Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/212

KISAH edisi 212 (16-2-2011)

Katakan Saja yang Sebenarnya!

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                   Edisi 212, 16 Februari 2011

Shalom,

Setiap orang memunyai pergumulan dan persoalan hidup yang
berbeda-beda. Namun, apa yang terjadi jika seandainya kita tidak
menyadari keberadaan Yesus dalam hidup ini? Beberapa orang masih
bertanya-tanya tentang keberadaan Yesus yang sungguh-sungguh ada.
Sebagai orang Kristen, kita tak bisa hidup tanpa campur tangan-Nya.
Tuhan Yesus seringkali mengerjakan hal-hal yang membuat kita tak
percaya dengan mukjizat-Nya. Oleh sebab itu, kasihilah Tuhan Allahmu
dan andalkan Tuhan dalam hidupmu.

Redaksi Tamu KISAH,
Santi Titik Lestari
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                   KATAKAN SAJA YANG SEBENARNYA!

Tuhan, saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sini. Katakan
saja yang sebenarnya! Itulah yang saya minta, yaitu kebenaran! Saya
putus asa. Saya harus tahu bahwa Yesus itu benar-benar ada. Hal
pertama yang saya lihat dalam pikiran saya sebagai seorang anak
laki-laki kecil, seperti biasa; api neraka. Seumur hidup, saya belajar
di sekolah yang berpandangan sempit. Pertemuan pertama saya dengan
Yesus Kristus ketika saya berumur sepuluh tahun -- saya masih
mengingatnya sampai sekarang.

Saya masih ingat ketika seorang suster mengatakan sesuatu kepada saya
ketika saya masih di sekolah dasar. Kira-kira kelas dua atau tiga, ia
berbicara tentang neraka dan membuat saya benar-benar takut. Suatu
ketika setelah berdoa, sebagai seorang anak kecil, saya diingatkan
untuk mengatakan kepada Tuhan, "Saya berusaha untuk memberitahukan
kepada-Mu, maafkanlah saya karena saya mencintai-Mu, tetapi saya
bahkan tidak mengenal siapa diri-Mu. Saya melihat ibu dan ayah
melakukan segala sesuatu bagi saya dan saya yakin mereka sangat
mencintai saya". Mulai saat itu dan seterusnya kehidupan saya
seluruhnya hancur berantakan. Tidak lama setelah itu, ayah saya
meninggalkan rumah dan hal itu membuat kehidupan saya semakin hancur.

Selama kurun waktu tujuh tahun setelah perceraian orang tua saya, saya
melihat mobil ayah di jalan masuk rumah saya ketika saya pulang
sekolah. Hal itu membingungkan, tetapi saya terus saja masuk ke rumah
dan saya melihat ayah sedang duduk di sofa dengan ibu. Mereka
mengatakan, "Kami ingin menyatakan sesuatu kepadamu; ibumu dan saya
kembali bersatu lagi". Mereka tidak pernah tahu bahwa saya berdoa
tentang situasi itu. Tuhan mempersatukan mereka lagi. Saya teringat
ketika saya pergi ke Rhode Island untuk menghadiri pernikahan seorang
teman. Di akhir pesta ketika mereka melempar buket dan garter, saya
menangkap garternya dan ada seorang wanita yang menangkap buketnya.
Kami akhirnya menikah. Kami mulai mengalami masalah yang sukar dalam
pernikahan kami. Pada waktu inilah seorang bibi memanggil saya, ia
bercerita tentang Yesus. Saya berpikir, "Di sini ada seorang wanita,
yang bahkan sekolahnya tidak sampai tamat SMP dan terus berusaha
menasihati saya". Saya menguasai filsafat dan teologi, saya memunyai
semuanya.

Saya belum pernah berpikir lagi tentang Tuhan selama bertahun-tahun.
Saya benar-benar membuangnya dari pikiran saya. Tetapi aneh, ada
sesuatu yang terjadi dalam diri saya. Saya mulai berpikir tentang
cerita-cerita Alkitab yang pernah diajarkan para suster kepada saya
sewaktu masih kecil. Bibi sering memanggil saya di hari Minggu ketika
saya tengah asyik menonton sepak bola New York Giants. Hal tersebut
membuat saya emosi karena saya penggemar Giants. Ia terus menerus
bercerita tentang Yesus. Saya hanya memegang telepon jauh dari telinga
saya ketika ia berbicara. Kira-kira setiap lima menit saya akan datang
kembali dan mengatakan, "Ya Ibu". Suatu kali ia mengajak istri saya
dan saya ke suatu pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, saya
mendengarkan bagaimana caranya pria-pria berhubungan dengan Yesus,
bagaimana mereka berbicara kepada Dia dan Ia berbicara kepada mereka.
Saya belum pernah mendengar sesuatu seperti ini sebelumnya.

