Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/123

KISAH edisi 123 (18-5-2009)

Chuck Norris: God`S Plan

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________
                       Edisi 123, 18 Mei 2009

PENGANTAR

  Terkadang, kita tidak dapat memahami apa yang saat ini sedang 
  terjadi dalam hidup kita. Mengapa kita dilahirkan dengan status 
  sosial yang tidak menguntungkan, mengapa kita memiliki orang tua 
  yang kasar, dan masih banyak alasan lain yang mungkin membuat kita 
  bertanya: "Mengapa Tuhan? Mengapa aku harus menghadapi semua ini?" 
  Namun, jika kita mau merenungkan semua peristiwa yang terjadi dalam 
  hidup kita sejenak, kita akan menemukan bahwa segala sesuatu tidak 
  ada yang terjadi secara kebetulan. Ia mengizinkan semuanya terjadi 
  dengan tujuan mempersiapkan kita menjadi orang Kristen yang dewasa. 
  Seperti kesaksian yang telah kami persiapkan untuk Anda, kesaksian 
  yang sangat indah, dan kami percaya Anda akan diberkati dengan kisah 
  ini.

  Selamat menyimak, Tuhan memberkati.

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Novita Yuniarti
  http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
  http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                       CHUCK NORRIS: GOD`S PLAN

  Lahir dengan nama Carlos Ray pada tahun 1940, "Chuck" kecil tumbuh 
  tanpa seorang ayah. Sosok ayah yang sempat diingatnya adalah seorang 
  pria yang kasar dan suka mabuk, yang kemudian pergi meninggalkan 
  keluarganya. Meninggalkan ibu serta adik-adiknya begitu saja. 
  Kehilangan figur ayah membuat Chuck menjadi seorang yang pemalu, 
  tidak pernah berprestasi dalam olahraga, apalagi dalam pergaulan. 
  Chuck selalu minder dan dihindari teman-temannya.

  Chuck si pemalu dan ramah ini kemudian masuk ke Angkatan Udara, dan 
  ditugaskan di Korea. Di tanah ginseng inilah ia secara tidak sengaja 
  mempelajari seni bela diri Tae Kwon Do. Dan di negeri ini jugalah 
  untuk pertama kali teman-teman di baraknya memberi nama julukan 
  "Chuck" yang berarti usapan, karena keramahan dan kelembutannya. 
  Kemudian penambahan nama Norris diambil dari marga ibunya. Dalam 
  seni bela diri, Chuck seperti menemukan jati dirinya. Suatu hal di 
  mana dia tidak perlu berkomunikasi dengan orang lain atau pun 
  bekerja dalam satu tim. Yang perlu dia lakukan hanyalah berlatih 
  keras dan lebih keras lagi, dalam kesendirian yang dinikmatinya.

  Ketekunannya di dalam dunia bela diri, membuahkan hasil. Chuck 
  diminta mempertunjukkan keahliannya dalam sebuah acara besar yang 
  dihadiri seluruh Angkatan Udara Amerika Serikat. Sebelum 
  mempertunjukan kebolehannya, dia diharuskan untuk memberikan sebuah 
  pidato singkat sebagai kata sambutan. Chuck pun mempersiapkan 
  pidatonya di atas sehelai kertas dan menghafalkannya. Tiba pada 
  waktunya, ia berdiri di depan ribuan prajurit Angkatan Udara yang 
  menatapnya, Chuck terdiam seribu bahasa di depan mikrofon, sangat 
  gugup dan lupa akan semua kata-kata yang dihafalkannya. Tubuhnya 
  dibanjiri oleh keringat dingin. Ia pun lupa bahwa apakah ia sempat 
  mengatakan sesuatu pada acara itu, yang jelas ia tidak mau 
  mengingat-ingatnya. Baginya, peristiwa itu adalah peristiwa yang 
  paling memalukan dalam hidupnya.

  Tidak lama kemudian, prestasinya mendunia. Ia menjuarai enam kali 
  berturut-turut "World Karate Championships", dengan mengalahkan para 
  petarung terhebat kaliber dunia. Dan karena bosan tidak ada lagi 
  yang bisa mengimbanginya, kemudian ia mundur dari kejuaraan itu. 
  Lagipula, seandainya ia tetap ikut dalam kejuaraan itu, para 
  petarung cenderung mundur teratur karena mereka gentar bila harus 
  berhadapan dengannya. Chuck kemudian mendapat penghargaan tertinggi 
  dalam bela diri Korea tersebut, dengan mencapai Ban Hitam tingkat 
  delapan dalam Tae Kwon Do. Dia adalah orang pertama yang berhasil 
  mencapai tingkatan itu sejak 4500 tahun sejarah beladiri Tae Kwon Do 
  didirikan.

  Secara bertahap, Chuck mundur dari olahraga bela diri karena tidak 
  menemui lawan yang berarti lagi. Ia kemudian hijrah ke Hollywood 
  yang membuat namanya melambung dan dikenal oleh seluruh orang di 
  dunia. Salah satu debutnya yang terkenal adalah perannya dalam film 
  "Enter The Dragon", sebuah pertarungan yang dikenang dalam sejarah 
  perfilman maupun sejarah bela diri, saat ia bertarung melawan 
  legenda kungfu, Bruce Lee.

