Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/109 |
|
KISAH edisi 109 (9-2-2009)
|
|
____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________ Edisi 109, 9 Februari 2009 PENGANTAR Pada saat kita memutuskan untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat pribadi dan menyatakan bersedia untuk melakukan apa saja bagi Dia, maka ada harga yang harus dibayar dari komitmen yang kita ambil itu. Namun jangan khawatir, Anda tidak akan berusaha sendiri dalam menjalankan komitmen Anda. Roh kudus yang ada dalam diri Anda akan memampukan dan membimbing Anda, memberikan hikmat dalam setiap tindakan dan keputusan yang harus diambil, serta memberi kekuatan di saat-saat tersulit dalam hidup Anda. Inilah yang menjadi alasan mengapa banyak orang percaya sampai rela mengorbankan apa saja, bahkan sampai nyawa mereka, untuk setia mengikut Tuhan. Kisah Ercan Sengul merupakan satu dari sekian banyak kisah mengenai keberadaaan orang-orang percaya yang harus mengalami aniaya karena Kristus. Dari kisah hidup mereka, kita belajar bahwa aniaya tidak dapat menghalangi kasih Kristus dalam hidup mereka. Pimpinan Redaksi KISAH, Novita Yuniarti http://www.sabda.org/publikasi/arsip/Kisah/ http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________ KESAKSIAN TURKI: ERCAN SENGUL Ketika Ercan Sengul memberikan hidupnya kepada Kristus di negara non-Kristen, Turki, beberapa orang menganggapnya sebagai suatu pembangkangan terhadap budaya dan bangsanya. Ketika ia berkata bahwa ia akan memberikan apa pun bagi Tuhan, ia benar-benar melakukan nantinya. Namun, sekarang bagaimana? Ercan duduk di sebuah sel penjara yang lembab dan gelap dikelilingi oleh rekan tahanan lainnya. Ia ditahan oleh polisi lokal yang mengatakan bahwa ia telah "menghina agama mayoritas" dengan membagikan buku-buku dari sebuah penerbit Kristen. Ercan berseru kepada Tuhan mohon diselamatkan. Ia tahu bahwa ia tidak melakukan kesalahan apa pun dan tidak sepantasnya dipenjarakan. "Kamu berkata bahwa kamu akan melakukan apa pun bagi-Ku," bisik Tuhan dalam hati Ercan. "Apakah kamu bersungguh-sungguh?" Dengan hancur hati, di hadapan Tuhan, Ercan menangis dan menyembah. Ia berkata kepada Tuhan dalam hatinya, "Aku bersungguh-sungguh." Ercan mulai berkhotbah selama 3 jam setiap hari dalam penjara itu. Ia belajar bahwa Tuhan mengizinkannya dipenjara untuk memberinya ladang misi baru! Ercan dipenjara selama 30 hari sampai para saksi mengaku bahwa para polisi telah menekan mereka untuk menandatangani pernyataan (palsu), dan hakim tidak menemukan bukti kejahatan apa pun. Penahanan itu membuahkan kesaksian Ercan. Sejak pembebasannya, banyak orang yang sebelumnya berada satu sel dengannya mengunjungi gerejanya, mereka menanyakan tentang Tuhan yang memberinya damai saat dikunci dalam penjara. Ercan tetap dengan sukacita membagikan buku-buku Kristen meskipun tahu bahwa ia dapat ditahan. Kebanyakan umat Kristen mengakui bahwa penderitaan bukanlah hal yang diharapkan saat kita berkata bahwa kita mau dipakai oleh Tuhan. Tentu saja, kita ingin hidup dengan iman -- namun bukan dalam hal penganiayaan. Kita kecewa karena tidak diperhitungkan saat ada kenaikan jabatan di tempat kerja atau tidak dipandang dalam acara-acara sosial. Kita merasa tidak berarti. Ditipu. Terbuang. Namun, kita harus terus sungguh-sungguh mencari Tuhan dengan doa di tengah-tengah keputusasaan kita. Saat kita melakukannya, kita akan mendapati bahwa doa mengubah cara pandang kita. Kita mulai melihat peluang-peluang untuk maju. Kita menerima pengharapan. Kita menemukan janji di tengah rasa sakit. Sesungguhnya, kita mulai menemukan bahwa situasi kita yang sekarang, sekalipun tidak adil dan seharusnya tidak bisa diterima, merupakan bagian dari rencana Tuhan. Saat kita berdoa minta cara pandang Tuhan atas penganiayaan, kita menemukan semangat untuk taat, berapa pun harga yang harus dibayar. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Devosi Total Penulis: The Voice of the Martyrs Penerjemah: Fintawati Rahardjo dan Iyan Haryanto Penerbit: Yayasan KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Surabaya 2005 Halaman: 1 ______________________________________________________________________ Juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara. (Efesus 6:19-20) < http://sabdaweb.sabda.org/passages/?p=Efesus+6:19-20 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Berdoalah bagi setiap orang percaya yang sedang berjuang untuk tetap setia kepada Kristus, agar mereka tidak menyerah dan tetap memberitakan Kristus kepada mereka yang belum diselamatkan. 2. Berdoa pula agar orang-orang percaya dapat mengasihi dan mengampuni pihak-pihak yang telah menganiaya mereka dan tetap berdoa bagi pertobatan mereka. 3. Doakan agar Tuhan membuka lebih banyak pintu ke daerah-daerah yang tertutup bagi Injil. Berdoa pula agar Tuhan mengirim lebih banyak pekerja untuk menyampaikan berita keselamatan kepada mereka yang terhilang. ______________________________________________________________________ STOP PRESS BLOG SABDA MELAYANI DENGAN BERBAGI Kejutan baru!! Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) meluncurkan satu lagi situs baru, yang diberi nama "Blog SABDA". Situs ini sangat unik karena situs ini merupakan blog yayasan yang dibangun dengan tujuan agar para Pembaca, Pengunjung, Pendukung, dan Sahabat YLSA mengenal yayasan tercinta ini dengan lebih transparan lagi. Jika selama ini orang hanya bisa mengenal YLSA melalui produk-produk pelayanannya (CD SABDA, situs-situs dan publikasi-publikasi YLSA, kelas teologia online, dan CD-CD Alkitab Audio), maka kini Anda juga dapat mengikuti kegiatan dan pergumulan para staf yang bekerja di balik layar, dan bahkan bisa terlibat memberikan masukan/nasihat/dorongan secara langsung tanpa harus menjadi staf penuh waktu YLSA. Untuk memudahkan, isi Blog SABDA dibagi dalam beberapa kategori, yaitu: Alkitab, Publikasi, Pelayanan, Teknologi, dan Umum. Secara berkala, staf YLSA akan membagikan informasi dan pergumulan seputar pelayanan YLSA. Besar harapan kami para pengunjung situs ini bisa ikut berperan serta dengan memberikan komentar dan masukan yang membangun. Untuk memberi komentar, Anda tidak perlu login terlebih dahulu, langsung isi saja form komentar di bawah blog yang ingin Anda komentari. Nah, bagi Anda yang ingin bergabung dalam pelayanan YLSA tanpa harus menjadi staf penuh waktu, silakan bergabung di Blog SABDA untuk ikut bersama-sama berbagi mengembangkan pelayanan YLSA. Selamat berkunjung. ==> http://blog.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2009 YLSA YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Novita Yuniarti Kontak: < kisah(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |