Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/10

KISAH edisi 10 (9-3-2007)

Dipulihkan dari Kehancuran

______________________________PUBLIKASI_______________________________
                                KISAH
____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________
                      Edisi 10, 12 Maret 2007


DAFTAR ISI

  Pengantar
  Kesaksian : Dipulihkan dari Kehancuran
  Pokok Doa
  Surat Anda: Ucapan Terima Kasih
______________________________________________________________________
PENGANTAR

  Sebagian besar reaksi yang kita berikan di saat menghadapi masalah
  adalah reaksi yang negatif. Kita akan merasa takut, khawatir, marah,
  dan tidak jarang kalau akhirnya kita turut menyalahkan Tuhan. Semua
  itu tidak akan membantu kita keluar dari masalah bahkan sebaliknya.
  Berserulah kepada Tuhan dan percayalah tangan Tuhan tidak kurang
  panjang untuk menolong kita. Berikut kisah yang membuktikan betapa
  Tuhan dengan setia memelihara kita dan berkuasa memulihkan hidup
  kita dari kehancuran.

  Pimred KISAH,
  Pipin Kuntami
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                     DIPULIHKAN DARI KEHANCURAN
                     ==========================

  Aku adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak. Aku
  bekerja di sebuah perusahaan garmen selama sepuluh tahun. Aku
  teringat peristiwa enam tahun yang lalu yang membuat kecut hatiku.

  Saat itu, usia rumah tanggaku memasuki tahun yang ke-15. Perubahan
  emosi menyebabkan aku dan suami sering bertengkar sehingga keadaan
  keluarga menjadi kacau balau. Karena keadaan seperti neraka,
  akhirnya kami memutuskan untuk hidup berpisah. Aku bertugas menjaga
  anak-anak dan suami berkewajiban memberikan kebutuhan keluarga tiap
  bulan.

  Setelah berpisah, seorang teman mengajakku untuk bekerja di
  perusahaan garmen tempatku bekerja sekarang ini. Aku selalu
  menyembunyikan fakta bahwa sebenarnya aku wanita yang hidup terpisah
  dengan suami. Hal itu aku lakukan untuk menghindari pertanyaan dari
  rekan-rekan kerja.

  Meskipun sendirian menjaga anak-anak, aku merasa senang karena
  terhindar dari kekesalan hati yang selalu timbul akibat ulah suami.
  Apalagi sekarang aku sudah memiliki pendapatan tetap, selain aku
  juga memperoleh bantuan dari suami. Suatu ketika suamiku sudah tidak
  mau memenuhi kewajibannya tiap bulan. Hal ini kembali menimbulkan
  pertengkaran di antara kami. Kembali hatiku risau dan cepat marah,
  apalagi aku takut bila terjadi perampokan dan sebagainya sehingga
  aku sering tidak bisa tidur malam.

  Majikanku, Ibu Tan, selalu mengabarkan Injil kepadaku dan di
  perusahaan kaset-kaset penginjilan sering diputar. Persekutuan
  selalu diadakan sesudah makan siang, tetapi aku selalu menolak untuk
  ikut. Melihat sikapku yang keras, Ibu Tan tidak pernah memaksa,
  tetapi ia meminta dengan hormat agar aku memperbolehkan anak-anakku
  mengikuti kebaktian sekolah minggu.

  Setelah beberapa lama, aku sangat heran melihat perubahan yang
  terjadi pada anak-anakku. Mereka menjadi anak yang penurut dan baik.
  Perhatianku atas perubahan yang terjadi pada anak-anakku menyebabkan
  aku memiliki perhatian terhadap kekristenan, namun kekerasan hatiku
  tetap kuat untuk tidak mengikuti kebaktian mereka.

  Majikanku tidak kekurangan akal, ia mengubah persekutuan siang
  menjadi persekutuan dengan bahasa Inggris. Karena aku sangat ingin
  belajar bahasa, aku mulai mengikuti persekutuan itu. Persekutuan itu
  diselingi puji-pujian, doa, dan menghafalkan ayat-ayat Alkitab. Bagi
  yang bisa menghafal dengan baik dalam bahasa Inggris akan diberi
  hadiah. Karena aku ingin mendapatkan hadiah itu untuk anak-anakku,
  aku pun mulai menghafalkan ayat-ayat Alkitab.

