Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/226

KISAH edisi 226 (25-5-2011)

Menunggu Saudara Du

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 226, 25 Mei 2011

Shalom,

Penganiayaan orang-orang Kristen tidak hanya terjadi pada masa
Kekaisaran Romawi saja, melainkan di abad ke-21 ini pun kita masih
banyak mendengar kisah orang-orang percaya yang ditekan, diancam,
bahkan dibunuh karena iman mereka kepada Kristus. Salah satu contohnya
adalah seperti yang dialami oleh saudara Du. Alasan utama penahanan
saudara Du adalah karena imannya kepada Kristus. Melalui kesaksian
berikut, kita dituntut untuk mempertanyakan seberapa besar komitmen
dan kesetiaan kita kepada Tuhan, seperti halnya apa yang telah saudara
Du lakukan. Biarlah ini menjadi cerminan buat kita dalam kita
mempertahankan iman kita di dunia ini.

Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi Tamu KISAH,
Yonathan Sigit
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                           MENUNGGU SAUDARA DU

Para penginjil keliling tersebar di seluruh Tiongkok. Saudara Du yang
dipenjara adalah contoh salah seorang laskar Kristus zaman modern ini.

"Saya naik bus selama lima jam untuk bertemu dengan dia," cerita XL
(34 tahun). "Beberapa pemimpin gereja pergi bersama dengan saya, untuk
menjemput pembebasan saudara Du." XL adalah salah seorang pemimpin
dari 17 gereja rumah yang tidak terdaftar di Tiongkok Selatan. Hati XL
dipenuhi dengan sukacita dan pengharapan.

Sepasang sepatu hitam mengilap dibawanya, bersama dengan kaus biru
yang dilipat rapi dan celana pendek yang akan longgar jika dipakai
oleh saudara seiman yang segera akan dibebaskan itu. Di bawah tanda
bayang-bayang awan di atas kamp penahanan keamanan tinggi, mata XL
tidak dapat melupakan apa yang dia lihat: "Para tahanan membawa
peralatan mereka ketika membentuk barisan. Mereka harus memegang
cangkul di tangan mereka." Dia sangat bersyukur menjadi orang luar
yang dapat melihat situasi tersebut dan merasa terberkati karena dapat
menyambut saudara Du, sang "penginjil penjahat", pada hari
pembebasannya setelah tiga tahun dipenjara.

"Angin yang dingin berhembus ketika menunggu keluarnya saudara Du,"
ingat XL. Kami membawakan dia beberapa baju dan sepasang sepatu. Kami
menyerahkan baju dan sepatu tersebut ke kantor penjara dan kami
disuruh menunggu di pintu gerbang penjara. Saya melihat dia yang
memakai baju yang kami bawa berjalan ke arah kami. Saat itu dingin.
Dia sangat kurus. Saya mengenali dia dan berkata, "Itu saudara Du!"
Bahkan saudarinya sendiri tidak mengenalnya.

Pada tahun 2001, Du ditahan dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara
karena diduga "menyakiti orang lain dengan sengaja" dan "merusak
barang milik orang lain" dengan membakar sebuah rumah milik seorang
non-Kristen. Semua ini tuduhan palsu.

Saudara Du adalah satu dari 300 penginjil penuh waktu ilegal Gereja
Tiongkok Selatan. Dia kembali melayani setelah pembebasannya bulan
September 2004 (Dia hanya menjalani hukuman tiga setengah tahun).
Banyak keluarga hamba Kristus seperti keluarga saudara Du telah
didukung oleh VOM (Voice of Martyr) selama masa sulit mereka. Saudara
Du masih setia melayani jiwa-jiwa yang hilang di umurnya yang ke-28
tahun saat ini.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Mei-Juni 2006
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 7

POKOK DOA

1. Bersyukur untuk pembebasan saudara Du yang lebih cepat dari vonis
   yang dijatuhkan kepadanya, kita yakin Tuhan turut bekerja dalam hal
   ini.

2. Doakan saudara Du dan kawan-kawannya yang masih melayani sampai
   saat ini, agar Tuhan melindungi dan biarlah melalui kesetiaan
   mereka dalam mengikut Tuhan, menjadi semangat bagi kita semua
   sebagai pengikut Kristus.

3. Berdoa bagi setiap anak-anak Tuhan yang saat ini sedang mengalami
   penganiayaan oleh karena Kristus di mana pun mereka berada, supaya
   Tuhan senantiasa memberi kekuatan dalam hidup dan iman mereka.

Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa
taat kepada perintah, akan menerima balasan. (Amsal 13:13)
< http://alkitab.sabda.org/?Amsal+13:13 >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org