Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/223

KISAH edisi 223 (4-5-2011)

Yang Lemah Dikuatkan

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                   Edisi 223, 4 Mei 2011

Shalom,

Harta yang melimpah maupun bisnis yang sukses sering kali membuat
manusia angkuh dan merasa kuat, seolah-olah tidak memerlukan Tuhan
dalam hidupnya. Benarkah manusia bisa melakukan segala sesuatu tanpa
campur tangan Tuhan? KISAH edisi 223 kali ini menyajikan betapa
pentingnya memunyai hubungan yang intim dengan Yesus. Selamat membaca.

Redaksi Tamu KISAH,
Santi Titik Lestari
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                         YANG LEMAH DIKUATKAN

Sejak kecil saya (WS) dididik sebagai orang Kristen oleh orang tua
saya. Tetapi dalam perjalanan hidup kekristenan itu, saya mengalami
kemunduran oleh karena keangkuhan diri. Contohnya, saya meninggalkan
gereja karena saya merasa pengurus gereja meremehkan saya dengan tidak
menatap mata saya pada saat bersalaman setelah kebaktian. Jika istri
saya mengajak pergi ke gereja, salah satu cara saya untuk menghindar
adalah dengan datang terlambat ke gereja; kebaktian biasanya dimulai
pukul 09.00 pagi dan saya berangkat dari rumah dengan kecepatan
rendah, sehingga tiba di gereja pukul 10.00 lebih. Dengan alasan
"malu" karena sudah terlalu terlambat, maka kami pergi ke tempat lain.
Karena kesuksesan saya dalam bisnis, saya merasa bahwa sayalah yang
memunyai kemampuan dan kepandaian yang hebat, sehingga bukan saja
keangkuhan saya semakin menjadi-jadi, tetapi saya pun semakin jauh
dari Tuhan.

Pada saat Irak menyerang Kuwait, peperangan tersebut ternyata
berindikasi buruk terhadap keadaan perekonomian di Indonesia.
Pemerintah membentuk "Crisis Center" dan beberapa pengusaha --
termasuk saya -- mendapat tugas untuk mengatasi penurunan volume
ekspor karena embargo PBB terhadap Irak, dengan mengembangkan ekspor
ke negara-negara lain yang sebelumnya belum tergarap oleh para
pengusaha Indonesia. Untuk itu, pemerintah memberikan dukungan penuh,
agar para pengusaha yang ditunjuk dapat melakukan usahanya di
negara-negara tersebut dengan sebaik-baiknya. Saya ditunjuk untuk
menangani daerah Eropa Timur (bekas negara-negara komunis) dan
beberapa negara lain di luar kawasan itu. Hanya dalam kurun waktu 2
tahun, saya telah membentuk 12 perusahaan patungan di 12 negara di
daerah tersebut, karena kami didukung sepenuhnya oleh pemerintah,
sehingga segala fasilitas, terutama yang menyangkut dengan keuangan,
kami peroleh dengan mudah tanpa melalui prosedur yang bertele-tele.
Kami juga sangat disegani oleh para wakil pemerintah di negara-negara
tersebut, karena kami dianggap sebagai utusan-utusan khusus pemerintah
dengan tugas penting -- untuk kepentingan ekonomi Indonesia.

Pada tahun 1993-1994 terjadi gejolak di negara-negara Eropa Timur dan
terjadi reformasi besar-besaran. Pasar dibuka dengan berbagai
kemudahan tetapi tidak didukung dengan hukum yang jelas, sehingga para
investor asing mengalami kesulitan dengan hukum yang tidak jelas,
inflasi yang luar biasa tinggi, serta tidak memunyai dukungan
pemerintahan negara-negara di Eropa Timur untuk menjaga stabilitas
moneternya. Dalam waktu kira-kira tiga bulan, perusahaan-perusahaan
kami di daerah tersebut mengalami kehancuran, dan ini merembet ke
anak-anak perusahaan di negara-negara lain, termasuk perusahaan
induknya. Sebagai dampaknya, bukan saja seluruh struktur keuangan dari
perusahaan kami mengalami kehancuran, tetapi kami tidak mampu membayar
karyawan yang berjumlah ratusan. Hanya lima orang karyawan yang sudah
bekerja selama belasan tahun yang bersedia melalui masa-masa yang
sulit bersama dengan saya dan mereka tidak menerima gaji untuk
beberapa bulan.

Saya mengalami depresi yang berat dan merasa malu dengan segala
kegagalan tersebut, dan untuk beberapa bulan saya tidak mau dan tidak
berani bertemu dengan orang-orang. Pada saat saya sedang berjalan
dalam krisis tersebut, Tuhan mengutus seorang ibu datang memberikan
sebuah buku yang berjudul "That The Strong Man Should Stand". Setelah
membacanya, saya mulai sadar dan kembali kepada Tuhan. Sebuah Alkitab
yang sudah berdebu karena tidak pernah disentuh selama bertahun-tahun
mulai saya baca kembali. Bahkan saya menyelesaikan pembacaan Alkitab
itu hanya beberapa bulan.

Pada suatu hari, sebuah faks penawaran harga tersasar ke kantor kami.
Karyawan kami yang tinggal 5 orang dan bekerja secara sukarela
bertanya kepada saya, apakah faks tersebut perlu dijawab atau tidak.
Karena saya berpikir permintaan tersebut tidaklah serius dan saya
tidak pernah memunyai hubungan dagang dengan Korea Selatan sama
sekali, maka saya berkata agar ia membalas secukupnya saja. Selang
beberapa waktu kemudian, penawaran yang kami buat dibalas, bahkan
mereka mengirim kontrak melalui faks tanpa menawar harga sebelumnya,
serta berpesan "Kontrak pemesanan akan segera diurus". Segera staf
saya menandatangani kontrak tersebut lalu mengirimkannya kembali.
Suatu hari, staf saya menerima telepon dari sebuah bank agar kami
mengambil dokumen yang ternyata adalah sebuah L/C (Letter Of Credit)
yang sudah dibuka sejak 2 bulan yang lalu dan masa berlakunya 3 bulan.
Staf saya menunjukkan kepada saya L/C orisinal yang bernilai sama
seperti ekspor kelima negara di Eropa Timur. Saya mengucap syukur
sambil menangis di hadapan Tuhan. Saya melihat bahwa Tuhan itu baik
dan memberikan pertolongan-Nya pada saat yang tepat.

Pada suatu hari, perusahaan kami yang bergerak di bidang perkayuan dan
kayu gelondongan menyewa sebuah kapal yang besar untuk mengangkut kayu
gelondongan tersebut. Ternyata muatan yang harus diangkut belum
tersedia, sehingga kapal tersebut harus menunggu. Saya memutuskan
untuk pergi ke Banjarmasin dan menyelesaikan persoalan tersebut.
Sementara itu istri saya, tanpa sepengetahuan saya, telah membuat
janji untuk mengikuti rekaman acara rohani di studio. Hal ini telah
membuat saya emosi kepada istri saya. Tetapi saya sadar, bahwa saya
telah berjanji untuk melakukan pekerjaan Tuhan dan akhirnya saya
mengisi rekaman sampai jam 12.00 siang. Karena studio tersebut dipakai
oleh artis-artis, maka rekaman untuk kami ditunda, sehingga
mengakibatkan saya tidak dapat berangkat ke Banjarmasin, dan hanya
relasi saya yang sudah berangkat lebih dahulu untuk menunggu saya di
sana.

Malam harinya, saya menyaksikan siaran berita di TV. Saya sangat
terkejut ketika mendengar sebuah pesawat yang lepas landas dari
Banjarmasin, 30 menit kemudian jatuh dan terbakar, dan tidak ada
seorang pun yang selamat. Ternyata pesawat itu adalah pesawat yang
membawa rekan saya dan nama saya tercantum dalam daftar penumpang,
karena rekan saya sudah "check-in" tiket atas nama saya dan saya
ditinggal karena saya belum tiba pada saat keberangkatan. Saat itu
saya baru merasakan bahwa sesungguhnya hidup itu ada di tangan Tuhan,
dan Tuhan masih memberikan kesempatan kepada saya untuk hidup karena
Dia masih ingin memakai saya untuk bekerja bagi Dia di dunia ini.
Sejak saat itu, saya memberikan sebagian besar waktu saya untuk
melayani Tuhan dan sisanya saya gunakan untuk kegiatan bisnis. Saya
ingin mengatakan, "Pada saat saya merasa mampu, sebenarnya saya lemah,
dan pada saat saya jauh dari Tuhan, saya sebenarnya tidak berdaya.
Tetapi pada saat saya di dalam Dia, maka saya menjadi kuat".

Diambil dari:
Judul majalah: SUARA, Edisi 69, Tahun 2003
Penulis: KM
Penerbit: Communication Department Full Gospel Business Men`s
          Fellowship International - Indonesia
Halaman: 22 -- 24

POKOK DOA

1. Mengucap syukur kepada Tuhan atas keselamatan dan pemulihan yang
   dialami oleh WS. Kiranya melalui kebaikan Tuhan ini, WS semakin
   setia pada-Nya.

2. Berdoa untuk setiap orang percaya agar mereka selalu mengandalkan
   Tuhan dalam setiap kehidupan mereka.

3. Berdoa untuk orang-orang yang belum percaya, kiranya mereka boleh
   percaya Yesus dan semakin menyadari bahwa manusia tidak bisa
   berjalan sendiri tanpa pertolongan Tuhan.

Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak
tersembunyi bagi-Mu. (Mazmur 69:5)
< http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+69:5 >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org