Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kados/646 |
||||||||||||||||
KADOS edisi 646 (21-8-2022)
|
||||||||||||||||
Pokok Doa KADOS 646 (22 -- 28 Agustus 2022: Konstitusi Indonesia) Mengingat kedudukannya sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia, perubahan dalam UUD 1945 akan sangat berpengaruh dalam berbagai aspek penyelenggaraan negara Indonesia. Adanya isu untuk mengubah UUD 1945 untuk kepentingan golongan/individu tertentu tentunya perlu kita cermati dan doakan bersama. Mari kita doakan hal ini bersama-sama. Pokok Doa: 22 Agustus 2022 Setiap warga negara Indonesia semakin menjunjung tinggi UUD 1945 sebagai konstitusi dan sumber hukum tertinggi yang berlaku di Republik Indonesia. 23 Agustus 2022 Pemerintah dan masyarakat Indonesia tidak mudah terpengaruh dengan wacana-wacana untuk mengubah konstitusi Indonesia demi kepentingan pribadi maupun golongan tertentu. 24 Agustus 2022 Masyarakat Indonesia dapat berpikir kritis, cerdas, dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara terkait isu-isu perubahan konstitusi negara. 25 Agustus 2022 Setiap warga negara Indonesia melek terhadap pengetahuan tentang konstitusi dan sistem perundang-undangan negara sehingga mengerti hak dan kewajibannya sebagai warga negara. 26 Agustus 2022 Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga negara pengawal konstitusi dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan dalam takut akan Tuhan. 27 Agustus 2022 Oknum-oknum yang melemparkan isu terkait wacana perubahan UUD'45 dapat ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku. 28 Agustus 2022 Orang percaya dapat menjadi teladan bagi masyarakat di sekitarnya untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD'45. Berdoa bagi Mitra Persekutuan Evangelisasi Anak (PEA) 1. Anak Pondok Gembira online (pembinaan kerohanian anak interdenominasi) setiap Jumat, sebulan 2x. 2. Anak Pondok Gembira onsite di Bandung dan Manado, seminggu sekali. 3. Guru-guru/pembina rohani Pondok Gembira terus setia dan teguh dalam panggilannya dalam membina anak-anak. 4. Pelatihan/pembinaan GSM dan pelayan anak supaya mereka bergiat dalam memberitakan Injil. 5. Anak-anak yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus tetap teguh beriman meski situasi sekarang memiliki tantangan yang cukup berat. 6. Penjangkauan anak yang belum percaya, baik secara langsung maupun melalui media digital. 7. Kebutuhan tenaga muda dalam pelayanan anak, baik di PEA maupun gereja-gereja.
|
||||||||||||||||
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |