Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/247

KISAH edisi 247 (19-10-2011)

Jahir Iqbal (1960-1992)

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                    Edisi 247, 19 Oktober 2011

Shalom,

Jalan Tuhan memang di luar rencana manusia dan jauh melebihi pikiran
manusia. Kadang-kadang Tuhan mengizinkan kita mengalami kecelakaan
dalam mewujudkan rencana-Nya bagi kita. Kecelakaan yang menimbulkan
cacat fisik memang dapat membuat manusia merasa tidak berdaya, namun
lewat peristiwa itu, Allah juga dapat memakai kita secara luar biasa
untuk mengabarkan karya keselamatan. Kami undang Anda untuk menyimak
kisah Jahir Iqbal dalam pewartaan Firman di Pakistan.

Redaksi tamu KISAH,
Mahardhika Dicky Kurniawan
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                        JAHIR IQBAL (1960-1992)

Tahir Iqbal adalah seorang Kristen berkebangsaan Pakistan. Ia hidup
dan meninggal seturut dengan Wahyu 2:10, "Hendaklah engkau setia
sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."

Tahir Iqbal berasal dari keluarga agama lain. Ia bekerja di Angkatan
Udara Pakistan dan kelihatannya masa depannya terjamin. Namun, karena
penyakit, separuh badannya lumpuh dan ia harus menggunakan kursi roda.
Ia akhirnya dibuang oleh keluarganya dan untuk memenuhi kebutuhan
makannya, ia membuka toko reparasi jam.

Suatu saat, ada orang-orang Kristen yang baik terhadapnya dan
memberinya sebuah Alkitab, ia pun mulai membacanya. Tiga bulan
kemudian, Tahir menjadi seorang Kristen dan sering bersaksi kepada
pembelinya. Ia juga memberi pelajaran gratis bagi anak-anak. Hal ini
membuat imam "agama lain" marah karena pendapatan mereka dari mengajar
menyusut karena kebaikan hati Tahir. Suatu saat, imam ini mendapati
Tahir menulis catatan-catatan dalam bahasa Inggris dalam Qur`annya.
Hal tersebut dapat dianggap sebagai perbuatan dosa.

Ia melaporkan Tahir kepada polisi. Akhirnya, Tahir dituntut karena
telah menghina nabi orang itu. Menurut hukum agama orang itu, ia harus
dihukum mati. Pada tahun 1990 hakim memenjarakannya kembali, meskipun
uang tebusan sudah disediakan, ia tetap belum dibebaskan. Selama 19
bulan berikutnya, Tahir ditempatkan dalam sel yang sangat kecil. Ia
berusaha untuk mendapatkan Alkitab dan mendistribusikan 20 Alkitab
dalam penjara.

Meskipun telah menulis surat kepada pemerintah yang berwenang, Tahir
Iqbal tetap berada dalam penjara dan menderita muntah darah. Akhirnya,
ia meninggal dalam penjara karena luka-luka yang dideritanya akibat
dianiaya maupun diracuni. Ia dikubur dengan cara "agama lain" dan doa
pemakaman dibacakan olah imam yang sebelumnya telah menuntut dan
melukainya.

Selama berada dalam penjara, Tahir Iqbal sering kali diberi janji akan
dibebaskan segera, jika ia mengingkari iman Kristianinya. Ia
menanggapi, "Saya lebih baik mencium tiang gantungan, saya tidak akan
pernah menyangkal iman saya."

Apa tanggapan kita terhadap tantangan semacam itu? Siapkah kita mati
demi Yesus Kristus? Bersediakah kita menyangkal diri kita sendiri,
memikul salib kita dan mengikuti-Nya? Inilah jalan menuju kehidupan!

Diambil dari:
Judul buku: Batu-batu Tersembunyi dalam Fondasi Kita
Judul asli buku: The Hidden Stones in Our Foundation
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerjemah: Ivan Haryanto
Penerbit: Kasih dalam Perbuatan, Surabaya 2005
Halaman: 124 -- 125

Pokok Doa

1. Doakan orang-orang percaya yang sedang menanti eksekusi sebagai
hukuman pemerintah atas iman percaya mereka. Kiranya Tuhan memberi
mereka ketabahan untuk menghadapi kematian ragawi sekaligus menyambut
kehidupan kekal di surga.

2. Doakan supaya Injil semakin tersebar di negara Pakistan, baik
melalui para utusan Injil, maupun orang-orang seperti Jahir Iqbal.

3. Doakan saudara seiman di seluruh dunia, apa pun profesi mereka,
agar memiliki kerinduan untuk menyisihkan dan memanfaatkan waktu untuk
memberitakan kabar sukacita kepada orang lain melalui pekerjaan
mereka.

"Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
(Matius 24:14) < http://alkitab.sabda.org/?Matius+24:14 >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org