Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/286 |
|
KISAH edisi 286 (25-7-2012)
|
|
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________ Edisi 286, 25 Juli 2012 Shalom, Memang tidak ada kasih yang lebih besar di dunia ini daripada kasih Yesus kepada kita. "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." (2 Korintus 5:21) Dalam perintah-Nya, Tuhan mengajarkan tentang kasih: "Kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu." KISAH 286 menyuguhkan artikel tentang besarnya kasih yang dimiliki Bunda Theresa kepada sesamanya. Dia tetap mengabdikan diri untuk membantu sesama dan juga ikut merasakan penderitaan mereka, meskipun sakit penyakit dia derita hingga kematiannya. Semoga kesaksian ini memberkati Anda sekalian. Tuhan memberkati. Pemimpin Redaksi KISAH, Yonathan Sigit < sigit(at)in-christ.net > < http://kesaksian.sabda.org/ > BUNDA THERESA: MISIONARIS KAUM PAPA DI INDIA "Kita tidak dapat berkata `Aku mengasihi Tuhan, tapi tidak mengasihi sesamaku`, karena ketika Kristus mati di kayu salib, Ia telah membuat diri-Nya menjadi yang lapar, yang telanjang, dan yang tidak punya rumah" -- pidato Bunda Theresa saat memenangkan Hadiah Nobel di Oslo, 1979 Bunda Theresa lahir pada tanggal 26 Agustus 1910 di Skopje, Albania. Ketika dibaptis, ia diberi nama Agnes Gonxha. Dalam bahasa Albania, "gonxha" berarti "kuncup mawar". Saat remaja, Gonxha bergabung dalam kelompok pemuda jemaat lokal yang bernama "Sodality". Melalui keikutsertaannya dalam berbagai kegiatan yang dipandu oleh seorang pastor Jesuit, Gonxha tertarik dalam bidang pengabaran Injil. Pada usia 17 tahun, ia merespons panggilan Tuhan untuk menjadi biarawati misionaris. Pada tanggal 28 November 1928, ia bergabung dengan Institute of the Blessed Virgin Mary, yang dikenal juga dengan nama "Sisters of Loretto", sebuah komunitas yang banyak melakukan pelayanan di India. Ia mengganti namanya menjadi Theresa, mengikuti Santa Theresa Lisieux yang dalam kepercayaan Katolik dikenal sebagai pelindung para misionaris. Suster Theresa pun dikirim ke India untuk menjalani pendidikan sebagai biarawati. Setelah mengikrarkan komitmen kepada Tuhan, ia pun mulai mengajar di St. Mary`s High School di Kalkuta. Pada tahun 1944, ia diangkat menjadi kepala sekolah. Namun, kesehatannya memburuk karena TBC dan ia pun dikirim ke Darjeeling. Dalam kereta api yang tengah melaju meninggalkan Kalkuta, Suster Theresa mendapat panggilan dari Tuhan. Ia merasakan belas kasih bagi banyak jiwa membakar hatinya, sebagaimana yang dirasakan oleh Kristus sendiri. Saat itu, 10 September 1946 disebut sebagai "Hari Penuh Inspirasi" oleh Bunda Theresa. Ia memulai pelayanannya dengan membuka sebuah sekolah di lingkungan kumuh di Kalkuta, dilanjutkan dengan organisasi "Missionary of Charity". Pada awal 1960, Bunda Theresa mulai mengirimkan suster-susternya ke daerah-daerah lain di India. Selain itu, pelayanan "Missionary of Charity" pun mulai melebarkan sayapnya ke Venezuela dan diikuti oleh pembukaan rumah-rumah di Ceylon, Tanzania Roma, dan Australia untuk merawat kaum miskin. Bunda Theresa dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1979. Hadiah uang sebesar 6.000 dolar yang ia peroleh, seluruhnya disumbangkan untuk masyarakat miskin di Kalkuta. Kurang dari 1 dekade kemudian, Bunda Theresa mendirikan pusat rehabilitasi pertama bagi korban AIDS di New York. Memasuki tahun 1990, kondisi tubuhnya mulai menurun, khususnya setelah mengalami serangan jantung. Bunda Theresa meninggal pada tanggal 5 September 1997 dalam usia 87 tahun. Kumpulan surat-suratnya semasa ia hidup diterbitkan pada tahun 2007, dalam buku berjudul "Mother Theresa Come Be My Light". Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buletin: Parousia, Edisi 17, 2008 Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: Yayasan Misi Parousia, Bandung Halaman: 10 Pokok Doa 1. Berdoa untuk orang-orang yang saat ini sedang mengalami penderitaan dan pergumulan dalam hidup, baik itu karena sakit penyakit atau yang sedang mengalami penganiayaan. Agar Tuhan menolong dan menguatkan mereka. 2. Berdoa untuk orang-orang percaya di seluruh dunia, agar dapat benar-benar mengaplikasikan perintah Tuhan untuk dapat mengasihi sesama dengan tulus hati. 3. Berdoa untuk gereja atau lembaga kristiani, agar mereka lebih lagi terbeban dan terlibat langsung dalam misi kemanusiaan dan penginjilan, agar Amanat Agung Tuhan terlaksana. "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi" (Yohanes 13:34) < http://alkitab.sabda.org/?Yoh+13:34 > STOP PRESS: IKUTILAH KELAS PERNIKAHAN KRISTEN SEJATI 2012! Kabar gembira! PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) < http://pesta.org > membuka kelas umum Pernikahan Kristen Sejati (PKS). Bagi Anda yang sudah menikah, kelas ini sangat disarankan untuk Anda ikuti. Melalui kelas PKS, Anda akan mempelajari pemikiran murni berdasarkan Alkitab untuk mendapatkan pengertian yang benar tentang pernikahan Kristen. Modul-modul pelajaran maupun diskusi dalam kelas virtual akan mengupas bagian-bagian firman Tuhan yang membicarakan tema-tema pernikahan. Anda tertarik? Silakan daftarkan diri Anda ke < kusuma(at)in-christ.net >. Setelah itu, Anda akan memperoleh modul yang dapat Anda pelajari terlebih dahulu. Jika Anda sudah menyelesaikan pelajaran dan tugas tertulis, maka lebih lanjut proses belajar akan dilakukan dalam kelas diskusi. Harapan kami setiap peserta yang mengikuti kelas dapat memupuk komitmen dan upaya yang lebih baik untuk menggarap kehidupan pernikahan yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Untuk mendapatkan Modul PKS, silakan akses bahannya di: ==> < http://pesta.org/pks_sil > Tuhan memberkati! Kontak: < kisah(at)sabda.org > Redaksi: Yonathan Sigit Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/kisah > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |