Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/17 |
|
KISAH edisi 17 (30-4-2007)
|
|
______________________________PUBLIKASI_______________________________ KISAH ____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________ Edisi 17, 30 April 2007 PENGANTAR Musik telah memainkan peranan yang begitu penting dalam sejarah gereja. Ada begitu banyak orang yang Tuhan gerakkan untuk berkarya lewat jalur ini, menciptakan harmoni dan kidung pujian bagi-Nya. Dan kini kidung pujian itu menggema, menyuarakan kemuliaan Tuhan. Namun, pujian-pujian yang lebih kontekstual ternyata dapat lebih menjangkau kelompok-kelompok etnis tertentu. Kisah berikut membuktikannya. Staf Redaksi KISAH, Raka Sukma Kurnia ______________________________________________________________________ KESAKSIAN REKAMAN MUSIK PENYEMBAHAN ========================= John, seorang pekerja YWAM (Youth With A Mission) di Asia Tengah memulai studio rekaman sederhana di tahun 1994. Pertama kalinya, dia merekam beberapa musik Kristen dalam bahasa-bahasa Turki dan Asia Tengah. Sebelumnya, ia tidak pernah mendengar tentang satu lagu yang ditulis oleh seorang percaya dari suku Uighur. Lalu tahun 1995, ia mendengar ada seorang petani Uighur yang telah menjadi pengikut Kristus dan mulai menulis banyak lagu yang mengekspresikan iman dan kasihnya kepada Allah. Ia segera menemui petani itu di rumahnya dan saling membagikan lagu. Setelah pertemuan tersebut, petani itu menyediakan waktunya selama seminggu untuk merekam lagu-lagu tulisannya. Rekaman musik penyembahan ini memberikan dorongan semangat bagi orang-orang percaya setempat, bahkan beberapa dari lagu tersebut dipakai sebagai lagu pengiring tarian dan diputar di stasiun radio dan televisi lokal. John menceritakan, "Saya sedang naik sebuah mobil angkutan yang menuju ke suatu desa dan pengemudinya sedang mendengarkan lagu-lagu melalui tape recorder-nya. Setelah beberapa lagu, salah satu lagu Kristen yang kami rekam mulai terdengar melalui pengeras suara. Lagu itu terpilih dan menjadi salah satu lagu yang direkam bersama lagu-lagu sekuler lainnya dalam suatu kaset serta dijual di pasaran. Kami berhenti di sebuah desa kecil dan saya mendatangi sebuah warung musik yang ada desa itu, yang juga menjual kaset itu sehingga dapat dipastikan bahwa kaset itu terjual di desa kecil ini juga." John sangat senang karena mengetahui bahwa lagu pujian penyembahan kepada Yesus juga telah menjadi bagian dari masyarakat desa tersebut dalam segala kehidupannya. Sejak tahun 1995, studio yang didirikan John telah merekam dua puluh kaset penyembahan dalam berbagai bahasa asli. Penyembahan tersebut disesuaikan dengan konteks latar belakang dari penduduk setempat, termasuk Kazak, Kirghiz, Uzbek, dan Karakalpak. John juga mengadakan kerja sama dengan para musisi, bukan hanya untuk menghasilkan suara-suara yang bagus, tetapi juga kualitas yang baik dalam pelayanan. John merasakan betapa pentingnya menggunakan musik yang ditulis oleh orang-orang percaya setempat karena tujuan dari musik penyembahan adalah untuk menarik perhatian dan memusatkan hati, pikiran, dan perasaan kasih kita kepada Allah. Musik yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat ini sungguh tepat digunakan untuk melakukan penyembahan kepada Yesus karena dengan mudah diterima oleh para penduduk lokal dan iramanya telah mereka kenal. Penduduk yang belum mengenal Yesus dapat lebih mudah ditolong untuk dapat mengenal dan menjadi pengikut Yesus melalui musik penyembahan yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat setempat tanpa merasa harus mengadopsi kebudayaan asing. Bahan diambil dan diedit seperlunya dari: Nama situs: Global Worship Report Edisi : Juni 2003 URL : http://www.worship-arts-network.com/ ______________________________________________________________________ "Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana." (2Kor. 2:14) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=2kor+2:14 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Mari bersyukur untuk segenap karunia yang Tuhan anugerahkan bagi umat-Nya. Berdoalah agar setiap orang dapat memanfaatkan karunianya untuk memuliakan nama Tuhan. 2. Beberapa orang yang dikaruniai kemampuan menulis lagu dan menciptakan harmonisasi nada menggunakan karunia itu untuk menulis lagu rohani. Bersyukurlah untuk keberadaan mereka ini. Berdoalah juga agar mereka dapat menulis lagu rohani yang berbobot, yang juga menyampaikan pengajaran alkitabiah. 3. Doakan juga agar Tuhan memberikan kerendahan hati kepada mereka sehingga mereka boleh terus berkarya hanya untuk kemuliaan nama Tuhan. ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2007 YLSA YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami Staf Redaksi : Puji, Raka, Yulia Kontak : < staf-kisah(at)sabda.org > Berlangganan : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti : < unsubcribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip Kisah : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL : http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |