Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/13

KISAH edisi 13 (29-3-2007)

Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup

______________________________PUBLIKASI_______________________________
                                KISAH
____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________
                      Edisi 13, 02 April 2007


DAFTAR ISI

  Pengantar
  Kesaksian   : Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup
  Pokok Doa
  Dari Redaksi: Berbagi Berkat Melalui Buku
______________________________________________________________________
PENGANTAR

  Sebelum menerima Kristus, Paulus adalah seorang yang sangat keji.
  Dia menganiaya orang-orang yang percaya bahwa Yesus yang lahir di
  kandang domba adalah Mesias. Tapi Yesus justru menghampiri Paulus
  dengan terang-Nya dan membuatnya bertobat. Berikut ini kisah yang
  mirip dengan apa yang dialami oleh rasul yang menjadi panutan banyak
  orang itu. Mari kita simak.

  Pimred KISAH,
  Pipin Kuntami
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                  AKULAH JALAN, KEBENARAN, DAN HIDUP
                  ==================================

  "Saat kalian menangkap para kafir itu, pukuli mereka! Allah akan
  senang," Zahid memberi mereka semangat. Kerumunan yang terdiri dari
  pria-pria muda, kaum muda dari rumah ibadahnya, mengayunkan tongkat
  dan pipa besi dan bersorak dalam kesepakatan. Ia merasa dalam
  keadaan baik-baik saja sebagai seorang petinggi agama yang masih
  muda. Dan ia merasa orang tuanya akan bangga. Dalam beberapa menit,
  ia dan teman-temannya menyisiri jalan-jalan desa dan mencari
  orang-orang Kristen untuk dijebak.

  Zahid memiliki garis keturunan yang membanggakan di Pakistan. Ayah
  dan abangnya merupakan petinggi agama dan Zahid telah mengikuti
  jejak mereka. Setelah ditugaskan di rumah ibadahnya untuk pertama
  kalinya, kebencian Zahid terhadap orang Kristen mulai tampak dan ia
  mulai mengumpulkan para pengikutnya untuk menentang mereka.

  Pemerintahannya makin lama makin terpengaruh oleh salah satu hukum
  agama yang menuntut kematian bagi siapa pun yang didapati bersalah
  karena penghujatan atas nabi dan kitab suci mereka. Saat kegilaan
  mereka memuncak, Zahid memimpin kelompoknya ke jalan-jalan, dan
  tidak diperlukan waktu yang lama sampai mereka menemukan sekelompok
  orang Kristen muda untuk diserang, pada saat dikejar salah satu dari
  antara mereka menjatuhkan Alkitabnya.

  Seorang anggota kelompok Zahid memungut Alkitabnya dan membukanya
  untuk merobek-robek halamannya. Zahid senantiasa memberitahu para
  pengikutnya untuk membakar semua Alkitab yang telah mereka
  kumpulkan. Tetapi kali ini Zahid merasakan keinginan yang aneh untuk
  menyimpan dan mempelajarinya serta mencari kesalahan-kesalahan yang
  ada di dalamnya.

  Zahid melaporkan dalam kata-katanya sendiri apa yang terjadi karena
  menyimpan Alkitab itu: "Aku sedang membaca Alkitab, mencari
  kontradiksi-kontradiksi yang dapat kugunakan melawan iman Kristen.
  Tiba-tiba, sinar yang terang benderang muncul di kamarku dan aku
  mendengar sebuah suara memanggil namaku. Cahaya itu demikian terang,
  ia menerangi seluruh kamar. Suara itu bertanya, `Zahid, mengapa kau
  menganiaya Aku?` Aku ketakutan. Aku tak tahu apa yang baru
  dilakukan. Kupikir aku sedang bermimpi. Aku bertanya, `Siapakah
  engkau?` Aku mendengar, `Akulah jalan, kebenaran, dan hidup.` Selama
  tiga hari berikutnya cahaya dan suara itu kembali. Akhirnya, pada
  malam keempat, aku berlutut dan menerima Yesus sebagai Juru
  Selamatku."

  Kebencian Zahid tiba-tiba lenyap. Ia ingin membagikan Yesus kepada
  siapa pun yang ia kenal. Ia pergi kepada anggota-anggota keluarganya
  dan mereka yang berada di rumah ibadah dan memberitahukan apa yang
  telah terjadi kepadanya selama empat malam terakhir kepada mereka.
  Keluarga dan teman-temannya berbalik menentangnya, ia ditangkap oleh
  yang berwajib. Berdasarkan ajaran agamanya terdahulu, Zahid kini
  dianggap sebagai orang yang murtad, seorang pengkhianat bagi agama,
  dan dianggap seorang penjahat.

  Zahid ditempatkan di dalam penjara selama dua tahun, dia disiksa
  berulang-ulang. Satu waktu, mereka mencabut kuku-kukunya dalam upaya
  mematahkan imannya; mereka mengikat rambutnya pada kipas angin di
  langit-langit dan membiarkannya tergantung di sana. "Walaupun aku
  menderita amat hebat dalam tangan penangkap-penangkapku, aku tidak
  menyimpan kepahitan terhadap mereka. Aku juga pernah membenci
  orang-orang Kristen. Menurut hukum agamaku dulu, aku harus
  dieksekusi dengan cara digantung."

  "Mereka berusaha memaksaku untuk menarik kembali imanku dari Yesus.
  Tetapi aku tidak dapat menyangkal Yesus. Nabi agamaku dulu tidak
  pernah mengunjungiku; Yesus pernah dan aku tahu bahwa Dia adalah
  kebenaran. Aku hanya berdoa bagi para penjaga, berharap bahwa mereka
  juga akan mengenal Yesus."

  Pada hari Zahid akan digantung, ia tidak takut akan kematian saat
  mereka datang untuk membawanya dari sel. Bahkan saat mereka
  menempatkan jeratan di sekeliling lehernya, Zahid berkhotbah
  mengenai Yesus kepada para penjaga dan pengeksekusinya. Ia ingin
  agar nafas-nafas terakhirnya di bumi dipergunakan untuk memberitakan
  kepada rekan-rekan bahwa Yesus adalah "jalan, kebenaran, dan hidup".
  Zahid berdiri dengan siap untuk menghadap Juruselamatnya.

  Tiba-tiba, suara-suara keras terdengar di ruangan luar. Para penjaga
  bergegas memberitahu bahwa persidangan telah mengeluarkan perintah
  untuk membebaskan Zahid, menyatakan bahwa tidak terdapat cukup bukti
  untuk mengeksekusinya. Hingga hari ini, tak seorang pun tahu mengapa
  Zahid tiba-tiba diizinkan untuk pergi dengan bebas.

  Zahid mengganti namanya menjadi Lazarus, merasa bahwa ia pun telah
  dibangkitkan dari kematian. Ia berkelana ke desa-desa di sekitar
  rumahnya menyaksikan kelepasannya yang ajaib dari kematian. Mereka
  melihat kesungguhan Zahid dan menerimanya ke dalam keluarga besar
  Kristen.

  Bahan diambil dan diedit seperlunya dari:
  Judul buku   : Jesus Freaks
  Judul artikel: Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup
  Penulis      : DC Talk dan Voice Of Martyr
  Penerbit     : Cipta Olah Pustaka
  Halaman      : 56 -- 59
______________________________________________________________________

          "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia,
      Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
                            (Matius 10:32)
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+10:32 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Kehidupan di dalam Kristus bukanlah kehidupan yang bebas
     penderitaan dan aniaya. Oleh karena itu, mari berdoa, memohon
     kekuatan kepada Tuhan, supaya di tengah aniaya yang kita terima
     karena nama-Nya, iman kita diteguhkan-Nya, bahkan kita diberi
     hati yang penuh belas kasihan kepada mereka yang menganiaya kita.

  2. Ada begitu banyak orang yang membenci bahkan berusaha untuk
     melenyapkan kekristenan. Kepada mereka inilah Injil Kristus perlu
     diwartakan. Berdoalah agar Tuhan menaruh belas kasihan kepada
     mereka dan melembutkan hati mereka.

  3. Berdoalah juga bagi setiap orang yang diutus Tuhan untuk
     mewartakan Injil keselamatan kepada orang-orang yang menolak
     Injil. Mari memohon kekuatan dan kesabaran dari Tuhan bagi
     mereka.
______________________________________________________________________
DARI REDAKSI

                     BERBAGI BERKAT MELALUI BUKU

  Sudah bukan rahasia lagi kalau minat baca masyarkat Indonesia
  tidaklah setinggi yang diharapkan. Oleh karena itu, Yayasan Lembaga
  SABDA turut serta dalam upaya meningkatkan minat baca di Indonesia,
  khususnya bagi masyarakat Kristen. Upaya tersebut diwujudkan dengan
  menghadirkan buletin elektronik e-Buku.

  Selain menyajikan resensi buku-buku Kristen, e-Buku juga memuat
  artikel, tips, dan informasi seputar perbukuan. Sampai saat ini,
  e-Buku telah menerbitkan tujuh belas edisi.

  Tertarik berlangganan? Kirimkan saja e-mail kosong ke:
  subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org

  Ingin membaca edisi yang sudah terbit? Kunjugi alamat:
  http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/

  Selain itu, Anda juga bisa menjadi kontributor e-Buku dengan
  mengirimkan bahan untuk dimuat buletin ini ke
  <staf-buku(at)sabda.org>

  Mari ikut serta membudayakan membaca. Mari berbagi berkat melalui
  buku!
______________________________________________________________________

       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                       Copyright(c) 2007 YLSA
                YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Staf Redaksi    : Puji, Raka, Yulia
Kontak          : < staf-kisah(at)sabda.org >
Berlangganan    : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti        : < unsubcribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip Kisah     : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org