Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/221

KISAH edisi 221 (20-4-2011)

Sudan: Anak Laki-Laki

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                   Edisi 221, 20 April 2011

Shalom,

Menjadi orang Kristen dan mempertahankan iman dalam Kristus, bukanlah
hal yang mudah. Tekanan dan penolakan sering kali diarahkan pada kita
untuk tetap setia pada Kristus atau mengingkari-Nya di depan manusia.
Saat seseorang memilih untuk tetap setia pada Kristus, maka berbagai
penganiayaan, penderitaan, bahkan kematian akan dialami, tetapi hal
itu tidak akan pernah membuat imannya kepada Kristus menjadi lemah.
Seperti yang dikisahkan dalam kesaksian edisi 221, pengalaman iman
anak-anak di negara Sudan yang tak satu pun mengingkari imannya
sekalipun berada dalam penganiayaan. Selamat menyimak, Tuhan Yesus
memberkati.

Redaksi Tamu KISAH,
Santi Titik Lestari
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                           SUDAN: ANAK LAKI-LAKI

"Katakan kalimat ini," para prajurit itu berteriak, sambil menendangi
dan memukuli wajah dan perut anak-anak laki-laki itu. "Tiada Tuhan
selain Allah dan `dia` adalah Rasul Allah. Katakan!"

Empat anak laki-laki Sudan itu menangis dan berteriak mencari ibu
mereka, namun mereka tetap menolak mengulangi kalimat itu, yang
walaupun bisa menyelamatkan nyawa mereka, tetapi berarti mengingkari
kekristenan mereka. Darah merah mulai mengalir di kulit mereka yang
hitam, namun mereka tidak mau mengingkari iman mereka dalam Kristus.

Remaja-remaja yang lebih tua memandang dengan penuh ketakutan. Mereka
telah melihat keluarga orang-orang Sudan Selatan dibunuh oleh
pejuang-pejuang radikal dengan pedang. Sekarang mereka sedang
menyaksikan keempat teman dan saudara mereka yang termuda yang baru
berumur lima tahun dipukuli hingga hampir mati.

Sebelumnya, para prajurit itu telah memaksa setiap anak laki-laki yang
lebih tua untuk berbaring di atas batu bara yang panas dan
memerintahkan mereka untuk mengulangi kalimat pernyataan iman para
prajurit tersebut.

Mereka adalah empat belas anak laki-laki dan tiga belas anak perempuan
yang diculik dalam sebuah serangan pada hari itu. Anak-anak perempuan
itu tidak pernah ditemukan, dan kemungkinan dijual sebagai budak-budak
atau gundik-gundik di Sudan bagian utara. Semua anak laki-laki
dianiaya namun tidak seorang pun menyangkal imannya.

Malam berikutnya anak laki-laki yang lebih tua melarikan diri, sambil
menanggung luka-luka malam sebelumnya. Tidak seorang pun mengingkari
imannya.

Rasa sakit sering kali memainkan tujuan yang penting dalam rencana
Tuhan. Sayangnya, tidak ada pengalaman lain yang menyamai kemampuannya
untuk menangkap dan memfokuskan perhatian kita. Sakit fisik karena
penyakit yang telah lama atau luka yang tiba-tiba mendapat perhatian
penuh dari tubuh manusia. Otak mengirimkan sinyal ke seluruh sistem
syaraf kita untuk memfokuskan cadangan-cadangan tubuh pada sumber
masalah. Dengan cara yang sama, sakit secara emosi sulit juga untuk
dihindari. Kedukaan karena kehilangan seseorang yang kita kasihi
karena kejadian buruk, seperti kanker atau penyakit lain, penganiayaan
maupun ketidakadilan, bisa menghancurkan. Situasi apa pun yang
mengenalkan kita pada rasa sakit, hanya ada dua pilihan yang kita
miliki untuk menghadapinya. Kita bisa menyerah, atau kita dapat
bertumbuh. Mereka yang mengalami rasa sakit bisa menjadi
pelayan-pelayan Tuhan yang unik. Seperti seorang atlet yang sedang
berlatih, yang otot-ototnya harus dipaksa mengalami ketegangan dan
latihan, supaya menjadi lebih kuat. Rasa sakit merupakan jalan menuju
pertumbuhan baru.

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Devosi Total
Judul buku asli: Extreme Devotion
Penulis: The Voice of the Martyrs
Penerjemah: Fintawati Raharjo, Irwan Haryanto
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya 2005
Halaman: 17

POKOK DOA

1. Doakan anak laki-laki dan perempuan Sudan Selatan yang mengalami
   berbagai penganiayaan. Kiranya Tuhan terus memberi mereka kekuatan
   dalam menghadapi pencobaan supaya mereka tetap teguh beriman dalam
   Kristus.

2. Doakan para prajurit dan orang-orang Sudan Utara yang belum
   percaya, agar kasih Tuhan menjamah hidup mereka. Kiranya mereka
   segera bertobat dan percaya pada-Nya.

3. Mengucap syukur untuk kekuatan yang telah diberikan Tuhan kepada
   orang-orang percaya dalam menghadapi pencobaan. Doakan agar mereka
   semakin setia pada Kristus.

Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia
malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
(1 Petrus 4:16) < http://alkitab.sabda.org/?1Petrus+4:16 >

  STOP PRESS: PUBLIKASI BAGI PARA PELAYAN SEKOLAH MINGGU: E-BINAANAK

Apakah Anda ingin menjadi guru sekolah minggu yang profesional dalam
mengajar anak? Kami mengundang Anda untuk bergabung bersama milis
publikasi e-BinaAnak. Milis ini menyajikan bahan-bahan, seperti
artikel, tip, bahan mengajar, kesaksian, dan bahan-bahan lainnya
seputar pelayanan anak. Tunggu apalagi, segeralah bergabung dengan
milis publikasi e-BinaAnak!

Belangganan: < subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org >
Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak >
Situs: < http://pepak.sabda.org/ >
Facebook: < http://fb.sabda.org/binaanak >
Twitter: < http://twitter.com/sabdabinaanak >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org