Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/12 |
|
KISAH edisi 12 (26-3-2007)
|
|
______________________________PUBLIKASI_______________________________ KISAH ____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________ Edisi 12, 26 Maret 2007 DAFTAR ISI Pengantar Kesaksian : Serahkan Pada-Ku Pokok Doa Dari Redaksi: Undangan untuk Berpartisipasi ______________________________________________________________________ PENGANTAR Tidak semua orang dapat dengan peka mendengar panggilan Tuhan. Tetapi apabila kita memiliki kepekaaan itu, apakah kita akan langsung menerimanya? Akankah kita minta tanda terlebih dahulu supaya kita yakin? Ataukah kita malah lari? Beberapa pertanyaan tersebut mungkin saja kita jawab dengan "iya" atau "tidak" sewaktu mendapat panggilan, terutama untuk melayani Tuhan. Kiranya melalui kisah berikut ini kita disadarkan kembali bahwa kita diberi anugerah keselamatan dan diberi kasih karunia-Nya, semata-mata untuk melayani Dia. Pimred KISAH, Pipin Kuntami ______________________________________________________________________ KESAKSIAN SERAHKAN PADA-KU ================ Kelelahan otak, kelelahan saraf, depresi ... itulah yang biasa digambarkan misionaris Methodist, E. Stanley Jones tentang keadaannya yang memburuk. Dia pergi ke India dengan penuh semangat yang idealis, tetapi energinya menguap di tengah-tengah panas yang tak tertahan, permusuhan, dan kegelisahan. Dokternya menyarankan agar dia beristirahat selama setahun di Amerika, tetapi dia jatuh di atas kapal ketika berusaha berkhotbah pada pelayanan Minggu pagi di laut. Di sana, Jones mencoba beristirahat, tetapi sarafnya meletus seperti hubungan singkat sirkuit listrik. Dia berkeras untuk kembali ke India setahun kemudian, tetapi tidak lama di Bombay dia jatuh lagi dan dikirim ke gunung untuk beristirahat. Teman-temannya khawatir akan hidupnya. Suatu ketika, Jones berkeliling kota Lucknow untuk mengadakan serangkaian pertemuan. Suatu malam ketika berdoa, tiba-tiba dia merasakan Tuhan berbicara padanya. Suara Tuhan jelas terdengar, Jones merasakan kata-kata ini: "Apakah dirimu siap untuk pekerjaan yang merupakan panggilan-Ku kepadamu ini?" Jawab Jones "Tidak, Tuhan, aku akan mati. Aku telah kehabisan sumber dayaku." Kembali Jones mendengar Tuhan berkata, "Jika kau serahkan pada-Ku dan kamu tidak mengkhawatirkannya, Aku akan mengurusnya." Maka Jones menjawab, "Tuhan, aku menutup penawaran di sini." E. Stanley Jones kemudian berkata bahwa hati dan tubuhnya telah diliputi damai yang hebat. "Aku telah dapatkan hidup yang berkelimpahan. Aku sangat senang sampai-sampai aku hampir tidak menyentuh jalan ketika aku berjalan pulang malam itu. Hari-hari berikutnya, aku melewati hari-hari dengan bekerja sampai malam dan sampai pada waktu tidur aku bertanya-tanya mengapa di dunia ini aku harus pergi tidur padahal aku tidak merasakan kelelahan sedikit pun. Aku telah diberi kehidupan, kedamaian, dan ketenangan oleh Kristus." Jones bekerja selama beberapa dekade, melayani lebih dari empat puluh tahun di India, berkhotbah di seluruh dunia. Berkhotbah tiga kali dalam sehari, menulis lusinan buku, dan menjadi salah satu misionaris yang paling terkenal dari generasinya. Sejak pertemuannya dengan Tuhan di Lucknow sampai hari kematiannya tahun 1973, E. Stanley Jones hidup dalam sinar kecukupan dari Kristus dan selalu memegang janji Tuhan. Bahan diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buku : Real Stories For The Soul Judul artikel: Serahkan PadaKu Penulis : Robert J. Morgan Penerbit : Bethlehem Publisher Halaman : 27 -- 28 ______________________________________________________________________ "Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung." (2Petrus 1:10) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Petrus+1:10 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Mari doakan anak-anak Tuhan yang mendapat panggilan untuk melayani Tuhan supaya mereka menyambut panggilan-Nya dengan sukacita dan tetap teguh menjalankan panggilan tersebut. 2. Berdoalah bagi anak-anak Tuhan tersebut agar turut memerhatikan kondisi jasmani mereka. Mintalah pada Tuhan agar Ia senantiasa memelihara tubuh jasmani mereka. 3. Berdoalah juga bagi setiap hamba-Nya yang menderita kelemahan tubuh. Mohonkan pemulihan dari Tuhan lewat obat-obatan, makanan, minuman, dan tenaga medis sehingga mereka dapat melayani Tuhan dengan lebih giat. ______________________________________________________________________ DARI REDAKSI Dengan hati yang terbuka, kami masih terus mengundang Anda untuk mengirimkan kesaksian pribadi Anda ke Publikasi Kisah di alamat: < staf-kisah(at)sabda.org >. Kami percaya kalau kesaksian yang Anda kirimkan akan menjadi berkat bagi anak-anak Tuhan yang membacanya sehingga nama Tuhan dipermuliakan. Amin. ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2007 YLSA YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami Staf Redaksi : Puji, Raka, Yulia Kontak : < staf-kisah(at)sabda.org > Berlangganan : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti : < unsubcribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip Kisah : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |