Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/182

KISAH edisi 182 (12-7-2010)

Dedikasikanlah Diri Anda Kepada Sang Bapa

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                       Edisi 182, 12 Juli 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  Jika dipandang dari kacamata dunia, keputusan untuk mendedikasikan 
  hidup sepenuhnya kepada Tuhan tampaknya adalah sebuah keputusan yang 
  bodoh. Namun, jika kita melihatnya dari kacamata Allah, hal ini 
  merupakan hal yang Ia inginkan. Dengan mendedikasikan hidup kita 
  sepenuhnya kepada Dia, dengan leluasa Ia dapat mengerjakan apa pun 
  yang Ia inginkan dalam hidup kita. Kesaksian berikut kiranya menjadi 
  inspirasi bagi kita semua untuk tidak ragu lagi mendedikasikan 
  seluruh hidup kita hanya kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Novita Yuniarti
  < novita@in-christ.net >
  http://kekal.sabda.org
  http://fb.sabda.org/kekal
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

              DEDIKASIKANLAH DIRI ANDA KEPADA SANG BAPA

  "TUHAN TOLONG SAYA!" saya berseru.

  Nama saya FM. Sejak devaluasi mata uang Kosta Rika, hutang saya
  menjadi sangat menumpuk. Undang-undang yang baru akan diberlakukan
  mengatakan bahwa saya harus membayar kembali seluruh hutang saya
  dengan rasio nilai baru 60:1. Habislah sudah! Saya akan kehilangan
  segalanya, termasuk rumah tempat ibu saya masih tinggal bersama
  saya. Sebentar lagi kami akan segera digusur. Suatu ketika saya
  pergi ke kantor seorang pengacara tanpa menelepon terlebih dahulu.
  Saya berkata kepada sekretarisnya bahwa saya ingin bertemu dengan
  pengacara tersebut. Ia meneliti jadwalnya dan melihat bahwa nama
  saya tidak tercantum dalam daftar. "Saya yakin bahwa nama saya ada
  di situ!" kata saya dengan nada meyakinkan. Sambil berpikir bahwa
  itu mungkin adalah kesalahan yang dibuat oleh sekretaris lainnya,
  kemudian ia menambahkan nama saya pada daftar itu.

  Tidak beberapa lama akhirnya saya diizinkan untuk menemui sang
  pengacara tersebut dan berkata, "Tuhan memberitahukan kepada saya
  untuk datang dan berbicara dengan Anda mengenai masalah saya".
  Setelah ia mendengar masalah saya ia menjawab, "Tidak masalah. Kita
  akan ke pengadilan besok dan kita akan mendepositokan uang di
  pengadilan. Tetapi sebelum undang-undang baru diberlakukan Anda
  harus melunasi seluruh hutang ini, dengan kurs lama." Secara ajaib,
  saya mendapatkan pinjaman uang untuk melunasi seluruh hutang-hutang
  itu. Tepat sehari setelah saya melunasi hutang-hutang saya,
  undang-undang yang baru tersebut akhirnya diberlakukan. Itu
  benar-benar suatu mukjizat.

  Saya dibesarkan dalam rumah tangga seorang pemabuk. Pertengkaran
  antara ayah dan ibu saya sudah menjadi pemandangan yang biasa.
  Ketika saya berusia 15 tahun, seseorang datang ke rumah dan membawa
  saya kepada Yesus dan kemudian saya mengakui Dia sebagai Tuhan dan
  Juru Selamat pribadi saya. Seluruh hidup saya berubah total! Saya
  menjadi tangan kanan pendeta gembala dan turut melayani di berbagai
  daerah di Kosta Rika. Ibu saya pun, walau sudah lumpuh sama sekali,
  biasanya melayani banyak sekali orang melalui telepon. Banyak orang
  disembuhkan Tuhan melalui doa ibu saya.

  Ketika masuk universitas, saya mulai menyimpang dari jalan yang
  benar. Tanpa disadari, saya sudah melakukan perbuatan yang dilakukan
  ayah saya. Saya sudah mampu menghasilkan banyak uang, dan menjelang
  usia 21 tahun saya pun menjadi peminum alkohol. Saya pun teringat
  ketika saya masih merasakan kemuliaan Tuhan. Saat itu, ketika saya
  melihat diri saya dalam keadaan mabuk, pemandangannya hampir sama
  seperti anak yang hilang dalam perumpamaan Yesus. Seberkas cahaya
  terang seakan menyinari saya yang berada dalam kegelapan, seperti
  pemazmur mengatakan, "Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu
  jalan yang harus kau tempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku
  tertuju kepadamu."

  Saya memutuskan untuk kembali kepada Tuhan. Saya kembali ke gereja
  yang dulu pernah saya tinggalkan ketika saya berusia 16 tahun. Mulai
  saat itu segala dosa saya diangkat tuntas. Sekali lagi, Tuhan
  memenuhi saya dengan api dan kuasa-Nya. Setelah pemulihan terjadi
  saya mengalami banyak sekali mukjizat, salah satunya justru terjadi
  seiring dengan perubahan undang-undang mata uang. Akhirnya saya
  memiliki sumber penghasilan yang baik. Bisnis yang saya kelola pun
  berangsur-angsur menjadi lebih baik.

  Setiap hari Minggu saya rutin melayani. Hidup saya pun teratur
  secara rohani. Tetapi saya tidak melakukan apa yang Tuhan
  perintahkan. Tuhan berbicara kepada saya untuk pergi keluar dan
  berkotbah, tetapi saya merasa nyaman. Memang saya mengadakan
  kelompok-kelompok sel, yang banyak di antaranya menjadi gereja dan
  secara aktif bertemu, bahkan sampai hari ini.

  Lalu datanglah suatu masa hidup yang penuh dengan kelimpahan. Saya
  menjadi sangat materialistis dan saya dipenuhi dengan kekhawatiran.
  Saya memunyai banyak karyawan dan pengeluaran. Kemudian saya mulai
  kehilangan banyak uang dan menimbulkan lebih banyak lagi hutang.
  Saya menjual segalanya dan memulai lagi dari bawah. Kalau dulu saya
  memunyai sebuah mobil lengkap dengan sopir, sekarang saya bahkan
  tidak memunyai uang receh yang cukup untuk naik bus.

  Walaupun dalam keadaan demikian, Tuhan menyuruh saya untuk
  memberikan segala yang saya miliki. Ketika di dalam gereja, saya
  memasukkan kedua tangan saya ke dalam saku dan mengeluarkan segala
  yang saya punyai dan memberikannya ke dalam kantong persembahan.
  Tuhan mengajarkan kepada saya apa arti bergantung sepenuhnya
  kepada-Nya. Ia berjanji bahwa saya tidak akan tahu bagaimana akan
  hidup  dari satu hari ke hari berikutnya, namun Dialah satu-satunya
  yang tahu dan akan memelihara dengan menopang saya.

  Saya pun mulai benar-benar memberikan seluruh hidup saya kepada
  Allah dengan segenap hati. Untuk pertama kali dalam hidup
  kekristenan saya, saya menyadari perbedaannya antara sekadar
  mengetahui tentang Tuhan dan mengenal Tuhan secara pribadi! Dengan
  cara duniawi, saya tidak dapat menghitung bagaimana Tuhan akan
  membayar lunas semua hutang saya. Tetapi Tuhan menunjukkan kepada
  saya bahwa sekarang saya tidak perlu khawatir dengan semua pekerjaan
  dan hutang-hutang saya.

  Dalam waktu sebulan, suatu kelompok dari Eropa memutuskan untuk
  membeli bisnis saya. Tuhanlah yang sepenuhnya mengatur itu semua.
  Saya beralih dari keadaan yang terlilit utang ke keadaan bebas
  utang. Saya lalu mulai melakukan bisnis di bidang perumahan,
  keuangan, internet, telekomunikasi, dan lain-lain. Saya tidak
  merencanakan sesuatu apa pun di dalam usaha tersebut. Sekarang saya
  mendedikasikan diri saya kepada sang Bapa!

  Orang-orang di dunia ini berpikir bahwa kesuksesan selalu ditandai
  dengan mengendarai suatu mobil mewah dan memunyai sebuah rumah
  mewah, tetapi kesuksesan sejati adalah mengetahui kehendak Tuhan
  untuk hidup kita dan mengenal Dia secara pribadi. Saya ingin agar
  hati saya siap menjadi murni untuk kapan saja dan apa saja yang
  Tuhan minta untuk saya kerjakan.

  Disadur dari Full Gospel Business Men`s VOICE Vol. 50, No. 3

  Diambil dan disunting dari dari:
  Judul majalah: SUARA, Edisi 73, Tahun 2004
  Penulis: Fernando Milanes
  Penerjemah: Manimbul L. Sitorus
  Penerbit: Communication Department Full Gospel Business Men`s
            Fellowship International Indonesia
  Halaman: 21 -- 26
______________________________________________________________________
  Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan
  orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima
  hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta
  yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya. (Ibrani 10:34)
  < http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+10:34 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Doakan agar setiap orang percaya belajar untuk menggantungkan
     hidup mereka seutuhnya hanya kepada Tuhan.

  2. Doakan juga agar setiap umat percaya belajar untuk percaya pada
     setiap janji yang sudah Ia firmankan dalam Alkitab.

  3. Doakan agar para pengusaha Kristen dalam menjalankan usahanya
     senantiasa melibatkan dan mengandalkan Tuhan.
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/kisah
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah
Twitter KISAH: http://twitter.com/sabdakisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org

Anda terdaftar dengan alamat email: tatik@in-christ.net
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 Kisah / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org