  Chuck Norris kini menjadi megabintang dan terjun dalam kehidupan 
  glamor selebriti. Pundi-pundi uangnya terus bertambah dari banyak 
  perguruan bela diri miliknya, apalagi setiap buku yang ditulisnya 
  selalu menjadi "best seller". Segera ia masuk dalam jajaran "red 
  carpet" di semua acara selebriti dan segera menjadi teman baik 
  setiap presiden Amerika Serikat beserta para stafnya.

  Merasa Ketakutan

  "Ada beberapa perisitiwa yang mengubah hidup saya," ujar bintang 
  film seri "Walker Texas Ranger" ini. (Film ini adalah salah satu 
  film seri yang memiliki episode terpanjang dalam sejarah perfilman, 
  diputar di televisi selama 12 tahun.) "Yang pertama adalah saat saya 
  membesuk Lee Atwater -- mantan ketua kampanye Presiden George Bush, 
  Sr. -- di rumah sakit, Lee adalah orang yang berpengaruh besar dalam 
  hidup saya, dan juga seorang teman dekat saya. Saat saya sampai di 
  rumah sakit, ada begitu banyak orang penting mengantri untuk datang 
  menjenguk, namun mereka tidak bisa masuk. Bahkan banyak keluarga 
  dekatnya tidak diperkenankan masuk. Ia hanya mengizinkan orang-orang 
  tertentu untuk menjenguknya."

  "Saat saya sedang bercakap-cakap dengan orang-orang yang menanti di 
  luar, tiba-tiba nama saya dipanggil dan diperkenankan masuk. Saya 
  merasa beruntung saat itu karena dipilih untuk boleh bertemu dengan 
  dia. Saya masuk dan melihat di dalam ruangan sudah ada beberapa 
  orang yang sangat penting, sehingga saya memilih tempat di pojok 
  ruangan dan melihatnya dari jauh. Saya melihat Lee sedang sekarat, 
  usianya jauh lebih muda dari saya, baru 30-an tahun. Dia yang 
  biasanya begitu bersemangat dan selalu menginspirasi banyak orang, 
  kini sedang terbaring lemah tak berdaya, bergulat dengan maut karena 
  sebuah tumor besar di kepalanya, dan tidak ada satu pun yang dapat 
  dilakukan dokter untuk menyelamatkannya."

  "Lee memandang aku dengan lemah, dan melambai agar aku mendekat. Aku 
  harus menunduk untuk mendengar dia berbisik karena dia sudah sangat 
  lemah untuk berbicara secara normal. Katanya perlahan, `Chuck, 
  percayalah pada Tuhan, aku mengasihimu ....` Aku terkejut mendengar 
  hal itu, seperti terpukul keras. Aku mundur perlahan darinya dan 
  keluar dari tempat itu dengan sangat terkejut. Aku tahu itu adalah 
  kata-kata terakhir Lee bagiku. Entah sudah berapa kali aku mendengar 
  kata-kata itu dari para rohaniwan, tetapi semua itu seakan hanya 
  lewat begitu saja seperti sebuah sampah bagiku. Sekarang aku 
  mendengarnya dari sahabatku sendiri yang sedang berada di ujung 
  kematian, sebuah pesan terakhir yang sangat penting, tidak mungkin 
  dia menyia-nyiakan napas terakhirnya untuk berbicara padaku kalau 
  itu tidak begitu penting."

  "Aku duduk terdiam di dalam mobil dan mulai menangis, mengingat 
  kehidupanku selama ini. Aku telah terlalu jauh dari Tuhan, terhisap 
  dan terjebak dalam gemerlap kehidupan seorang bintang, membuat 
  hidupku berantakan. Keluargaku berantakan, dan aku bukan ayah yang 
  baik bagi anak-anakku. Melihat sahabatku sedang menjelang maut, 
  membuat diriku merasa sangat dekat akan maut juga. Sebelumnya, aku 
  tidak pernah takut pada apa pun, bahkan dalam pertarungan bela diri 
  hidup dan mati, tapi kini aku merasa sangat gentar. Aku merasa 
  hidupku menjadi sangat rapuh, dan aku tersadar bahwa semua kekuatan 
  yang telah kubangun selama ini ternyata tidak bisa menghindarkan aku 
  dari maut."

  Malam yang Mencekam

  Tapi peristiwa "pesan terakhir" dari Lee Atwater pun berlalu, Chuck 
  kembali sibuk dengan bisnisnya. Kembali tenggelam dalam kehidupan 
  selebritisnya dan hanyut dalam pikiran bagaimana mencari uang lebih 
  banyak lagi. Walaupun begitu, peristiwa itu telah membawanya dalam 
  sebuah pemikiran bahwa ia membutuhkan Tuhan. Peristiwa selanjutnya 
  terjadi tidak lama kemudian. Malam itu adalah malam di mana 
  istrinya, Gena, akan melahirkan bayi kembar. Dokter mengatakan 
  kelahiran ini sangat berbahaya karena ada beberapa komplikasi. 
  Paling kurang salah satu nyawa dipertaruhkan malam itu; kalau tidak 
  ibunya, maka salah satu dari kedua anaknya.

