Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/23

KISAH edisi 23 (11-6-2007)

Pergilah!

______________________________PUBLIKASI_______________________________
                                KISAH
____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________
                        Edisi 23, 11 Juni 2007

PENGANTAR

  Bila ada orang yang menyuruh Anda pergi untuk melakukan sesuatu yang
  bisa membahayakan hidup Anda, apa yang akan Anda lakukan? Akankah
  Anda pergi? Tentu saja kita perlu tahu alasannya, bukan? Setelah
  tahu alasannya, apakah Anda akan langsung pergi tanpa pertimbangan
  lain? Ataukah Anda memerlukan waktu untuk meyakinkan diri Anda dulu?
  Bagaimana bila yang menyuruh Anda pergi adalah Yesus? Apa jawaban
  Anda? Mari simak kisah berikut dan kiranya kita dapat merefleksi
  panggilan kita dalam melayani-Nya.

  Pimpinan redaksi e-KISAH,
  Pipin Kuntami
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                              PERGILAH!
                              =========

  Peristiwa ini terjadi 25 tahun yang lalu di salah satu negara Asia.
  Saya melihat ke sekeliling gedung olahraga yang panas dan yang
  dipadati oleh sekitar 250 mahasiswa Kristen yang cerdas serta
  antusias. Jika kami melakukan apa yang hendak saya sampaikan, kami
  semua akan segera dijebloskan ke penjara.

  Beberapa kipas angin di dinding mengusir udara yang hangat dan
  lembab. Saya membuka Alkitab saya di Markus 16:15 dan langsung
  membahasnya.

  "Di negara ini, bersaksi kepada umat beragama lain dianggap
  melanggar hukum. Hukumannya adalah lima tahun penjara dan ditambah
  denda 25.000 dolar Amerika. Tetapi saya percaya, jika Allah memberi
  tahu kita untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada
  segala makhluk, Dia benar-benar menginginkan hal itu."

  Saya melihat ke arah Darlene, yang duduk di deretan bangku depan. Di
  sampingnya duduk sejumlah misionaris asing. Kami baru saja menikah
  selama dua bulan. Dalam sedetik saja saya membayangkannya berada di
  sel penjara Asia yang kecil. Dapatkah saya melakukannya? Seketika
  ruangan yang panas itu hening.

  "Jika Anda bersedia pergi siang ini dan bersaksi tentang Yesus
  kepada setiap orang yang Anda temui di jalan di kota ini, silakan
  berdiri -- bahkan jika hal itu berarti Anda harus masuk penjara!"

  Saya melihat wajah-wajah yang tersenyum, sinar kerinduan memancar di
  beberapa pasang mata yang hadir. Kemudian setiap orang bangkit
  berdiri termasuk para misionaris asing itu! Saya mengingatkan mereka
  akan risikonya, tetapi setiap orang pergi ke luar dan mengendarai
  bus-bus yang telah diparkir di luar. Kemudian kami pergi
  berpasang-pasangan dan menyebar ke seluruh kota sambil membawa
  Alkitab dan traktat kami.

  Saya tidak menganjurkan cara ini di negara yang tertutup, kecuali
  Allah memberi tahu Anda untuk melakukannya, tetapi kami pergi ke
  setiap orang yang kami temui. Kelihatannya kami bertindak nekad
  dengan melakukan apa yang kami rasa Allah katakan kepada kami.

  Kelompok-kelompok itu kembali untuk menceritakan apa yang mereka
  alami. Kami melihat banyak orang mau mengenal Yesus Kristus secara
  pribadi. Hal mengagumkan yang kami temukan adalah bahwa berita yang
  kami sampaikan dan penginsyafan Roh Kudus merupakan perlindungan
  kami sehingga kami tidak ditangkap. Sepasang anak muda bercerita,
  tanpa sadar mereka bersaksi kepada seorang polisi rahasia yang
  sedang bertugas untuk melaporkan usaha-usaha penginjilan. Setelah
  mereka selesai bersaksi, polisi itu mengatakan identitasnya. Tetapi
  dia tidak menangkap mereka. Mereka melaporkan, polisi rahasia itu
  begitu terkesan dengan berita Injil yang mereka sampaikan.

  Peristiwa itu terjadi pada tahun 1963. Sejak saat itu, kami memiliki
  ribuan anak muda yang pergi ke negara-negara seperti Uni Soviet,
  Mongolia, dan Republik Rakyat Tiongkok. Mereka dengan berani membagikan
  iman mereka. Beberapa orang telah ditangkap dan kemudian dibebaskan.
  Seorang pemuda Afrika anggota YWAM bernama Salu dipenjara selama
  delapan bulan di Mozambique setelah kaum Marxis mengambil alih pada
  tahun 1975. Dari penjara Salu memberi tahu kami untuk mengiriminya
  semua warta berkala dan permintaan doa kami karena dia menghabiskan
  waktunya di penjara untuk berdoa bagi kami semua!

  Bahan diambil dan diedit seperlunya dari:
  Judul buku: Menang Dengan Cara Allah
  Judul asli: Winning God`s Way
  Penulis   : Loren Cunningham > Janice Rogers
  Penerbit  : Yayasan Andi, Yogyakarta 2000
  Halaman   : 104 -- 106
______________________________________________________________________

      "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
      baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."
                            (Matius 28:19)
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+28:19 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Tidak semua orang dapat mendengar panggilan Tuhan dengan baik.
     Mohonkan kepada Tuhan untuk memberikan kepekaan kepada kita dalam
     mendengar panggilan-Nya.

  2. Bagi kita yang terpanggil, berdoalah agar Tuhan juga memberi
     kerelaan di dalam hati kita dalam menjawab panggilan Tuhan dengan
     memiliki komitmen untuk melayani-Nya.

  3. Doakan supaya semangat melayani terus ada di dalam hidup kita
     sebagai Amanat Agung yang Tuhan percayakan untuk kita kerjakan
     meski tantangan datang menghadang dan menyurutkan langkah kita.
______________________________________________________________________

       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                       Copyright(c) 2007 YLSA
                YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Staf Redaksi    : Puji, Raka, Yulia
Kontak          : < staf-kisah(at)sabda.org >
Berlangganan    : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti        : < unsubcribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip Kisah     : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org