Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/187

KISAH edisi 187 (16-8-2010)

Kami Menawan Keponakan Anda

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                     Edisi 187, 16 Agustus 2010

  PENGANTAR

  Shalom,

  Hidup bersama orang-orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan
  merupakan suatu anugerah yang sangat besar. Kita dapat belajar
  bagaimana menjadi orang Kristen yang taat dan setia pada Tuhan dari
  mereka, walaupun mungkin banyak tantangan yang harus dihadapi.
  Melalui pengalaman-pengalaman mereka kita juga dapat belajar bahwa
  meskipun di tengah situasi yang sulit Allah tetap setia dan
  janji-Nya tidak berubah. Kesaksian yang telah kami persiapkan pada
  KISAH edisi minggu ini kiranya dapat menjadi berkat bagi Anda semua.
  Tuhan memberkati.

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Novita Yuniarti
  http://kekal.sabda.org
  http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                      KAMI MENAWAN KEPONAKAN ANDA

  "Kami menawan keponakan Anda," kata surat tulisan tangan itu. "Jika
  kalian menyerah kepada kami, kami akan mengembalikan anak laki-laki
  ini kepada orang tuanya." MT menatap pesan yang berasal dari
  pemimpin dari Tentara Rakyat Baru (TRB) -- angkatan bersenjata Partai
  Komunis di Filipina. Orang-orang di berbagai wilayah di Filipina
  telah diancam dan dianiaya selama bertahun-tahun oleh kelompok
  teroris ini.

  MT merupakan seorang guru Injil di Filipina. Ia berkelana secara
  berkala ke gunung-gunung untuk berkhotbah kepada kelompok-kelompok
  teroris. P, keponakannya yang berusia 8 tahun, sering pergi bersama
  dengan saudara MT pada perjalanan-perjalanan Injilnya. P merupakan
  penolong yang istimewa bagi MT dalam pertemuan-pertemuan dengan
  anak-anak di desa-desa pegunungan.

  Karena tekanan dari TRB, MT terpaksa harus sering bersembunyi.
  Walaupun demikian, sebagai hasil dari pelayanannya, beberapa dari
  tentara TRB telah menyerahkan hidup mereka kepada Yesus Kristus dan
  meninggalkan organisasi tersebut. MT telah menghitung harganya dan
  sudah siap untuk memberikan hidupnya bagi Injil, tetapi ia tidak
  siap untuk ini! Ia tahu tidak ada harapan kalau penyerahan dirinya
  akan menyelamatkan keponakannya. Ia tahu bahwa mereka berdua akan
  dibunuh; tetap saja, ia bimbang.

  Orang tua P bersikeras supaya MT mengabaikan perintah ini dan
  meneruskan jangkauan pelayanan Injilnya. Sebagai hasilnya, kedua
  orang tua itu memberikan anak mereka bagi Injil. P dibunuh pada
  Jumat Agung, 17 April 1992. Ia disiksa selama 3 jam dan amat sangat
  menderita. Tangannya diikat dengan kawat, dan para teroris
  memukulnya pada kedua kaki dan kepalanya dengan kapak. Akhirnya, ia
  dipenggal.

  Para penculik itu telah memperingatkan MT orang tua P dan bahwa jika
  mereka tidak berhenti melakukan pelayanan, mereka akan kembali
  mengalami penyiksaan. MT terus melanjutkan pekerjaannya yang
  berbahaya di pegunungan di antara kelompok-kelompok teroris.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Jesus Freaks
  Penyusun: Toby McKeehan dan Mark Heimermann
  Penerbit: Cipta Olah Pustaka, 1995
  Halaman: 97 -- 98
______________________________________________________________________

  Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang
  baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi
  barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.
  (3 Yohanes 1:11)
  < http://alkitab.sabda.org/?3Yohanes+1:11 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Berdoa agar Tuhan memberi kekuatan dan penghiburan bagi setiap
     keluarga Kristen yang harus kehilangan salah satu anggota
     keluarganya karena keputusan untuk tetap setia melayani Tuhan.

  2. Berdoa juga agar Tuhan memberi hati yang mengampuni kepada mereka
     yang kehilangan anggota keluarganya, dan dengan tekun berdoa untuk
     orang-orang yang telah menganiaya mereka agar para penganiaya
     meninggalkan hidup mereka yang lama dan berbalik kepada Kristus.

  3. Bersyukur bahwa meskipun orang-orang percaya banyak mengalami
     tantangan dalam melayani Tuhan, namun mereka tetap setia untuk
     melayani Dia sampai akhir hidup mereka.
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/kisah
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah
Twitter KISAH: http://twitter.com/sabdakisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 Kisah / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org