  Malam itu sangat mencekam bagi Chuck, ia tidak bisa berbuat apa-apa. 
  Tidak ada lawan yang harus dikalahkannya selain rasa takutnya 
  sendiri, tidak ada dokter yang bisa ia bayar untuk menjamin 
  keselamatan keluarganya. Ia menangis, karena sadar uang yang begitu 
  berlimpah di rekeningnya yang dikumpulkan sepanjang kariernya, 
  ternyata tidak dapat menyelamatkannya. Dia lalu teringat, bahwa 
  hanya satu Pribadi yang dapat menyelamatkan keluarganya saat ini, 
  yaitu Yesus. Seorang Pribadi yang lembut dan penuh kasih, yang 
  kepada-Nya ia pernah menyerahkan hidup masa remajanya di suatu KKR 
  Billy Graham. Dan kini ia telah melupakan komitmennya untuk 
  mengikuti Dia, Chuck menangis, merasa begitu berdosa dan telah 
  begitu jauh dari-Nya.

  Chuck juga teringat ibunya. Dia adalah seorang ibu yang tangguh 
  membesarkan Chuck serta adik-adiknya sendirian. Ibunya adalah 
  seorang yang rajin berdoa, dan selalu berkata pada Chuck, "Tuhan 
  punya rencana untukmu." Selama ini, ia tidak mengerti apa maksud 
  ibunya itu, ia pikir semua ketenarannya ini adalah rencana Tuhan, 
  sampai di situ saja. Tapi pada peristiwa itu, ia kini menjadi 
  mengerti apa yang berusaha disampaikan oleh ibunya. Malam itu pun ia 
  berdoa, agar Tuhan mengampuni semua dosanya, mengembalikan ia 
  kembali dekat pada-Nya, menyelamatkan istri serta bayinya, dan agar 
  rencana Tuhan seutuhnya tergenapi dalam hidupnya. Sungguh luar 
  biasa, Tuhan memberi tanda bahwa Dia mendengarkan Chuck, dengan 
  menyelamatkan istri dan kedua bayi kembarnya. Malam itu juga Chuck 
  menyerahkan seluruh hidupnya pada Tuhan.

  Sejak saat itu, ia menghentikan segala usahanya untuk menambahkan 
  pundi-pundi uangnya, dan terjun sangat aktif dalam kegiatan 
  kemanusiaan yang begitu banyak. Menjadi wakil dan utusan perdamaian, 
  memimpin yayasan-yayasan kemanusiaan, masuk sampul-sampul majalah 
  sebagai "Man Of The Year", dan begitu banyak yang lain. Ia melihat 
  setiap hari Gena membaca Alkitab, karena pada waktu itu Gena sudah 
  terlebih dahulu hidup dekat dengan Tuhan sebelum mengenal Chuck. 
  Melihat hal itu, lama-kelamaan Chuck turut bergabung dalam kegiatan 
  membaca Alkitab. Dan menurutnya, hal itu menjadi sangat menyenangkan 
  dan dinikmatinya, membaca Alkitab bersama istrinya setiap hari.

  Orang sering datang pada Chuck dan berkata, "Chuck, engkau adalah 
  orang paling beruntung di dunia. Juara karate tak terkalahkan, 
  bintang film terkenal, dan penulis buku-buku terlaris. Tidak ada 
  orang seberuntung engkau di dunia!" Chuck menjawab dengan tersenyum 
  ramah, "Keberuntungan tidak ada hubungannya dengan itu semua, 
  Tuhanlah yang berhubungan dengan itu semua."

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul majalah: VOICE Indonesia, Edisi 83, Tahun 2006
  Penulis: LM (dari berbagai sumber)
  Penerbit: Communication Department -- Full Gospel Business`s Men
            Fellowship International -- Indonesia: Yayasan Usahawan
            Injil Sepenuhnya Internasional (PUISI), Jakarta 2006
  Halaman: 4 -- 9
______________________________________________________________________

  Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita
  berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan
  kita seiman. (Galatia 6:10)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Galatia+6:10 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Doakan untuk setiap orang percaya yang sedang menghadapi berbagai
     permasalahan hidup, agar Tuhan memberi hikmat, kebijaksanaan, dan
     pimpinan kepada mereka untuk dapat keluar dari permasalahan yang
     sedang dihadapi.

  2. Mengucap syukur karena Tuhan menjamah dan menggerakan hati
     orang-orang yang dulu menjauh dan meninggalkan Dia, dan sekarang
     kembali menyembah dan bersekutu hanya kepada-Nya.

  3. Doakan agar setiap orang percaya dapat memaknai setiap peristiwa
     yang terjadi dalam kehidupan mereka dengan bijaksana dan dengan
     hati yang penuh dengan ucapan syukur, sehingga melalui setiap hal
     yang terjadi dalam hidup mereka, kasih Kristus dapat dinyatakan.
______________________________________________________________________

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c)2009 YLSA
YLSA -- http://www.ylsa.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Novita Yuniarti
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kesaksian.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org