mereka? Tidak
ada. Tidak ada yang mau bergaul dengan mereka. Tetapi Tuhan Yesus
mengasihi mereka dengan mengutus hambanya -- seorang wanita -- dari
Gereja BNKP di Nias, yang tidak melihat manusia dalam perspektif
kita-mereka untuk melayani suku ini. Ketika kasih Yesus menjamah suku
Manobo, terjadi perubahan yang luar biasa, sehingga mereka menjadi
manusia baru. Sebelum mengenal Injil, cita-cita anak Manobo hanya
satu, kawin! Setelah menerima Injil, mereka memiliki cita-cita yang
luar biasa. Ada harapan hidup. Tidak hanya itu. Mereka rajin
memberitakan kasih Yesus -- tidak hanya kepada suku Manobo, tetapi
juga kepada suku lain yang selama ini memandang mereka sangat rendah.
Suku Manobo tidak lagi melihat sesama manusia dengan kacamata
kita-mereka.

Mungkin kacamata kita-mereka yang kita kenakan selama ini terlalu
tajam memilih manusia. Mengapa? Injil Kristus tidak kita beritakan
kepada mereka, karena kuasa kebangkitan Kristus Yesus tidak
menghangatkan hati kita ketika melihat sesama manusia. Jadi, marilah
kita melihat sesama manusia dengan kacamata Kristus. Lihatlah sesama
manusia seperti Kristus melihat manusia.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Partner, Tahun XXIII, Edisi HUT ke-40, Tahun 2009
Judul artikel: Manusia Baru (Galatia 3:28)
Penulis: Pdt. Armand Barus
Penerbit: Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab
Halaman: 3 -- 5

       WOMEN TO WOMEN: SAYA MENDAPATKAN SEGALA KEBUTUHAN DARI TUHAN

Nama saya M. Ayah saya adalah seorang yang taat akan agamanya. Saya
menikah pada usia 13 tahun. Anak pertama saya meninggal pada usia 2
tahun. Saat itu suami saya berkata, "Ini terjadi karena kau bukan
orang baik!" Saya telah berdoa, berpuasa, dan membaca kitab suci agama
saya. Semakin saya membaca, semakin saya mengerti, maka semakin saya
tidak dapat menerimanya. Saya menyadari bukan hidup seperti ini yang
saya ingini.

Seorang teman saya telah menerima Kristus dan menjadi Kristen. Ia
membaca Alkitab setiap hari dan terus menerus mencari kebenaran dari
firman Tuhan. Saya pun datang kepadanya untuk mengenal Kristus. Satu
ayat yang membuat saya terkesan adalah: "Marilah kepada-Ku, semua yang
letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
(Matius 11:28) Ya, saya membutuhkan kelegaan dan saya menemukan
kepastian dalam firman-Nya.

Saya merasa takut untuk berpindah agama. Saya mulai berdoa, "Tuhan,
saya tidak menemukan-Mu dalam iman lama saya. Apakah saya dapat
menemukan-Mu dalam iman Kristiani? Ada sebuah kekosongan dalam hati
saya." Kemudian Yesus menjawab doa saya. Ia datang melalui Roh Kudus
kepada saya, Ia sangat nyata.

Saya pun menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Saya mulai membaca kitab
Perjanjian Baru, terutama kitab Wahyu yang sangat memberkati saya.
Saya sangat diberkati oleh firman Tuhan dalam Alkitab dan buku-buku
yang saya beli di gereja setempat. Setelah beberapa lama, saya sudah
membawa 16 anggota keluarga saya untuk menerima Yesus sebagai Tuhan
dan Juru Selamat. Saya tidak takut untuk memberi tahu orang lain bahwa
saya adalah seorang Kristen.

Setelah 1 tahun menjadi seorang Kristen, saya ditangkap karena mereka
menemukan sebuah catatan yang saya tulis untuk kakak saya yang
berbunyi, "tinggalkan candu dan minuman keras, percayalah kepada
Kristus." Dalam pengadilan saya berkata, "yang dapat kalian lakukan
adalah membunuh saya dan setelah itu Kerajaan Tuhan ada di hadapan
saya. Iman adalah sesuatu yang datang dari hati. Iman bukanlah sebuah
permainan dan saya menemukan segalanya dalam Kristus."

Selama di penjara, saya hanya dapat menghirup udara segar selama 15
menit dalam sehari. Saya terus memikul salib ini, sampai suatu hari
penjaga membuka pintu sel dan menyatakan bahwa saya bebas. Saya harus
tetap memberitakan Kabar Baik. Saya harus keluar dari kota ini dan
membawa semangat penginjilan ke tempat selanjutnya.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama buletin: Frontline Faith September-Oktober 2011
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Open Doors Indonesia, Jakarta
Halaman: 8

              TOKOH WANITA: HAWA -- WANITA DALAM ALKITAB

Kejadian 3:20, Kejadian 4:1; 2 Korintus 11:3; 1 Timotius 2:13

Hawa adalah ibu seluruh umat manusia. Seluruh bangsa, suku dan bahasa
berasal darinya.

Hawa diciptakan Allah dan diberikan kuasa atas dunia
(Kejadian 1:26-29). Perhatikan bahwa ayat 27 menekankan kenyataan
bahwa Allah menciptakan pria dan wanita.

Kata-kata pertama yang pernah diucapkan Allah dituliskan dalam
Kejadian 1:28. Janji-janji ini diberikan secara langsung kepada Hawa
serta Adam.

Walaupun pria dan wanita memunyai peran-peran yang berbeda dalam
pernikahan, kita sejajar dalam hubungan kita dengan Allah. Kita
bersama-sama menciptakan gambaran Allah. Kita dipanggil untuk
menaklukan dunia.

Hawa diciptakan dari tulang rusuk pria (Kejadian 2:21-25). Bukan dari
kakinya, karena wanita tidak diciptakan untuk menjadi bawahannya.
Bukan pula kepalanya, karena wanita tidak diciptakan untuk menjadi
atasannya. Dia diciptakan dari tulang yang terdekat dengan hati. Hal
ini berbicara banyak tentang hubungan yang terjadi antara pria dan
wanita dalam pernikahan.

Kejadian 3 bercerita bagaimana wanita ditipu oleh ular. Saat ini,
Iblis masih menggunakan cara licik seperti ini. Waspadalah akan tipuan
Iblis (2 Korintus 11:1-3). Dia mendatangkan pikiran-pikiran jahat. Dia
lihai memberikan situasi yang sangat buruk dalam keadaan apa pun. Dia
terus berbohong dan mengambil keuntungan dari keraguan yang dia
temukan dalam diri Anda.

Seorang wanita yang berhikmat peka terhadap pikirannya. Pikiran yang
datang dari iblis dibuangnya ke tong sampah dan tidak pernah
dipikirkannya. Wanita yang tidak bijak merenungkan semua pikiran yang
ada di benaknya. Pada akhirnya, pikiran tersebut akan memberikan
tipuan, rasa sakit, tekanan setan, dan hubungan yang hancur. (tAnna)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: The Living Word Library
Alamat URL: http://www.wordlibrary.co.uk/article.php?id=160&type=bible
Tanggal akses: 14 Juli 2011

               STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA

Apakah Anda sedang bingung mempersiapkan acara Paskah di gereja,
persekutuan, atau komunitas Anda? Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
< http://www.ylsa.org > menyediakan sejumlah sumber bahan Paskah
pilihan dan alkitabiah untuk membantu Anda menemukan pengetahuan
Alkitab dan inspirasi untuk menyambut Paskah.

Anda bisa berkunjung ke Situs Paskah Indonesia
< http://paskah.sabda.org/ > yang memuat segudang bahan menarik
seputar Paskah, antara lain artikel, drama, puisi, kesaksian, dan
buku. Anda juga bisa menyumbangkan bahan-bahan Paskah karya Anda di
situs ini dan membagikannya kepada orang lain. Jika waktu Anda
terbatas dan membutuhkan referensi tepercaya seputar bahan Paskah,
berbagai link dan daftar kategori di situs mini < http://paskah.co/ >
akan menolong Anda menyeleksi bahan-bahan yang Anda butuhkan.

YLSA juga menghadirkan kisah-kisah Paskah dalam bentuk video yang
memadukan unsur teks, audio, dan grafis menarik yang dapat diunduh
secara gratis di YouTube < http://youtube/user/sabdaalkitab >. Selain
itu, Anda juga kami undang untuk berinteraksi dengan anak-anak Tuhan
yang lain melalui "sharing" dan diskusi seputar perayaan Paskah di
Facebook Paskah < http://fb.sabda.org/paskah >. Paskah segera datang,
jangan menunda lagi. Segera kunjungi keempat pranala kami dan dapatkan
bahan-bahan Paskah dari YLSA!

Kontak: < wanita(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti dan Fitri Nurhana
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/wanita >
Berlangganan:< subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org