Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/237 |
|
KISAH edisi 237 (10-8-2011)
|
|
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________ Edisi 237, 10 Agustus 2011 Shalom, Mengikut Tuhan bukanlah hal yang mudah. Jika kita mengevaluasi diri, tidak jarang kita jatuh bangun dalam menghadapi gejolak kehidupan ini. Bersyukur kita memiliki Allah yang sangat sabar dan bersedia menopang di saat kita jatuh. Jika kita menilai dari kehidupan PS di dalam kesaksian berikut yang sering jatuh bangun, tampaknya mustahil baginya untuk mengalami pemulihan. Namun, kesembuhan diterimanya karena Allah sangat mengasihi umat-Nya. Kiranya edisi KISAH kali ini dapat terus menguatkan kita. Mohon terus terbeban untuk berdoa dalam pokok-pokok doa yang telah tertera. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati. Redaksi Tamu KISAH, Fitri Nurhana < http://kesaksian.sabda.org/ > BATU GINJAL MENGHILANG SEBELUM OPERASI "Saya bukan orang baik. Segala macam dosa telah saya lakukan. Saya jatuh bangun mengikuti Tuhan. Karena itu saya heran Ia mau datang membebaskan penyakit saya. Batu ginjal saya menghilang sebelum dioperasi. Itu yang menyadarkan saya tentang banyak hal," kata PS (62 tahun), bapak dari Daniel, Yoseph, Ayub, dan Andreas. Menerima Yesus di Polsek Masa kecilnya penuh kepahitan. Orang tuanya bercerai dan menikah lagi sehingga PS punya ayah tiri dan ibu tiri. Merasa tidak nyaman tinggal di keluarga, PS melampiaskannya dengan bergaul tanpa pilih-pilih. Dari Banyumas, PS merantau ke Jakarta. Di ibu kota, hidupnya makin tidak terarah; ia menggelandang. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia bekerja serabutan. Ia juga mencuri, berkelahi, mengonsumsi ganja, berjudi, melacur, dan berbuat maksiat. Suatu kali PS ditahan di kantor polisi Tanjung Priok. Setiap Jumat ada pelayan Tuhan datang. Ia penasaran tentang apa yang disampaikan oleh pelayan Tuhan tersebut. Ayat Alkitab yang sering disampaikan adalah dari Matius 11:28, "Hai marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Setelah keluar dari tahanan, rasa penasaran tentang kekristenan makin tidak dapat dibendung. Setiap Minggu, PS mencari gereja dan mengikuti ibadah dengan khusuk. "Saya masuk ke gereja mana saja, yang saya temui. Dapat gereja Katolik masuk, ketemu gereja Pentakosta ya masuk," kata PS mengenang. Karena keliling gereja, PS jadi mengenal banyak pendeta dan pastor. Usai ibadah PS tidak langsung pulang, tapi mengajak mereka berbicara tentang kekristenan. Pertemuan dengan Pdt. TS yang melayani gelandangan dan memiliki sebuah panti asuhan membawa PS lebih mengenal Tuhan. Pdt. TS banyak membimbing PS. Bahkan tahun 1972, melalui beliau PS dapat bersekolah di sekolah Alkitab. Selesai sekolah, PS melayani di KJ. Aktivitas pelayanan seharusnya membuat PS makin kokoh mengiring Yesus. Namun, PS tidak berjaga-jaga. Ia jatuh dalam kehidupan lama -- berzinah. Ada wanita lain dalam hidupnya. PS tahu benar apa yang ia lakukan sangat melukai hati istri dan anak-anaknya. Tapi mereka tidak bisa berbuat banyak karena PS sangat keras terhadap mereka. Mukjizat Terjadi Meski jagoan, PS takut kalau harus berurusan dengan dokter. Jika sakit, ia hanya minta tolong istrinya yang aktif di kegiatan sosial untuk minta obat seperlunya. Tapi kali ini tidak. PS merasakan kandung kemihnya nyeri seperti ditusuk-tusuk. Karena tidak tahan, ia lantas pergi ke Puskesmas di dekat rumahnya. Setelah bolak-balik tiga kali, oleh dokter jaga Puskesmas PS dirujuk ke rumah sakit. Di salah satu rumah sakit di daerah Jakarta Timur, PS ditangani oleh dr. B dari bagian bedah umum. Berdasarkan pemeriksaan darah, urine, dan rontgen, terlihat PS terkena penyakit batu ginjal. Pemeriksaan kedua oleh dr. N di bagian urologi [ilmu tentang penyakit saluran kemih, Red.] pun menghasilkan kesimpulan yang sama: positif batu ginjal dan harus segera dioperasi! Untuk biaya operasi yang mahal, E, istri PS, mengurus administrasi supaya boleh mendapat pengobatan gratis dari pemerintah bagi keluarga kurang mampu dengan kartu Gakin (keluarga miskin). PS takut sekali. Tapi karena sakitnya tidak tertahankan, ia hanya bisa pasrah kepada Tuhan. Anak-anaknya memberikan perhatian yang luar biasa. Pada tanggal 15 Februari 2005, seluruh anggota keluarga dan beberapa teman gereja berkumpul berdoa bersama untuk PS. Esoknya, dengan diantar istri, PS ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Lusanya, rontgen pertama dilakukan sebelum PS buang air kecil. Hasilnya aneh, tidak ada tanda-tanda batu ginjal. Karena penasaran, PS disuntik. Kira-kira dua puluh menit, PS menjalani rontgen lagi. Hasil rontgen yang kedua pun sama, batu ginjal tidak terlihat. Beberapa menit kemudian rontgen diulang. Disusul rontgen keempat, kelima, keenam, ketujuh, dan kedelapan. Setelah menunggu beberapa saat, tim dokter yang dipimpin dr. N menemui PS, mengabarkan bahwa batu ginjal yang akan dioperasi sudah tidak ada. "Pak PS, penyakitnya hilang. Sudah bersih. Tidak ada apa-apanya. Jadi Bapak boleh pulang," kata dokter. Tentu saja penjelasan dokter membuat PS, istri, dan anak-anaknya kaget, heran, dan senang bukan main. Ajaib! Mukjizat terjadi! Tetangga berdatangan dan bertanya-tanya tentang cerita kesembuhannya. Itulah kisah PS, seorang berdosa yang dihampiri Yesus melalui mukjizat kesembuhan-Nya. Semoga saja PS tidak hanya sembuh dari batu ginjalnya, tapi lebih dari itu, ia dapat sembuh dari penyakit "jatuh bangunnya". Bersama Tuhan ia akan selalu mampu menghempaskan godaan yang datang. Diambil dan disunting dari: Judul majalah: Bahana, Edisi Mei 2005, Volume 169 Penulis: Niken Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta Halaman: 69 Pokok Doa 1. Mengucap syukur atas kesembuhan yang dialami oleh PS. Doakan supaya PS dapat kembali melayani Tuhan dengan sepenuh hati dan berbalik dari dosa-dosanya. 2. Doakan orang-orang percaya yang saat ini masih mengalami kelemahan iman dalam hidupnya, supaya mereka memperoleh kekuatan yang baru dari Tuhan. 3. Berdoa juga untuk orang-orang Kristen yang masih sering jatuh dalam dosa lama mereka. Doakan supaya mereka boleh bertobat dan meninggalkan dosa-dosa mereka. Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya." (Yohanes 4:48) < http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+4:48 > Kontak: < kisah(at)sabda.org > Redaksi: Novita Yuniarti (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/kisah > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |