Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/193

KISAH edisi 193 (27-9-2010)

Kesukaan yang Baru

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                    Edisi 193, 27 September 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  Dalam bukunya yang mendapatkan penghargaan buku Kristen terbaik di
  Amerika Serikat tahun 1998, "What`s So Amazing About Grace", Philip
  Yancey menuliskan begini: "Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk
  membuat Allah lebih mengasihi kita. Tidak ada yang bisa kita lakukan
  untuk membuat Allah mengurangi kasih-Nya pada kita." Betapa indah
  dan benar pernyataan Yancey tersebut! Kesaksian hidup ES sebagaimana
  yang diceritakan dalam kolom kesaksian edisi kali ini menunjukkan
  betapa ajaib kasih karunia Allah dalam menjangkau manusia fana dari
  keberdosaannya.

  Kisah ES juga sebenarnya menyiratkan kebenaran penting lain bahwa
  komunitas Kristiani adalah salah satu penopang penting dalam
  pertumbuhan rohani seseorang di dalam Dia. Bahkan Rick Warren,
  penulis buku "The Purpose Driven Life", pernah menyatakan bahwa
  tidak ada orang Kristen yang dapat bertumbuh dewasa dalam Kristus
  dengan gaya hidup Kristen ala "Lone Ranger". Selamat menikmati.

  Redaksi tamu KISAH,
  Wilfrid Johansen
  http://kekal.sabda.org
  http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                            KESUKAAN YANG BARU

  Ketika saya (ES) masuk ke kamar hotel, saya melihat teman-teman saya
  sedang pesta narkoba. Tiba-tiba polisi menyerbu tempat itu, namun
  saya tidak tertangkap dalam penggerebekan karena sudah lebih dahulu
  keluar dari tempat itu. Kejadian nyaris seperti ini sering kali
  terjadi, namun saya selalu lolos. Tuhan memang sangat baik, Ia
  selalu menjaga saya, walaupun saat itu saya tidak menyadari bahwa Ia
  ingin menyatakan kasih-Nya dan ingin saya datang pada-Nya.

  Saya sebenarnya datang dari keluarga Kristen yang taat. Orang tua
  saya majelis gereja, kakak dan adik saya sangat aktif di gereja.
  Tapi entah mengapa, dari kecil saya ini bandel. Saya ke sekolah
  minggu mendengar tentang Tuhan Yesus, namun menjelang dewasa hidup
  saya jauh dari Tuhan. Mungkin karena saya banyak bergaul dengan
  orang-orang yang tidak baik saat bertumbuh dewasa.

  Pada tahun 1977, dalam usia yang masih sangat muda, yaitu 19 tahun,
  saya menikah. Kemudian, dari Magelang saya pindah ke Jakarta untuk
  bekerja. Dalam pikiran saya saat itu hanya cari uang, cari uang, dan
  cari uang. Tuhan begitu baik, saya diberi kesempatan untuk memiliki
  uang yang cukup berlimpah. Tapi karena saya tidak berada di dalam
  Tuhan dan punya pergaulan yang salah, maka ekonomi saya jatuh
  bangun. Ketika saya memiliki uang, setiap hari saya pergi ke
  diskotek dan mabuk-mabukan, walaupun saya sadar bahwa saya sudah
  punya keluarga.

  Hidup saya jauh sekali dari Tuhan, namun saya tidak pernah takut.
  Saya ingat bahwa saya terbiasa berdoa Doa Bapa Kami -- karena cuma
  doa itu saja yang saya tahu -- walaupun saya baru melakukan dosa.
  Pagi-pagi saya bangun dan berdoa Doa Bapa Kami, namun dosa-dosa itu
  tetap saya ulangi lagi. Doa sebelum makan pun sudah terbiasa saya
  jalani, tetapi hidup dan kelakuan saya tidak seperti orang Kristen.

  Tahun 1989, setelah 12 tahun berumah tangga, istri saya sudah tidak
  tahan lagi akan kelakuan saya dan meminta cerai. Hal ini disebabkan
  kondisi ekonomi yang naik turun, kadang bagus sekali, kadang
  habis-habisan. Saya juga memang sering berselingkuh, sehingga dia
  tidak tahan dan meminta untuk berpisah. Sebenarnya saya tidak mau,
  tapi saya tidak punya pilihan lain.

  Di kemudian hari saya sangat menyesali perceraian itu, namun untuk
  kembali tidak mungkin, karena ia sudah menikah dengan orang lain.
  Setelah perceraian itu, saya mulai kenal dengan narkoba yang membuat
  hidup saya bertambah hancur. Semua jenis narkoba saya pakai,
  beberapa di antaranya bahkan sampai saya konsumsi setiap hari. Saya
  ketakutan kalau mulai kehabisan narkoba. Kalau hanya tinggal
  sedikit, harus segera beli lagi supaya perasaan saya aman.

  Jika sedang dalam perjalanan ke luar kota atau ke luar negeri, saya
  harus membawanya untuk persediaan. Dengan menyelipkannya di
  lipatan-lipatan pakaian, saya selalu berhasil lolos dari
  pemeriksaan. Padahal banyak teman saya yang tertangkap karena
  melakukan hal yang sama, tapi saya tidak takut.

  Beberapa kali saat saya sedang pesta narkoba di hotel, saya selalu
  lolos dari penggerebekan polisi. Hal itu terjadi karena
  penggerebekan selalu terjadi saat saya baru keluar dari kamar tempat
  pesta narkoba. Dalam pemeriksaan oleh polisi, saya selalu lolos,
  padahal saat itu saya sedang membawa narkoba tapi mereka tidak
  berhasil menemukannya.

  Suatu hari saat sedang pesta narkoba menyambut tahun baru 2002 di
  Bali, mendadak saya teringat anak saya. Saya tidak tahu saat itu
  bahwa Tuhanlah yang mengingatkan saya. Anak saya yang perempuan itu
  sudah dewasa, bahkan sudah mau dilamar. Saya kemudian melihat pada
  diri saya sendiri. Ayah macam apa saya ini? Begitu kacau
  kehidupannya.

  Tiba-tiba, ada sebuah dorongan besar untuk menghentikan semua yang
  sedang saya lakukan saat itu dan segera pulang ke rumah, walaupun
  rencananya masih ada seminggu saya berpesta di sana. Saat itu
  sebenarnya Tuhan sedang menjamah hidup saya dan mulai
  mengubahkannya. Saya pulang ke Jakarta dengan keinginan untuk
  berhenti mengonsumsi narkoba. Namun anehnya, saya mampu berhenti
  total dan tidak merasakan ketagihan sama sekali. Itu adalah mukjizat
  Tuhan. Saat itu saya tidak sadar bahwa itu adalah jamahan-Nya juga.

  Bulan Maret 2002 saya bangkrut, utang saya di mana-mana. Tuhan
  mengizinkan hal itu terjadi agar saya benar-benar berserah hanya
  kepada Dia. Suatu hari keluarga saya mengajak untuk kebaktian
  keluarga. Biasanya, saya tidak mau dan menghindar dengan
  bermacam-macam alasan. Kalau semua keluarga saya berkumpul, saya
  merasa risih karena saya tahu kalau saya itu bandel. Tapi kali itu
  entah kenapa saya bersemangat untuk mengikuti ibadah itu.

  Mereka masuk ke kamar saya dan mengunci pintu. Setelah itu, mereka
  mengajak saya untuk berdoa. Mereka mulai bermain gitar, bernyanyi
  memuji Tuhan sambil berdoa. Saya mengikutinya dan kemudian saya
  merasakan sebuah sukacita. Tanpa terasa saya berdoa selama 2 jam
  saat itu. Saya diperlihatkan kilasan-kilasan masa lalu dalam
  kehidupan saya dan menyadari betapa kebaikan Tuhan menyertai hidup
  saya. Hari itu saya merasakan sebuah sukacita yang luar biasa.

  Untuk pertama kalinya, saya merasakan begitu berdosa. Kilasan masa
  lalu kelam yang saya perbuat ditampilkan di benak saya, dan saya
  menangis minta ampun pada Tuhan atas semua kesalahan saya. Dari
  sebuah kebaktian keluarga yang sederhana dan doa yang sederhana
  telah berubah menjadi sebuah titik balik dalam kehidupan saya. Sejak
  saat itu kehidupan saya secara perlahan dipulihkan dari utang yang
  begitu banyak. Bila ada masalah, saya tidak cari orang untuk
  menolong saya. Yang saya lakukan adalah mengunci pintu kamar,
  berlutut, berdoa, dan berseru, "Tuhan tolong saya...."

  Kemudian Tuhan menyediakan komunitas bagi saya untuk bertumbuh di
  dalam-Nya. Saya pun menyadari bahwa komunitas yang benar itu sangat
  penting dalam kehidupan iman kita. Pada tahun 1986 saya pernah
  bertobat dan dibaptis. Namun, hal itu tidak bertahan lama, hanya
  sekitar 6 bulan, saya pun kembali pada kehidupan yang lama karena
  tidak punya komunitas yang benar.

  Dulu tanpa komunitas tempat bertumbuh, keinginan saya kalah dengan
  ajakan teman-teman saya untuk melakukan kesenangan yang mendukakan
  hati Tuhan. Namun sekarang, setelah memiliki komunitas yang benar,
  giliran mereka yang kalah terhadap ajakan saya untuk mengikuti Tuhan
  Yesus. Dalam komunitas itu sungguh luar biasa. Saya melihat
  orang-orang berubah hidupnya, dan orang-orang melihat saya juga
  berubah hidupnya. Hal itu membuat kita sungguh bersemangat.
  Bertahun-tahun saya menjadi pecandu narkoba, dan puluhan tahun saya
  merokok, namun kini semuanya itu telah dilepaskan oleh Tuhan.
  Teman-teman saya yang lama terheran-heran melihat saya bisa berubah,
  sehingga mereka pun turut mau diubahkan.

  Tuhan itu sungguh luar biasa. Sungguh menyenangkan melihat orang
  berubah, bagaimana mereka diubahkan oleh Yesus yang ajaib. Kini, saya
  punya sukacita dan hobi yang baru, yaitu mengajak orang untuk
  mengenal Yesus Kristus Tuhan yang luar biasa.

  Diambil dari:
  Judul majalah: SUARA, Edisi 76, Tahun 2004
  Penulis: LM
  Penerbit: Communication Department Full Gospel Business Men`s
            Fellowship International - Indonesia
  Halaman: 10 -- 14
______________________________________________________________________

  Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari
  kuasa. (1 Korintus 4:20)
  < http://alkitab.sabda.org/?1Korintus+4:20 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Mengucap syukur untuk kasih karunia Yesus yang telah memulihkan
     kehidupan ES. Kiranya, ES dapat semakin bertumbuh dalam Tuhan dan
     menjadi garam dan terang sehingga lebih banyak orang lagi boleh
     menerima keselamatan.

  2. Doakan agar orang-orang yang saat ini masih terikat dengan
     narkoba dapat lepas dari kebiasaan buruk dan berbalik kepada Tuhan.

  3. Doakan supaya pemulihan terjadi atas kehidupan keluarga-keluarga
     Kristen yang sedang mengalami permasalahan.
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org

Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Kisah 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org