Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/155

KISAH edisi 155 (4-1-2010)

Percaya dan Lakukan

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 155, 4 Januari 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  Dalam menjalani kehidupan, seseorang tidak akan lepas dari 
  pergumulan hidup. Bahkan, semakin hidup kita melekat pada Tuhan, 
  maka pergumulan itu akan semakin dekat dengan kita. Namun, jangan 
  pernah takut menghadapi kenyataan hidup yang terkadang membuat hidup 
  kita tidak nyaman, bahkan sering mengusik iman kita.

  "Pencobaan yang kita alami tidak melebihi kekuatan kita". Artinya, 
  Tuhan tahu kapasitas kita dan dan Dia akan memberikan kemampuan 
  serta kekuatan kepada kita untuk bertahan menghadapi kenyataan hidup 
  yang sering kali pahit ini. Walaupun seakan-akan kita berjalan dalam 
  lembah kekelaman dan tidak ada titik terang maupun jalan keluar, 
  percayalah bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita seorang diri. 
  
  Bagaimana Anda menghadapi tahun yang baru ini? Semakin besar 
  gelombang hidup, semakin melekatlah dengan Tuhan. Kiranya kesaksian 
  berikut ini dapat menguatkan kita semua.
  
  Selamat memasuki tahun 2010.

  Redaksi Tamu KISAH,
  Desi Rianto
  http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                        PERCAYA DAN LAKUKAN

  Tanggal 20 November 2000, kira-kira pukul 13.00 WIB, saya sedang 
  membuat bakpau. Saya harus memakai tenaga yang kuat untuk membuat 
  adonannya, tetapi saya takut mengganggu tetangga yang tinggal di 
  bawah apartemen tempat saya tinggal. Jadi, saya berniat membanting 
  adonan itu hanya satu kali saja. Tetapi tiba-tiba saya merasa 
  sepertinya kepala saya mau pecah, dan saya sangat terkejut karena 
  ketika hendak mengambil kantong plastik dengan tangan kiri, ternyata 
  tangan kiri saya tidak dapat digerakkan. Saat itu saya masih dalam 
  posisi berdiri.

  Saya ingin memberitahu suami bahwa saya terkena stroke, tapi saya 
  tidak dapat berbicara dengan jelas, lidah saya tidak dapat 
  dikendalikan dan air liur keluar dari mulut saya. Suami saya 
  cepat-cepat mengambil obat yang segera saya minum, tetapi akhirnya 
  saya muntahkan kembali. Lalu suami menuntun saya ke kamar karena 
  saat itu saya tidak dapat berjalan dengan normal, seperti orang yang 
  mabuk. Sesampainya di kamar, saya berlutut berdoa kepada Tuhan, 
  memohon pertolongan kepada Tuhan. Setelah itu saya berbaring di 
  tempat tidur sambil menunggu anak-anak saya pulang dari kantor pada 
  malam harinya. Ketika anak-anak sampai di rumah, mereka terkejut 
  melihat keadaan saya dan segera membawa saya ke rumah sakit. Setelah 
  diperiksa, ternyata ada pendarahan di otak saya. Waktu mendengar hal 
  itu saya sangat takut, tapi selama terbaring di rumah sakit, saya 
  terus berdoa kepada Tuhan.

  Di rumah sakit, suster dan dokter yang merawat saya menyuruh saya
  mengepalkan tangan dan mengayunkan kaki untuk melihat apakah ada
  kekuatan pada tangan dan kaki saya. Puji Tuhan! Ternyata pada tangan
  dan kaki saya masih ada kekuatan. Pada hari kedua di rumah sakit,
  saudara-saudara seiman datang menjenguk dan mendoakan saya. Kemudian
  pada hari ketiga, saat dokter fisioterapi datang memeriksa, sekali
  lagi ia menyuruh saya mengayunkan kaki dan mengepalkan tangan. Maka
  dengan sekuat tenaga saya mencoba mengayunkan kaki saya. Dokter itu
  juga menyuruh saya untuk turun dari tempat tidur dan mencoba
  berjalan. Puji Tuhan! Ternyata saya dapat melakukan semua yang
  diperintahkan dokter. Dan pada hari yang keempat, saya diperbolehkan
  pulang.

  Namun saya masih harus menjalani rawat jalan, dan selama itu saya
  sering merasa tidak memiliki nafsu makan, pusing, dan mual yang
  berkepanjangan. Saya juga tidak dapat tidur. Tetapi setiap hari
  Minggu saya selalu berusaha datang ke gereja dan setiap hari saya
  berdoa 4 sampai 5 kali. Ketika pemeriksaan rutin, dokter menemukan
  ternyata dosis obat yang saya minum terlalu tinggi. Setelah dosisnya
  dikurangi, saya merasa lebih enak.

  Tanggal 29 Desember, sekitar pukul 24.00 WIB, saat saya berdoa, Roh
  Kudus memberitahukan bahwa penyakit saya sudah sembuh. Saya sangat
  bersukacita. Keesokan harinya saya kembali berdoa memohon pimpinan
  Tuhan. Sungguh heran, sewaktu hendak tidur, ada suara di telinga
  saya yang mengucapkan tiga kata dalam bahasa Mandarin: "Percaya",
  "Lakukan", "Maka akan merasakan". Saya sangat terkejut mendengar
  kata-kata itu. Saya pun bangun dari tempat tidur dan terus
  merenungkannya. Akhirnya saya dapat memahami maksudnya. Sungguh
  benar, jika kita percaya kepada Allah dan melakukan kehendak-Nya,
  kita akan merasakan sendiri hasilnya. Sejak itu saya terus berdoa
  setiap hari, percaya bahwa Tuhan yang menyembuhkan penyakit saya.
  Saya juga memohon agar setelah tahun baru 2001, saya dapat pulih
  kembali.

  Tanggal 13 Januari 2001 saya kembali memeriksakan diri ke dokter.
  Saat otak saya dipindai (scan), saya berdoa dalam hati, dua kali
  mengucapkan permohonan yang sama: "Dalam Nama Tuhan Yesus, hapuskan
  pendarahan di otak saya!" Dua hari kemudian saya kembali ke dokter
  untuk melihat hasilnya. Puji Tuhan! Dokter mengatakan bahwa saya
  sudah sembuh dan pendarahan di otak saya sudah hilang. Seketika itu
  juga hati saya mengucapkan syukur kepada Tuhan atas segala
  pertolongan-Nya. Biarlah segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan!
  Amin.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Warta Sejati, Edisi 27/November -- Desember 2001
  Penulis: Dkns. Elisabeth
  Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Pusat Indonesia,
            Jakarta
  Halaman: 29 -- 30
______________________________________________________________________

  Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak
  Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN. (Mazmur 9:10)
  < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur9:10 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Berdoalah bagi setiap orang percaya yang saat ini sedang
     mengalami kelemahan fisik; doakan agar Tuhan memberi kesembuhan
     kepada mereka.

  2. Doakanlah anggota keluarga mereka, agar diberi kekuatan dalam
     merawat dan menjaga anggota keluarga mereka yang sedang sakit.

  3. Doakan untuk kebutuhan biaya yang diperlukan selama pengobatan,
     agar Tuhan mencukupkan, sehingga proses pengobatan dan pemulihan
     dapat berlangsung dengan baik.
______________________________________________________________________
STOP PRESS

         BARU DARI YLSA: PUBLIKASI KADOS (KALENDER DOA SABDA)

  Puji Tuhan, satu lagi sebuah milis publikasi baru diterbitkan oleh
  Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Publikasi yang diberi nama KADOS
  (singkatan dari Kalender Doa SABDA) ini lahir dari kerinduan YLSA
  untuk membagikan pokok-pokok doa harian bagi para pendoa syafaat
  yang terbeban berdoa bagi Indonesia dan pelayanan YLSA. Semoga
  melalui kesatuan hati untuk berdoa ini, Tuhan akan melawat umat-Nya
  dan nama-Nya dimuliakan.

  Publikasi KADOS yang akan terbit secara mingguan, bersifat terbuka
  untuk semua denominasi gereja. Dengan menjadi pelanggan KADOS,
  maka secara otomatis Anda juga menjadi pelanggan e-Doa, Open Doors,
  dan 30 Hari Doa. Jadi, bagi pendoa-pendoa Kristen Indonesia yang
  ingin dibekali untuk menjadi pendoa yang setia dan memiliki visi,
  segera daftarkan nama Anda dan jadilah berkat.

  Kontak redaksi:
  ==> <doa(at)sabda.org>

  Untuk berlangganan, kirimkan email kosong ke:
  ==> <subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Kisah 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Redaksi tamu: Desi Rianto
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org

Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org