Saya berpikir dalam hati, "Bukankah hal itu luar biasa jika
mukjizat-mukjizat itu nyata". Pernikahan kami benar-benar kandas,
tetapi kami berpikir bahwa mungkin dengan memunyai anak, hal itu akan
membantu pernikahan yang mulai kandas. Kami berusaha memunyai anak,
tetapi belum berhasil. Saya dan istri pergi untuk diperiksa. Dokter
mengatakan kepada istri saya, "Kesempatan untuk hamil 900:1". Kemudian
ia memandang saya dan mengatakan: "Dan Anda juga tidak begitu
bergairah". Dalam hati saya mengatakan begitulah pernikahan. Suatu
ketika istri saya pergi ke pertemuan makan pagi dengan bibi saya.
Seorang wanita bangkit di tengah-tengah pertemuan itu. Ia tidak
mengenal istri saya atau sesuatu tentang kami. Ia mulai jalan
mondar-mandir di depan meja dan mengatakan, "Ada seorang wanita di
sini yang mau Tuhan sembuhkan dari masalah-masalah kewanitaan". Istri
saya melihat bibi saya dan berbisik, "Apakah yang Anda lakukan, jika
yang dimaksudkan itu adalah Anda?" Bibi saya mengatakan, "kita akan
maju ke depan. Kita lihat apa yang Tuhan lakukan".

Mereka berdoa bagi istri saya dan waktu ia pulang ke rumah, ia
mengatakan hal itu kepada saya. Saya berkata, "Saya tidak percaya
hal-hal seperti itu. Itu omong kosong". Tetapi di belakang pikiran
saya, saya berkata, "Bukankah hal itu luar biasa jika hal itu
benar-benar terjadi?" Pada suatu hari saya pulang ke rumah dari
pekerjaan. Istri saya sedang duduk di sofa dan saya melihat ada
sesuatu di wajahnya yang saya sendiri belum pernah lihat sebelumnya.
Saya lalu bertanya, "Mengapa kamu melihat saya seperti itu?" Ia
menjawab: "Kamu harus duduk". Saya memunyai sesuatu yang perlu
disampaikan kepadamu! Saya pergi ke dokter hari ini. Saya tidak tahu
bagaimana mengatakan hal ini kepadamu, tetapi saya sedang hamil!
Dokter tersebut akan menjelaskan, "Ini pasti merupakan tambahanmu
900:1; jangan pernah berharap hal itu akan terjadi lagi".

Setelah hal ini terjadi, saya mulai rajin mengikuti
pertemuan-pertemuan ini dan mendengarkan kawan-kawan ini. Mereka
terus berbicara tentang bagaimana Yesus nyata dan Ia melakukan hal ini
dan itu untuk mereka. Saya benar-benar berjuang dalam pikiran saya
untuk memercayai hal ini. Saya berlutut dan berkata: "Tuhan, Saya
tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sini? Katakan saja yang
sebenarnya! Hanya itulah yang saya minta tentang kebenaran!" Secara
jujur saya berpikir Tuhan pasti akan membunuh bayi itu, karena saya
tidak percaya bahwa hal itu adalah suatu mukjizat. Sering sepanjang
malam saya menggeleng- gelengkan kepala dan berputar-putar, dan yang
pertama saya lakukan pagi berikutnya adalah berlari ke ruang tidur
putri saya dan menggoyang-goyangnya. Ia melompat dan mulai menangis.
Istri saya mengatakan, "apa yang sedang terjadi?" Saya berkata: "tidak
ada apa- apa sayang, semuanya baik-baik saja".

Saya tidak pernah berkata apa-apa kepada siapa pun tentang doa yang
telah saya ucapkan. Suatu ketika, istri saya sedang duduk di sofa
dengan wajah yang lucu. Saya memandang dia dan berkata, "Mengapa kamu
memandang saya seperti itu?" "Kamu lebih baik duduk", kata dia. "Saya
ingin menyatakan sesuatu kepadamu. Saya tidak tahu bagaimana
menceritakan hal ini kepadamu, tetapi dokter mengatakan saya hamil
lagi!" Saya melompat dari sofa dan saya mulai percaya pada apa yang
sedang ia bicarakan, dan saya ingat doa yang saya telah panjatkan.
Saat itu saya tahu bahwa Tuhan membuktikan bahwa Ia hidup. Hari itu
saya memberikan seluruh kehidupan saya kepada Yesus Kristus!

Saya hanya berkata, "Ok Tuhan, Saya memberikan kepadamu seluruh hidup
saya, apa saja yang Engkau ingin saya lakukan, saya akan
melakukannya!" Kehidupan saya seluruhnya secara drastis berubah. Saya
telah melihat Tuhan mengerjakan hal-hal yang tidak dapat dipercaya
melalui kelahiran anak-anak saya. Iblis berusaha memisahkan kami,
tetapi Tuhan mempersatukan kami lebih dekat daripada sebelumnya.

Diambil dari:
Judul majalah: SUARA, Edisi 71, Tahun 2003
Penulis: Larry De Nofio
Penerbit: Communication Department Full Gospel Business Men`s
          Fellowship International - Indonesia
Halaman: 21 -- 23

POKOK DOA

1. Mengucap syukur untuk saudara seiman yang telah dikaruniai anak
dalam keluarga mereka. Doakan agar mereka dapat menjadi orang tua yang
baik dan setia kepada Tuhan.

2. Doakan setiap keluarga yang masih bergumul untuk memperoleh
keturunan, kiranya mereka tetap mengandalkan Tuhan dan berharap penuh
kepada-Nya.

3. Banyak orang yang belum menerima Yesus dan menyadari keberadaan-
Nya. Doakan supaya orang-orang dapat menerima kebenaran tentang Yesus
dan menjadi percaya.

Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan
luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan
terpelecok, tetapi menjadi sembuh. (Ibrani 12:12-13)
< http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+12:12-13 >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org