Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/253

KISAH edisi 253 (30-11-2011)

Membuat Malu Partai Komunis

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                    Edisi 253, 30 November 2011

Shalom,

Komunisme menganggap bahwa agama adalah candu bagi masyarakat,
sehingga kebanyakan penganut komunisme juga memeluk ateisme. Namun,
kabar Injil tidak dapat dicegah dan dibatasi. Perlahan namun pasti,
terang Kristus mulai bersinar di negara-negara penganut komunisme.
Namun demikian, penyebaran Injil itu juga harus dibayar dengan
penderitaan para pejuang iman, salah satunya CJ. Selamat menyimak
kisah hidupnya.

Redaksi tamu KISAH,
Mahardhika Dicky Kurniawan
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                  MEMBUAT MALU PARTAI KOMUNIS

Saudara CJ dibebaskan setelah mengalami siksaan yang luar biasa selama
dipenjara. Ia ditahan pada tahun 2001 dan dijatuhi hukuman selama 4
tahun di penjara Sanxia, Kota Chongqing. Kakek Kristen yang berumur 74
tahun ini, dikenai dakwaan "menggunakan ajaran sesat untuk menghalang-
halangi hukum" dan merusak sistem pendidikan secara berkala dengan
"aktivitas penginjilan ilegal". Sebagian dari kejahatannya adalah
mengirim cucu perempuannya ke sekolah pelatihan Alkitab, yang
merupakan tindakan yang melanggar hukum, karena dia masih berumur di
bawah 18 tahun saat itu.

Karena membawa lebih dari 50 sahabatnya kepada Kristus, CJ dengan
licik dipukuli oleh lebih dari 10 penjaga penjara. Mereka menyeretnya
keluar dari selnya, menendang perutnya, dan mematahkan kedua kakinya
sambil berteriak, "Kamu membuat malu partai komunis. Kami akan
memukulmu sampai mati, Kakek!" Para penjaga juga mengarahkan tahanan
lainnya untuk memukul dia. Tidak mampu berjalan dan pergi ke kamar
mandi, CJ harus dibopong oleh sahabatnya dan dirawat di rumah sakit
selama empat hari.

Enam minggu kemudian, setelah para penjaga berhenti merawat CJ, mereka
meminta anak perempuannya untuk membeli obat bagi dia. Ketika anaknya
mengambil obat di apotek penjara, dia mendengar seseorang yang berada
di balik meja kasir mengutuki ayahnya, yang sedang menunggu di dalam
selnya. Dalam keadaan lemah, CJ berkata kepada anak perempuannya,
"Merupakan kehormatan menderita bagi Kristus. Berdoalah bagi saya.
Tidak usah khawatir karena Tuhan beserta dengan saya. Rantai-rantai
yang membelenggu saya akan meninggikan Kerajaan Allah."

Diambil dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Mei -- Juni 2006
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 5

POKOK DOA

1. Doakan supaya Tuhan senantiasa melindungi dan memelihara keluarga
CJ, serta memberikan kekuatan dalam menanggung penderitaan mereka.

2. Doakan para pemimpin partai komunis, agar mereka merasakan lawatan
Tuhan dan mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus.

3. Doakan saudara-saudara seiman yang sedang terkungkung dalam
penjara-penjara, bahkan mengalami penyiksaan karena iman mereka,
supaya tetap melekat pada Kristus dan tidak tawar hati.

"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan
percayalah kepada Injil!" (Markus 1:15)
< http://alkitab.sabda.org/?Markus+1:15 >

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org