Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/26 |
|
KISAH edisi 26 (2-7-2007)
|
|
______________________________PUBLIKASI_______________________________ KISAH ____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________ Edisi 26; 2 Juli 2007 PENGANTAR Bangkit dari kegagalan tentunya bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Cobalah melihat kepada diri kita sendiri, apakah kita mampu untuk kembali bangkit setelah gagal? Cobalah bertanya pada teman atau kerabat Anda, bagaimana mereka bisa berdiri kembali dari kegagalannya? Dan jawaban untuk hal ini bisa bermacam-macam. Meski demikian, ada satu hal yang tidak boleh kita lupakan ketika menemui kegagalan. Apakah itu? Temukan jawabannya melalui kisah berikut ini. Pimpinan redaksi KISAH, Pipin Kuntami ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MARIAN ANDERSON =============== Marian adalah seorang gadis miskin dengan suara yang sangat bagus. Tapi karena kemiskinannya, ia tidak penah memperoleh kesempatan untuk belajar bernyanyi. Kemiskinannya tidak menghalangi kegemarannya dalam bernyanyi dan menaikkan pujian di gereja sehingga banyak jemaat merasa terhibur. Mendengar suara merdu dari mulut Marian, hati jemaat tergerak untuk mengumpulkan dana agar ia memiliki kesempatan belajar bernyanyi. Pada usia delapan belas tahun, dengan dana dari jemaat gereja, Marian mendapat kesempatan belajar dari seorang guru tarik suara yang ahli. Seharusnya masa depannya cukup cerah, tapi kenyataannya tidak. Penampilan pertamanya dalam menyanyi gagal. Hal itu terlihat dari banyaknya kritik yang muncul. Kejadian itu membuat Marian mengalami frustrasi yang berkepanjangan. Ibunya terus menasihati Marian dan pada suatu hari berkata padanya, "Marian, engkau hanya bisa sukses jika mendapat karunia Tuhan, karena itu janganlah bersedih, tetapi banyaklah berdoa." Nasihat itu menyadarkannya dan ia berusaha bangkit dengan mengadakan pertunjukan-pertunjukan. Tahun 1925, ia mengikuti perlombaan tarik suara di New York dan berhasil memperoleh juara satu dari tiga ratus peserta. Kritikus mengatakan bahwa bakat yang dimilikinya sulit untuk dicari, dari seratus orang mungkin hanya satu orang yang berbakat. Pengaruh sang ibu sangat besar dalam kehidupan Marian. Karena setiap pertunjukannya di Amerika, ibunya berusaha menyisihkan waktu untuk ikut dan meyediakan kebutuhannya serta memberikan ciuman untuk setiap penampilannya. Setiap kali mau tampil, Marian berdoa dan mendoakan semua pendengarnya, "Ya Bapa! Kiranya jangan ada satu pun pendengar yang pulang dengan hampa, melainkan pakailah pujian yang keluar dari mulut anak-Mu ini, agar mereka dapat bersyukur pada-Mu." Banyak piala yang berhasil direbutnya. Pendengarnya pun berasal dari berbagai golongan -- masyarakat umum, presiden, raja, pejabat tinggi, bangsawan, ilmuwan, seniman, dan lain-lain. Honor yang didapatnya pun mencapai ratusan ribu dolar Amerika, tapi sebagian besar pemasukannya tersebut disumbangkan. Berbagai tawaran di luar nyanyi diterimanya tapi Marian hanya ingin mempersembahkan hidupnya melalui pujian yang dia panjatkan untuk Tuhan. Keberhasilan tidak dicapai Marian dengan mulus, banyak rintangan dan kegagalan dihadapinya. Tapi berkat anugerah Tuhan, ia sanggup menanggung semuanya. Setelah memiliki nama sebagai penyanyi tenar, banyak undangan diterimanya dan telah memberikan dampak positif bagi umat Kristen dunia. Ia menyadari keberhasilannya bukan karena kehebatannya. Ia sering berkata, "Asalkan kita menaruh hati Bapa, ditambah ketekunan, Allah pasti memakai anak-anak-Nya." Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buku : Jalan Tuhan Terindah Judul artikel: Maria Anderson Penulis : Pdt. Paulus Daun, M.Div., Th.M. Penerbit : Yayasan Daun Family Manado Halaman : 35 -- 37 ______________________________________________________________________ "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu." (Ibrani 10:36) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Ibrani+10:36 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Ucapkanlah syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas talenta yang diberikan kepada kita. Mohonkanlah hikmat kepada-Nya supaya kita dapat menggunakannya dengan baik, terutama bagi kemuliaan nama-Nya. 2. Mari doakan anak-anak Tuhan yang saat ini sedang mengalami kegagalan di dalam hidup mereka supaya mereka mengandalkan Tuhan sebagai penolong yang hidup. 3. Bagi mereka yang sudah "bangkit" kembali dari kegagalan, doakanlah supaya melalui apa yang dialami, mereka dapat menjadi saksi akan kasih Tuhan yang telah menolong dan mengubah hidup mereka. ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2007 YLSA YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan redaksi: Pipin Kuntami Staf redaksi : Puji, Raka, Yulia Kontak : < staf-kisah(at)sabda.org > Berlangganan : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti : < unsubcribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL : http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |