Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/184 |
|
KISAH edisi 184 (26-7-2010)
|
|
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________ Edisi 184, 26 Juli 2010 PENGANTAR Shalom, Banyak orang mengabaikan kesehatan demi mencari uang, kemudian setelah uangnya banyak terkumpul habis untuk biaya kesehatan. Ironis sekali bukan kehidupan itu? Oleh karena itu, Pengkhotbah menyuarakan filsafat bahwa kehidupan itu sia-sia. Apa sebenarnya tujuan hidup itu? Di bagian akhir pengkhotbah memberikan kata-kata pengharapan, "Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat." Tokoh Bladina adalah tokoh yang takut akan Allah dan patut diteladani karena kesetiaannya. Selamat membaca! Pimpinan Redaksi KISAH, Truly Almendo Pasaribu http://kekal.sabda.org http://fb.sbda.org/kisah ______________________________________________________________________ KESAKSIAN BLANDINA (ABAD II) Selama kekaisaran Roma diperintah oleh Markus Aurelius (161-170 SM), penganiayaan menyebar di beberapa kota di kekaisaran tersebut. Orang-orang Kristen di Galia (sekarang Perancis) menyimpan catatan tentang orang-orang percaya yang menjadi saksi iman. Blandina adalah salah seorang di antaranya. Blandina adalah seorang pelayan rendahan yang ditangkap dan disiksa. Prajurit Romawi memaksa Blandina menyangkal imannya. Tetapi ia "dipenuhi kekuatan" yang membuat para penyiksanya kelelahan dan menyerah. Mereka sangat heran melihat Blandina masih dapat bernafas. Ia menjadi makin kuat saat ia menyatakan imannya. Ia berkata, "Saya orang Kristen. Kami tidak melakukan sesuatu yang membuat kami perlu merasa malu." Mendengar perkataan itu, prajurit Romawi menjadi geram. Blandina digantung di sebuah tiang yang terlihat seakan-akan ia digantung di sebuah salib. Melalui doa-doanya yang penuh semangat, ia memberi dorongan yang sangat antusias kepada mereka yang mengalami ujian berat. Mukjizat itu terjadi! Ia bertahan hidup di tiang gantungan. Setelah itu, ia dibawa ke sebuah arena untuk dijadikan mangsa singa-singa yang kelaparan. Di tengah situasi mencekam itu, Blandina tidak menunjukkan keputusasaan. Ia tetap bersukacita dan bergembira, seakan-akan ia diundang ke sebuah perjamuan pernikahan, bukan dilemparkan ke binatang-binatang buas. Dua kali Blandina dibawa ke hadapan singa-singa itu tapi ia sama sekali tidak mereka sentuh. Sekali lagi ia dilempar ke hadapan singa. Kali ini ia dicabik-cabik singa, dicambuk, kemudian dimasukkan ke sebuah jaring dan diseret banteng liar, serta didudukkan di sebuah kursi logam yang membara dengan telanjang. Ketika ia mampu berbicara, ia mendorong semua yang ada di dekatnya untuk tetap setia pada iman mereka. Akhirnya Blandina dibunuh dengan pedang setelah para penyiksa tidak berhasil membuatnya menyangkal imannya. Ketika Blandina meninggal, para penonton mengakui bahwa mereka belum pernah melihat seorang wanita yang menderita begitu rupa dapat bertahan begitu lama. Blandina terus bersukacita walaupun berada di hadapan singa-singa, banteng liar, dan penganiayaan yang mengerikan karena ia tahu di mana rumahnya dan siapa Bapanya. Tahukah Anda siapa Bapa Surgawi Anda? Tahukah Anda di mana rumah Anda? Apakah hati Anda berada di sana? Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Batu-Batu Tersembunyi dalam Pondasi Kita Judul buku asli: The Hidden Stones in Our Foundation Penulis: Tidak dicantumkan Penerjemah: Ivan Haryanto Penerbit: Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2005 Halaman: 19 -- 20 ______________________________________________________________________ Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? (Roma 6:16) < http://alkitab.sabda.org/?Roma+6:16 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Berdoa agar Tuhan memberi kekuatan kepada umat Kristen yang harus memilih untuk mempertahankan iman mereka di dalam Kristus walaupun diperhadapkan dengan berbagai macam risiko. 2. Berdoa juga agar Tuhan memberikan penghiburan bagi mereka yang sedang dalam masa-masa sulit dan supaya mereka tetap mengandalkan Tuhan. 3. Doakan agar melalui kesaksian setiap orang percaya dapat menginspirasi dan menguatkan iman umat percaya lain untuk tetap setia mengikut Kristus. ______________________________________________________________________ STOP PRESS 40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA Apakah Anda terbeban untuk menanam lutut Anda bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Kristus? Kami mengajak Anda meluangkan waktu sejenak untuk berdoa bagi saudara-saudara kita, khususnya mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2010 ini kita akan kembali bersatu hati berdoa selama bulan puasa. Jika Anda rindu untuk turut ambil bagian berdoa bagi bangsa, kami akan mengirimkan pokok-pokok doa ke e-mail Anda untuk menjadi pokok doa kita bersama. Untuk berlangganan, silakan kirimkan e-mail ke: ==> subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org Bagi Anda yang ingin agar teman-teman Anda pun bisa ikut berdoa dengan memakai bahan pokok doa ini, silakan kirimkan alamat e-mail mereka ke alamat e-mail redaksi di: ==> doa(at)sabda.org Untuk mendapatkan bahan pokok doa versi kertas, silakan menghubungi: Mengasihi Bangsa dalam Doa P.O. Box 7332 JATMI JAKARTA 13560 E-mail: < pray40daysindo(at)yahoo.com > Catatan: [Ganti (at) dengan @ saat mengirim e-mail] Harap pemohon pengiriman bahan pokok doa versi kertas mencantumkan: Nama jelas: Alamat lengkap: Kota dan kode pos: Provinsi: Nama lembaga: No. telp./HP: E-mail: Marilah kita bersama berpuasa dan berdoa untuk Indonesia agar tangan Tuhan yang penuh kuasa menolong dan menggugah hati nurani para pemimpin bangsa ini untuk bertekad dan bersatu mengeluarkan bangsa ini dari kemelut berbagai masalah yang berkepanjangan. Selamat menjadi "penggerak doa" di mana pun Anda berada dan biarlah karya Tuhan terjadi di antara umat-Nya, khususnya bangsa Indonesia. Selamat berdoa. ______________________________________________________________________ Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti Kontak: < kisah(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/kisah Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah Twitter KISAH: http://twitter.com/sabdakisah Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 Kisah / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |