Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/239

KISAH edisi 239 (24-8-2011)

Memikul Salib yang Berat

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 239, 24 Agustus 2011

Shalom,

Beberapa negara masih menghambat pemberitaan Injil, bahkan ada juga
yang memberi hukuman berat bagi para penginjil. Namun, rancangan Tuhan
sungguh melampaui pikiran kita. Ketika gereja dikekang, kekristenan
justru berkembang. Kiranya kesaksian dari Tiongkok berikut memberi
inspirasi dalam hidup kekristenan kita. Tuhan memberkati.

Redaksi Tamu KISAH,
Mahardhika Dicky Kurniawan
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                     MEMIKUL SALIB YANG BERAT

Polisi menyerbu rumah MY di pedesaan, menangkapnya, anak laki-lakinya,
menantu perempuannya, dan seorang perempuan Kristen lainnya, YZ,
tetapi mereka meninggalkan cucu laki-lakinya yang berumur 5 tahun di
dalam rumah itu sendirian. Setelah menolak untuk menyangkal iman dan
membocorkan nama-nama orang Kristen lainnya, MY dan anak laki-lakinya
disetrum dengan tongkat listrik dan dipukuli hingga hampir mati di
ruangan yang bersebelahan. Jadi, mereka dapat mendengar jeritan satu
dengan lainnya, dan menjadi melunak mendengar anak laki-lakinya lebih
sangat menderita daripada siksaan yang dia alami. Teman mereka, YZ,
dipukuli hingga mati di dalam penahanannya.

Wawancara dan laporan penjara yang diterima saat ini menegaskan
lusinan anggota gereja rumah dipukuli dengan tongkat, dicambuk dengan
pecut hewan, dan disundut dengan rokok. Setelah pingsan karena
penyiksaan, mereka disiram dengan air untuk disadarkan lagi. Selama
interogasi, jari tahanan pria dijepit dan yang wanita ditelanjangi dan
dilecehkan.

Bahkan gereja resmi pun tidak lepas dari penganiayaan. Pada tanggal 22
November, lebih dari 40 petugas berseragam yang berasal dari Biro
Pendidikan dengan brutal memukuli 16 biarawati Katolik dengan tongkat
militer (tongkat kecil yang dipakai para panglima militer) saat gereja
mereka yang terdaftar dibuldozer hingga hancur. Para petugas muda
begitu sibuknya dengan handuk yang membungkus sekitar pergelangan
tangan mereka, mereka diperintahkan, "Pukul mereka sampai mati!"
Penyerangan ini mengakibatkan 16 biarawati dilarikan ke rumah sakit
dengan hidung patah, pendarahan yang parah, dan cidera yang serius
atas tubuh mereka.

Baik penganiayaan ini dilakukan oleh Centurion (pasukan kekaisaran
Romawi) pada masa Yesus Kristus, maupun oleh polisi Tiongkok pada masa
sekarang, rancangan keselamatan Allah terpecahkan melalui penderitaan,
yang membawa kepada pemurnian melalui kesengsaraan bagi Kristus (Roma
5:3). Penderitaan tersebut menguatkan orang-orang Kristen lainnya, dan
menarik orang-orang yang tidak percaya kepada Injil. Di akhir abad
ke-20, ketika rantai-rantai penganiayaan makin dikencangkan di
sekitar orang-orang Kristen di Tiongkok, gereja mulai benar-benar
bertumbuh. Hanya ada 834.000 penginjil di tahun 1949 ketika mereka
boleh bebas menginjili, namun sekarang sudah ada sekitar 100 juta
gereja rumah di bawah penganiayaan.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Mei-Juni 2006
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 4 -- 5

Pokok Doa

1. Doakan saudara-saudara seiman kita di Tiongkok, agar tetap setia
   memegang teguh iman kristiani di tengah penganiayaan oleh pemerintah.

2. Doakan pemerintah komunis di Tiongkok agar merasakan lawatan
   Kristus dan rakyat Tiongkok supaya boleh mendengar tentang Kabar Baik.

3. Doakan gereja Tuhan di Indonesia, agar tidak lengah dengan jaminan
   kebebasan beribadah oleh pemerintah dan senantiasa mewartakan Kabar
   Baik kepada orang-orang yang belum mendengar tentang Yesus.

"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera
dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah
hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yohanes 16:33)
< http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+16:33 >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org