Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/273

KISAH edisi 273 (25-4-2012)

Pahlawan Iman

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                       Edisi 273, 25 April 2012

Shalom,

Dalam Yohanes 15:18 dikatakan, "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah
bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu." Ini adalah
pernyataan Yesus kepada para murid. Penganiayaan terhadap pengikut
Kristus terus terjadi pada masa Yesus hingga saat ini. Dalam KISAH
edisi 273 menceritakan seorang anak yang menyaksikan secara langsung
bagaimana ayahnya -- seorang pendeta dibunuh karena mempertahankan
imannya kepada Kristus. Kesaksian ini kiranya menguatkan iman kita dan
membuat kita semakin teguh dalam mengikut Tuhan. Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi KISAH,
Yonathan Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >

                            PAHLAWAN IMAN

"Saya melihat Ayah saya seperti ini," kata T yang berusia 13 tahun. Ia
berlutut lalu terlentang di atas lantai. "Ia dibunuh," T menambahkan
sambil meneteskan air mata. Salah satu anak Tuhan yang melayani di
India, bertemu dengan T di rumahnya yang berkamar dua terbuat dari
batu bata, beberapa hari setelah ayahnya dibunuh.

Pada tanggal 10 Januari 2011, ayah T, SP, tidak pernah lagi pulang ke
rumah setelah memperoleh pekerjaan baru di dapur pembuatan batu bata,
yang dekat dengan rumahnya. Sebenarnya, SP seorang pendeta yang
melayani di daerah O, tidak ingin menerima pekerjaan ini. Pria yang
menawari pekerjaan ini adalah anggota dari kelompok garis keras dari
"agama lain", yang dicurigai terlibat dalam penyerangan brutal
terhadap orang-orang Kristen di daerah O pada tahun 2008. Tetapi, SP
sangat membutuhkan pekerjaan. Rumahnya telah hancur pada kerusuhan
tahun 2008, dan dia harus menafkahi istri, kedua putrinya, dan adik
perempuannya.

Keluarga SP menemukan mayat SP dekat sebuah kolam. Awalnya, polisi
menyatakan bahwa ia meninggal karena "angin yang dingin". Tetapi, pria
yang memberikan pekerjaan kepadanya akhirnya mengakui sebagai pelaku
atas pembunuhan ini. Polisi berusaha membujuk janda SP untuk tidak
melakukan tuntutan, tetapi wanita itu menolak dan tetap ingin agar
pembunuh suaminya diadili.

"Kembalikan nyawa suami saya dan saya akan berhenti menuntut," katanya
kepada kepala polisi.

Setelah bertemu dengan keluarga SP, salah satu organisasi Kristen yang
melayani di India merencanakan untuk membangun sebuah rumah baru bagi
mereka. Mereka juga memberikan bantuan uang untuk biaya sekolah kedua
putri SP dan juga kepada janda SP untuk memulai suatu bisnis, guna
menafkahi keluarganya.

Orang-orang garis keras dari "agama lain" masih terus menyerang
orang-orang Kristen minoritas seperti SP di daerah ini. Sejak 8
Desember 2010, orang-orang Kristen di daerah M telah diserang 15 kali.
Salah satu serangan terburuk terjadi pada hari Natal, ketika sekitar
200 orang garis keras menyerbu masuk ke sebuah gereja di KK dan
melukai beberapa orang Kristen. Orang-orang garis keras telah menyerbu
pertemuan-pertemuan doa dan menyerang gereja-gereja, memukuli orang
Kristen yang berada di dalamnya. Korban mereka termasuk wanita,
termasuk juga yang sedang hamil, dan anak-anak. Paling tidak ada empat
keluarga yang meninggalkan desa mereka karena ketakutan.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi September - Oktober 2011
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 5 -- 6

POKOK DOA

1. Bersyukur karena Tuhan sudah memberi kekuatan kepada SP; meskipun
mengalami penganiayaan hingga tutup usia, dia tetap memegang teguh
imannya.

2. Berdoa untuk keluarga SP yang ditinggalkan, agar Tuhan senantiasa
menyertai, mencukupkan setiap kebutuhan, dan menguatkan iman
percayanya kepada Kristus di tengah keadaan yang menekan mereka.

3. Berdoa untuk para utusan Injil yang melayani di India, agar Tuhan
mengurapi dan memampukan mereka untuk menjangkau orang-orang yang
belum percaya kepada Kristus di negara ini.

"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu
membenci Aku dari pada kamu." (Yohanes 15:18)
< http://alkitab.sabda.org/?yoh+15:18 >

               STOP PRESS: DVD LIBRARY SABDA ANAK 1.2

Telah hadir produk terbaru Yayasan Lembaga SABDA berupa DVD "Library
SABDA Anak 1.2", yang memuat 10.000+ bahan pelayanan anak.

DVD "Library SABDA Anak 1.2" adalah sebuah perpustakaan digital, yang
berisi: cerita-cerita Alkitab dalam format video, audio, gambar, komik
dan animasi; dan bahan-bahan lain seperti Software Alkitab SABDA,
Alkitab mobile (HP), ribuan artikel pelayanan Anak dan ratusan e-Buku
Kristen. Semua bahan ini tersedia untuk melengkapi pelayanan hamba
Tuhan, guru sekolah, sekolah minggu, dan juga para orangtua. Selain
bermanfaat untuk dipakai sebagai alat peraga, bahan-bahan ini juga
menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan pelayanan anak di mana
pun Anda berada. Harapan kami DVD ini juga dapat tersebar dengan
mudah, karena gratis dan dapat dicopy atau diberikan kepada
rekan-rekan pelayan lain yang membutuhkan. Tetapi DVD ini dilarang
digandakan untuk tujuan komersial.

Jika Anda tertarik untuk mendapatkan DVD di atas, silakan kontak:
< ylsa@sabda.org >. Apabila Anda rindu mendukung pelayanan YLSA dengan
dana, agar YLSA bisa membagikan DVD "Library SABDA Anak 1.2" secara
gratis kepada lebih banyak orang, silakan kirim ke:

YAYASAN LEMBAGA SABDA
a.n. Yulia Oeniyati
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo
No. Rekening: 0790266579

Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Redaksi: Yonathan Sigit
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/kisah >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org