Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/146

KISAH edisi 146 (26-10-2009)

Teror dalam Rumah

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                     Edisi 146, 26 Oktober 2009

PENGANTAR

  Shalom,

  Apakah Anda pernah merasa cemburu dengan pasangan hidup atau teman 
  baru sahabat Anda? Pasti pernah! Kita semua pasti pernah 
  merasakannya. Tuhan pun demikian. Allah kita adalah Allah yang 
  pencemburu. Dia tidak ingin diduakan dengan apa pun. Nah, Kisah 
  edisi minggu ini merupakan bukti bahwa Allah kita adalah Allah yang 
  pencemburu. Namun, Dia penuh akan kasih. Siapa saja yang mau kembali 
  kepada-Nya dan bertobat, akan diampuni dan diterima menjadi 
  anak-anak-Nya. Silakan menyimak kesaksian berikut!

  Staf Redaksi KISAH,
  Tatik Wahyuningsih
  http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
  http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                        TEROR DALAM RUMAH

  Awal mula dari peristiwa ini adalah adanya hantu yang meneror rumah 
  kami di Sunter. Roh jahat ini sering sekali mengganggu penghuni 
  rumah, terutama kakak dan adik perempuan saya. Kalau malam, kakak 
  saya bisa berteriak-teriak histeris jika sedang diganggu hantu 
  tersebut. Sementara adik perempuan saya pernah melihat kalau setan 
  itu berwujud hanya setengah badan saja. Tidak tahan lagi dengan 
  teror itu, saya (ES) menuruti anjuran teman saya dengan memanggil 
  orang pintar untuk mengusir hantu itu dari rumah. Ia kemudian datang 
  bersama-sama dengan murid-muridnya, melakukan persiapan-persiapan 
  dan ritual-ritual untuk mengusir setan itu pergi. Dan setan itu pun 
  benar-benar pergi, sehingga saya sangat bersyukur padanya. Maka saya 
  pun memberi sejumlah uang padanya sebagai tanda terima kasih, namun 
  saya terkejut karena ia menolak uang itu walaupun saya bersikeras. 
  Hal itu membuat saya simpatik padanya dan menjadi akrab dengannya. 
  Bahkan saya menjadi muridnya; ikut ke mana pun dia pergi.

  Seiring berjalannya waktu, saya turut menguasai ilmunya. Kebetulan 
  karena sejak kecil saya juga mendalami ilmu bela diri seperti karate 
  dan kungfu, sehingga tidak terlalu sulit bagi saya untuk 
  menguasainya. Saya sekarang dapat bertarung dengan roh jahat atau 
  pun jin, bahkan dengan jin yang ganas sekalipun. Kalau saya 
  mengurung jin yang ganas dalam botol, maka botol itu akan bergoncang 
  hebat -- seakan mau pecah. Jenis setan ini kita buang ke laut. Namun 
  kalau jin yang tidak ganas, cukup ditutup dengan kain dan dikubur ke 
  dalam tanah, kain itu bergerak-gerak seperti ada sesuatu yang 
  bernapas di dalamnya. Ilmu itu juga bisa dipakai untuk bela diri 
  bila terdesak. Saya bisa menghilang. Tidak sampai di situ saja, 
  dengan ilmu saya, selain mencabut santet, saya juga bisa mengobati 
  hampir berbagai penyakit, sampai kanker sekalipun mudah saya 
  sembuhkan. Sehingga saya banyak dipanggil kemana-mana untuk 
  menyembuhkan orang.

  Hal itu terus berlangsung sampai anak kedua kami, David, lahir. Pada 
  usia 1,5 tahun, kami baru menyadari kalau dia tuli. Lalu kami 
  membawanya ke seorang dokter spesialis telinga terbaik, namun sayang 
  menurutnya anak kami tidak bisa sembuh. Yang rusak bukan gendang 
  telinganya, melainkan sarafnya. Tidak puas, saya membawanya ke 
  dokter terbaik di Singapura. Hasil diagnosanya sama, tidak bisa 
  sembuh. Kemudian dari teman-teman, saya mendengar ada sebuah obat 
  yang sangat mujarab milik seorang sakti yang bisa menyembuhkan anak 
  saya, tapi letaknya sangat jauh, yaitu di pedalaman Maluku. Maka 
  saya pun pergi ke sana mencari obat itu, menggunakan pesawat, jalan 
  darat, laut, dan sungai, sampai jauh sekali ke pedalaman untuk 
  mengambil obat itu. Akhirnya dengan susah payah saya mendapatkan 
  juga obat itu. Namun setelah saya pulang dan memberikannya pada anak 
  saya, ternyata anak saya tetap tak bisa sembuh juga.

  Hal itu membuat saya putus asa, kenapa penyakit kanker saja dapat 
  saya sembuhkan, tapi penyakit tuli dan bisu anak saya sendiri tidak 
  dapat saya sembuhkan? Saya menjadi gundah, bingung, dan 
  
  bertanya-tanya. Mengapa ilmu saya tidak mempan, siapa sesungguhnya 
  Tuhan itu? Siapa sesungguhnya Tuhan yang dicari dan disembah banyak 
  agama? Siapa sesungguhnya Tuhan yang berkuasa atas surga? 
  Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus mengganggu dan memenuhi 
  pikiran saya dari waktu ke waktu. Sampai suatu waktu saya menemukan 
  Alkitab milik istri saya (istri saya seorang Kristen), saya membaca 
  kitab itu, dan tepat jatuh pada sebuah bacaan di Kitab Ulangan yang 
  berisi: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari 
  tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain di 
  hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun 
  yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau 
  yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah 
  kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah 
  Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada 
  anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari 
  orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia 
  kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang 
  berpegang pada perintah-perintah-Ku."

  Saya cukup tergetar membaca ayat ini, namun saya letakan kitab itu 
  dan coba melupakannya walaupun kata-kata dari kitab itu kadang 
  mengganggu saya. Benarkah Tuhan yang sesungguhnya itu adalah 
  pencemburu dan membalaskan kesalahan bapa pada anaknya? Apakah sakit 
  anak saya ini disebabkan karena saya menyembah bukan pada Tuhan yang 
  sesungguhnya? Saya tahu itu kitabnya orang Kristen, sementara saya 
  sangat membenci orang Kristen. Kalau mereka sedang kebaktian, saya 
  sangat kesal dan saya mengusir mereka semua. Setahu saya, semua 
  pendeta Kristen kalau datang pastilah akan meminta-minta uang, 
  membuat orang Kristen sangat jelek di mata saya. Sehingga saya tidak 
  mau menggubris apa pun kata orang Kristen atau pun kitabnya. Tidak 
  lama kemudian, saya kembali menemukan kitab itu, membukanya, dan 
  jatuh pada ayat yang sama. Walau cukup tergetar, saya menaruhnya 
  kembali dan mencoba melupakannya lagi.

  Namun kali ketiga, pada lain hari, sesuatu hal membawa saya berusaha 
  mencari kitab itu, dan kembali membuka ayat yang sama. Kali ini 
  peristiwa yang sungguh luar biasa terjadi. Tubuh saya bergetar 
  hebat, saya jatuh, dan jantung saya seperti hendak dirampas keluar 
  dari tubuh saya. Napas saya sangat sesak. Apa yang terjadi? Saya 
  sungguh ketakutan, saya pasti akan mati. Tuhan pemilik kitab ini 
  sedang marah pada saya. Dalam ketakutan dan sekarat, saya lalu 
  berseru: "Tuhan siapakah Engkau ...?" Lalu ada sebuah suara 
  menjawab: "Bukankah selama ini engkau yang bertanya-tanya dan 
  mencari Aku. Akulah yang engkau cari. Akulah Yesus yang memiliki 
  surga!" Saya tersungkur ketakutan sambil berseru, "Ampun Tuhan!" 
  Saya sungguh gemetar, kini saya telah bertemu Tuhan sesungguhnya, 
  yang memiliki surga itu. Saya katakan lagi, "Kini saya tahu Engkau 
  yang punya surga, jadilah Tuhan atas hidup saya!" Saya menangis 
  sejadi-jadinya, sebuah tangisan sukacita dan kasih, sepertinya semua 
  beban saya terlepas.

  Setelah itu saya melepaskan semua kepercayaan saya yang lama dan 
  semua ilmu yang saya miliki. Karena sesuai ayat dari kitab yang saya 
  baca, Tuhan yang sesungguhnya adalah Tuhan yang pencemburu, tidak 
  mau diduakan, atau ada hal lain dalam kehidupan orang yang 
  mengikuti-Nya. Saya meminta kepada istri saya dicarikan pendeta 
  untuk membaptis saya. Istri saya sangat terkejut namun juga 
  bersukacita. Maka saya pun dibaptis dan menjadi pengikut Yesus. 
  Setelah itu saya mencoba mempraktikkan ajaran Yesus. Kalau kita 
  mendoakan orang dengan menumpangkan tangan dan mendoakannya dengan 
  sungguh-sungguh, maka orang itu akan sembuh. Maka saya mencoba 
  menumpangkan tangan saya di telinga anak saya, David. Saya 
  mendoakannya dengan sungguh-sungguh, di dalam nama dan kuasa Yesus. 
  Setelah saya selesai mendoakannya, saya mencoba memanggil-manggil 
  namanya.

  Yang terjadi kemudian sungguh luar biasa, David kemudian menoleh 
  mengenali suara saya. Sungguh saya sangat bersukacita saat itu, 
  tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan sukacita saya. Tuhan 
  Yesus sang pemilik surga yang saya jumpai itu sungguh berkuasa, 
  pemilik seluruh kuasa di bumi dan di surga. Kini anak saya David 
  dapat bersekolah seperti biasa, dan hidup seperti halnya teman 
  sebayanya. Terpujilah Yesus Kristus Tuhan yang telah menghapus kutuk 
  keturunan, dan menyembuhkan sakit anak saya. Terpujilah nama-Nya. 
  Memang kehidupan di dalam Tuhan Yesus tidak harus selalu penuh 
  dengan hal-hal yang menyenangkan. Namun, melewati banyak prahara 
  dalam hidup saya, Tuhan selalu menolong dan menuntun kita melewati 
  badai yang kita alami. Dan semua itu akan membentuk kita menjadi 
  semakin baik, sebagai anak-anak yang dikasihi-Nya yang menjadi 
  pewaris surga yang dimiliki-Nya. Ia mengasihi saya dan begitu juga 
  Anda. Terimalah kasih-Nya, dan masuk ke dalam jalan-Nya yang penuh 
  damai dan sukacita.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama majalah: VOICE Indonesia, Edisi 88, Tahun 2007
  Penulis: TS
  Penerbit: Communication Department -- Full Gospel Business`s Men
            Fellowship International -- Indonesia: Yayasan Usahawan
            Injil Sepenuhnya Internasional (PUISI), Jakarta 2007
  Halaman: 5 -- 7
______________________________________________________________________

  Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN;
  siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan
  karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?
  (Keluaran 15:11)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Keluaran+15:11 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Doakan orang-orang percaya yang masih terikat dengan kuasa gelap,
     minta agar Tuhan menjamah dan melepaskan mereka dari
     ikatan-ikatan tersebut.

  2. Berdoa juga untuk orang percaya yang masih sering datang ke dukun
     untuk mencari kesembuhan atas sakit yang sedang mereka alami,
     agar Tuhan membuka mata hati mereka sehingga mereka sadar bahwa
     yang sanggup menyembuhkan mereka hanyalah Allah saja.

  3. Doakan untuk orang percaya yang saat ini sedang mengalami
     pergumulan, agar mereka menggantungkan sepenuhnya persoalan yang
     sedang mereka hadapi hanya kepada Tuhan dan tetap percaya dan
     berpengharapan kepada Tuhan bahwa Tuhan sanggup menuntun mereka
     keluar dari persoalan yang sedang mereka hadapi.
______________________________________________________________________

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) 2009 YLSA
YLSA -- http://www.ylsa.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Novita Yuniarti
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org