Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/199

KISAH edisi 199 (8-11-2010)

Penerang Abadi

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                       Edisi 199, 8 November 2010

PENGANTAR

  Shalom,

  Allah menjumpai manusia dalam berbagai cara. Seperti MH misalnya, ia
  mengaku mengalami perjumpaan dengan Tuhan lewat literatur. "Buku itu
  membuka mata saya akan refleksi ke-Allahan Yesus Kristus, kini saya
  mengerti mengapa Tuhan harus turun ke dunia, dan mengapa Ia harus
  mati untuk menebus dosa kita semua." Namun bukan hanya sekadar
  mengerti, MH juga mau percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
  Kisah MH menyiratkan betapa pentingnya pelayanan literatur
  Kekristenan. Dan bukankah publikasi KISAH yang sedang Anda baca saat
  ini adalah salah satu produk literatur?!

  Selamat menikmati sajian edisi kali ini! Simak pula pokok doa pada
  kolom Pokok Doa yang dapat Anda jadikan panduan dalam pelayanan doa
  syafaat pribadi minggu ini. Tuhan memberkati!

  Redaksi tamu KISAH,
  Wilfrid Johansen
  http://kekal.sabda.org
  http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                           PENERANG ABADI

  Saya, MH, lahir di tahun kemerdekaan negeri kita. Dengan latar
  belakang kepercayaan leluhur ditambah tradisi Kejawen, hampir tiap
  malam Jumat saya "nyekar" (menabur bunga, Red.) ke kuburan. Kalau
  menyebut nama Patih Gajah Mada, maka saya merasa menjadi kuat dan
  orang lain akan menjadi takut dan segan kepada saya.

  Saya menyadari bahwa saya bukanlah seorang ayah yang baik. Saya
  lebih banyak mengejar kesenangan pribadi daripada memikirkan
  keluarga. Saya biasa pamit pada istri untuk pergi tiga hari, tapi
  baru sebulan kemudian saya kembali ke rumah. Keluarga saya seperti
  saya terlantarkan. Anak-anak saya pun tidak saya perhatikan, bahkan
  saat salah satu anak saya hampir mati ketika ia sedang bermain, saya
  tidak begitu peduli.

  Hal itu berlangsung sampai suatu hari di tahun 1988. Saat itu saya
  sedang menjaga restoran. Saya ingat hari itu merupakan hari Lebaran
  karena saat itu restoran sangat ramai. Tanpa sengaja saya membaca
  sebuah buku berjudul "Dimensi ke-4". Buku ini menceritakan kisah
  sang penulis yang divonis penyakitnya tidak memiliki harapan lagi
  untuk disembuhkan, dan 6 bulan lagi ia akan meninggal. Kemudian ada
  seorang wanita memberikan dia kitab Injil dan dia menjadi percaya
  Yesus. Enam bulan kemudian, bukannya meninggal seperti vonis dokter,
  dia malah menjadi sembuh. Buku itu membuka mata saya akan refleksi
  ke-Allahan Yesus Kristus. Saya menjadi mengerti mengapa Tuhan harus
  turun ke dunia, dan mengapa Ia harus mati untuk menebus dosa kita
  semua. Bukan hanya mengerti saja, tapi saya juga mau percaya pada
  Yesus Kristus bahwa Dia adalah Tuhan.

  Sebenarnya pandangan saya tentang kekristenan itu negatif. Saya
  tidak suka dengan orang Kristen; bagi saya pendeta itu biasanya suka
  minta-minta sumbangan. Tapi hari itu setelah saya membaca buku itu,
  saya melepaskan semua kepercayaan saya di masa lalu. Kemudian saya
  langsung mengambil langkah untuk dibaptis. Sejak itu pertolongan
  Tuhan nyata dalam kehidupan saya sehari-hari. Saya percaya apa pun
  masalah yang kita hadapi, asal kita minta tolong pada Tuhan dan kita
  sungguh-sungguh di dalam-Nya, pasti Tuhan akan menolong kita.

  Operasi

  Pada suatu tengah malam saya terbangun karena dada saya terasa sakit
  sekali seperti dipukul dengan keras. Saya berdoa pada Tuhan dan
  bertanya, "Ini apa, Tuhan?" Tuhan menjawab satu kata, "Jantung".
  Saat itu saya tahu bahwa saya terkena serangan jantung, yang membuat
  saya berpikir bahwa ini mungkin waktunya bagi saya untuk pulang.

  Kemudian Tuhan membuat saya teringat sebuah firman, "Di rumah
  Bapa-Ku banyak tempat tinggal. .... Sebab Aku pergi ke situ untuk
  menyediakan tempat bagimu. ..., Aku akan datang kembali dan membawa
  kamu ke tempat-Ku, ...." (Yohanes 14:2-3) Setelah saya
  merenungkannya, saya menjadi mengerti bahwa kalau waktunya tiba,
  Tuhan Yesus sendiri yang akan menjemput saya. Namun karena saat itu
  saya tidak melihat-Nya datang menjemput, baik dengan mata rohani
  maupun jasmani saya, saya menyimpulkan berarti waktu saya belum
  tiba. Itu juga berarti saya harus beriman bahwa saya pasti sembuh.

  Saya segera bertindak cepat. Saya mencarter sebuah pesawat untuk
  membawa saya dari Solo ke Jakarta untuk melakukan operasi. Operasi
  kateter (operasi yang memasukkan selang kecil ke dalam pembuluh
  darah untuk melancarkan penyumbatan darah) yang dilakukan gagal,
  karena ternyata saluran jantung saya memiliki keunikan.

  Tapi kemudian Tuhan membuka jalan: ada seorang dokter spesialis
  jantung dari luar negeri yang kebetulan berada di Indonesia, padahal
  dalam setahun dia ke Indonesia hanya sekitar tiga kali. Dialah yang
  akhirnya menangani saya. Dia mengatakan walaupun tingkat
  keberhasilannya tidak besar, tapi saya harus tetap tenang dan tetap
  percaya. Kateter kedua dilaksanakan lagi, dan operasi itu berhasil
  dalam tempo dua setengah jam (biasanya kateter hanya memakan waktu
  setengah jam). Dan keberhasilan itu saya percaya adalah sebuah
  mukjizat Tuhan.

  Musibah

  Perlindungan Tuhan juga menyertai keluarga saya. Suatu hari anak
  saya pernah mendapat oleh-oleh bantal dengan pemanas dari opanya di
  Belanda. Seharusnya bantal itu dimatikan bila sudah panas, kalau
  tidak maka akan menyebabkan kebakaran.

  Anak saya menyalakan pemanas itu dan dia ketiduran. Tanpa sadar
  bantal tersebut telah membakar tempat tidurnya.

  Malam itu, istri saya yang saat itu sedang berada di Jakarta
  gelisah, kemudian ia menelepon pada tengah malam untuk menanyakan
  keadaan anak kami. Saya kemudian memanggilnya, tapi tidak dijawab.
  Saat saya membuka pintu kamarnya, asap sudah memenuhi kamar itu dan
  dia sudah pingsan. Segera saya mengeluarkannya dari kamar.

  Sungguh luar biasa mukjizat Tuhan yang telah mengingatkan istri
  saya, di samping itu walaupun bantal itu menempel langsung di
  tubuhnya, tapi ia tidak mengalami luka bakar sedikit pun. Yang
  terbakar hanya kasur, bantal, dan benda-benda yang di sekelilingnya.
  Di situ terlihat jelas perlindungan Tuhan nyata atas keluarga kami.

  Krisis

  Ketika seseorang mengalami kejayaan, uangnya tidak akan habis tujuh
  turunan. Namun saat mengalami krisis, hutangnya tidak akan lunas
  sampai tujuh turunan. Krisis moneter di tahun 1997 telah membuat
  hutang saya menjadi berkali-kali lipat hingga mencapai 100 miliar
  rupiah. Saat itu, 100 miliar rupiah sama harganya dengan 1 ton emas
  murni. Saya tidak dapat membayangkan cara untuk membayar semua
  hutang saya tersebut.

  Saya mencoba membayarnya dengan menjual rumah saya. Masa itu
  merupakan masa-masa yang sulit, yang membuat saya berduka dan sangat
  tertekan. Dalam hari-hari yang sulit itu Tuhan berbicara kepada
  istri saya melalui sebuah firman. "TUHAN akan menjadi penerang abadi
  bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir." (Yesaya 60:20)
  Penghiburan-Nya itu menjadi janji bagi saya, sehingga saya bertambah
  sungguh-sungguh di dalam Dia. Dan janji Tuhan pun tergenapi,
  perlahan Tuhan membebaskan saya dari jeratan hutang tersebut.

  Begitu banyak kasih dan mukjizat dari Tuhan yang saya alami. Mulai
  dari Tuhan memulihkan saya dan keluarga saya, sampai perlindungan
  dan penyertaan-Nya. Semuanya itu mengajarkan saya untuk tetap
  bergantung hanya pada Tuhan Yesus. Pertolongan Tuhan nyata pada
  setiap orang yang hidup sungguh-sungguh di dalam Dia.

  Diambil dan disunting dari:
  Judul majalah: SUARA, Edisi 76, Tahun 2004
  Penulis: LM
  Penerbit: Communication Department Full Gospel Business Men`s
            Fellowship International - Indonesia
  Halaman: 16 -- 19
______________________________________________________________________

  Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
  menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu,
  karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan
  supaya semua orang berbalik dan bertobat. (2 Petrus 3:9)
  < http://alkitab.sabda.org/?2Petrus+3:9 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Bersyukur atas pemulihan dan kesembuhan yang dialami oleh MH
     dalam hidupnya. Doakan agar iman MH semakin teguh dalam Tuhan
     Yesus.

  2. Doakan kiranya orang-orang yang sedang dalam pergumulan dapat
     semakin percaya pada Yesus dan bahwa hanya Yesuslah yang dapat
     memberi jalan dalam setiap pergumulan hidup mereka.

  3. Berdoa untuk orang-orang yang sedang menderita sakit. Doakan
     agar mereka tetap berpengharapan dalam Tuhan Yesus dan memperoleh
     kesembuhan dari-Nya.
______________________________________________________________________
STOP PRESS

                    PENDAFTARAN PESERTA KELAS DIK
                    PERIODE JANUARI/FEBRUARI 2011

  Puji Tuhan hanya oleh anugerah dan kemurahan-Nya PESTA kembali
  membuka kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK). Dalam kelas
  DIK ini Anda dapat mempelajari berbagai topik utama (doktrin) iman
  Kristen, antara lain: penciptaan, manusia dan dosa, rencana
  keselamatan dan penebusan melalui Yesus Kristus, serta hidup baru
  dalam Kristus. Kelas DIK merupakan kelas wajib yang harus diikuti
  oleh setiap peserta baru sebelum mereka mengambil kelas-kelas PESTA
  yang lain.

  Jangan lewatkan kesempatan baik ini, segeralah mendaftar jika Anda
  tertarik untuk memperdalam kesungguhan kita mengikut Tuhan. Berikut
  adalah alamat kontak untuk mendaftar:

  ==> < kusuma(at)in-christ.net >

  Jika Anda sudah pernah mengikuti kelas DIK, kami juga mengundang
  Anda untuk membagikan informasi ini ke teman-teman yang lain.

  Kami juga menyediakan modul DIK untuk bisa Anda download jika
  Anda ingin mempelajarinya lebih dahulu:

  ==> http://pesta.sabda.org/dik_sil
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Novita Yuniarti
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/kisah
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org
Facebook KISAH: http://fb.sabda.org/kisah
Twitter KISAH: http://twitter.com/sabdakisah

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 Kisah / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org