  Tanpa aku sadari, dengan membaca Alkitab itu firman Tuhan telah
  berada dalam hatiku. Maka melalui kebaktian kebangunan rohani yang
  aku ikuti, aku mengambil keputusan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru
  Selamat pribadiku. Setelah lima tahun mengenal Injil, aku mengikuti
  kursus pemuridan dan memperoleh lebih banyak tentang Injil Tuhan.
  Dengan pengenalan yang lebih dalam, aku merasa menjadi umat Kristen
  yang tidak memiliki kesaksian karena aku wanita yang berpisah dengan
  suami. Hal yang membuat aku sangat sedih dan menaruhnya di dalam
  doa.

  Puji Tuhan, Ia telah mendengar doa-doaku! Rencana Tuhan sungguh
  ajaib! Ia mempertemukanku dengan suamiku. Tatkala melihat perubahan
  sikap dan perhatianku, suamiku mulai berusaha mendekati dan
  memulihkan hubungan pernikahan kami yang sudah hancur. Akhirnya,
  setelah menjalani tahun keenam perpisahan kami, kehidupan pernikahan
  kami dapat pulih kembali sesuai rencana Tuhan yang sangat agung.

  Bahan diambil dari sumber:
  Judul buku   : Jalan Tuhan Terindah
  Judul artikel: Dipulihkan dari Kehancuran
  Penulis      : Pdt. Paulus Daun, M.Div, Th. M
  Penerbit     : Yayasan Daun Family Manado
  Halaman      : 101 -- 103
______________________________________________________________________

            "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
                   yang memberi kekuatan kepadaku."
                            (Filipi 4:13)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Filipi+4:13 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Banyak keluarga yang sedang dalam permasalahan, khususnya masalah
     yang dialami oleh pasangan suami istri. Mari berdoa untuk mereka,
     supaya Tuhan memulihkan hubungan mereka dan mengembalikan mereka
     kepada cinta kasih yang semula.

  2. Dalam permasalahan yang dialami oleh suami istri, yang paling
     sering menjadi korban adalah anak. Doakan anak-anak yang orang
     tuanya sedang dalam masalah. Berdoalah agar mereka tetap
     berpegang kepada kasih Tuhan sehingga mereka tidak tawar hati dan
     mencari kasih di luar kasih Tuhan yang sejati.

  3. Mari bersyukur kepada Tuhan karena apa pun yang sedang terjadi
     dan dialami keluarga kita, Tuhan senantiasa memelihara kehidupan
     kita dan menyatakan kasih-Nya melalui berkat yang selalu kita
     rasakan.
______________________________________________________________________
SURAT ANDA

  >From: Safar <kacabslo(at)xxxx>
  >Terima kasih atas tulisan kesaksian yang menguatkanku.
  >Saya menunggu tulisan berikutnya.
  >Tuhan memberkati.

  Redaksi:
  Kami bersyukur jika melalui Publikasi Kisah ini Anda merasa
  dikuatkan. Dengan sukacita pula, kami akan terus mengirimkan
  edisi-edisi ke kotak surat elektronik Anda.

  Tidak lupa kami mengajak Anda untuk ikut berpartisipasi di publikasi
  Kisah ini dengan cara mengirimkan kesaksian Anda. Kami percaya
  banyak cerita mengenai bukti kasih Allah di dalam hidup Anda yang
  bisa dibagikan, sehingga bukan saja Anda tetapi saudara-saudara kita
  yang membaca akan mendapat berkat.

  Kirimkan kesaksian Anda tersebut di alamat:
  < staf-kisah(at)sabda.org >.

______________________________________________________________________

       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                       Copyright(c) 2007 YLSA
                YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Staf Redaksi    : Puji, Raka, Yulia
Kontak          : < staf-kisah(at)sabda.org >
Berlangganan    : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti        : < unsubcribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip Kisah     : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org