Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/18

KISAH edisi 18 (7-5-2007)

Kartu ATM yang Tertinggal


______________________________PUBLIKASI_______________________________
                                KISAH
____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________
                         Edisi 18, 7 Mei 2007

PENGANTAR

  Ada pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang
  berharga. Pengalaman yang tidak kita dapatkan secara formal di
  bangku sekolah, kita dapatkan dari kehidupan sehari-hari. Sebagai
  anak-anak Tuhan, kita juga harus memperkaya diri lewat kejadian yang
  kita alami di dalam hidup bersama Tuhan. Supaya iman kita semakin
  bertumbuh di dalam-Nya. Berikut kisah yang mungkin pernah terjadi
  juga di dalam hidup Anda. Melalui kisah ini, biarlah kita terus
  diingatkan bahwa hidup di dalam dan bersama Tuhan adalah pengalaman
  yang terindah.

  Pimred KISAH,
  Pipin Kuntami
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                      KARTU ATM YANG TERTINGGAL
                      =========================

  Peristiwa ini sudah terjadi beberapa bulan yang lalu. Biasanya hari
  Sabtu saya libur kerja, tapi tidak dengan istri saya. Hari minggu
  dia baru libur. Seperti biasa, saya dan kedua anak saya jalan-jalan
  ke mal. Kedua anak saya perempuan yang pertama umur 8 tahun dan yang
  kedua umur 6 tahun.

  Saya menggunakan motor menuju sebuah swalayan yang terdapat di mal
  yang cukup besar di kota tempat saya tinggal. Hari itu saya membeli
  banyak barang untuk keperluan rumah tangga, termasuk jajanan
  anak-anak, sampai dua plastik besar penuh. Ketika hendak membayar di
  kasir, ternyata alat debit ATM bermasalah sehingga saya harus bayar
  tunai.

  Selesai membayar, saya dan anak-anak pergi ke ATM yang terletak di
  depan mal untuk mengambil uang sebagai pengganti uang yang saya
  pakai untuk membayar belanjaan tadi. Karena harus antri dan membawa
  bungkusan plastik besar serta membawa anak-anak, saya jadi kurang
  teliti. Karena ingin mendapatkan struk ATM, saya menggunakan
  fasilitas untuk mengambil dengan mengisi manual, bukan angka yang
  tertera di ATM tersebut.

  Setelah mengambil uang dan struk ATM, saya langsung pulang. ATM saya
  tinggal dalam kondisi "Apakah anda akan meneruskan transaksi" dengan
  pilihan jawaban "Ya" atau "Tidak".

  Saya baru ingat kartu ATM saya tertinggal di ATM, setelah
  membereskan belanjaan dan memeriksa dompet saya. Biasanya saya
  jarang memeriksa dompet saya dan langsung meletakkannya di tas saya.
  Saya mulai gelisah dan berkeringat dingin ketika tidak menemukan
  kartu ATM saya dan baru ingat bahwa kartu ATM saya tertinggal.
  Selisih waktu pulang dan saat mencari ATM di dompet sekitar satu
  jam.

  Saya segera menelepon istri saya untuk segera ke ATM di swalayan
  tersebut karena jarak kantor istri saya dari swayalan itu tidaklah
  jauh. Kemudian saya telepon bank untuk memblokir kartu ATM tersebut.

  Kurang lebih satu jam kemudian, istri saya menelepon saya memberi
  kabar tentang kartu ATM saya. Puji kepada Tuhan Yesus, ternyata ada
  orang yang telah menyerahkan kartu ATM saya ke satpam swalayan
  tersebut. Kasih Tuhan Yesus telah bekerja kepada orang tersebut
  sehingga ia tidak sampai hati mengambil sisa uang saya di ATM.

  Terima kasih Tuhan Yesus.

  Kiriman dari: Indra <Indra(at)xxxx>
______________________________________________________________________

         "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya
                untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."
                             (Mzm. 136:1)
               < http://sabdaweb.sabda.org/?p=mzm+136:1 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Mari naikkan syukur atas pemeliharaan Tuhan di dalam hidup kita
     dan atas berkat-berkatnya sehingga kita dapat mencukupi kebutuhan
     hidup kita.

  2. Masalah yang kita alami, kadang kala disebabkan oleh diri kita
     sendiri. Bersyukurlah kepada Tuhan karena meski begitu Dia
     senantiasa menyertai, menolong, dan memberi hikmat sehingga kita
     dapat menemukan solusi bagi setiap permasalahan hidup kita.

  3. Di tengah masalah dan cobaan hidup yang datang, ada orang-orang
     yang terketuk hatinya untuk menolong kita. Mari kita doakan
     mereka kiranya Tuhan juga memberkati mereka dengan melimpah.
______________________________________________________________________

       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                       Copyright(c) 2007 YLSA
                YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Staf Redaksi    : Puji, Raka, Yulia
Kontak          : < staf-kisah(at)sabda.org >
Berlangganan    : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti        : < unsubcribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip Kisah     : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL     : http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org