Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/29 |
|
KISAH edisi 29 (23-7-2007)
|
|
______________________________PUBLIKASI_______________________________ KISAH ____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________ Edisi 29, 23 Juli 2007 PENGANTAR Kisah para martir selalu membuat kita tersentuh. Apa yang mereka alami mengilhami kita untuk berani bersaksi demi nama Tuhan. Bukan itu saja, melalui pengorbanan mereka, kita juga dapat mengukur betapa masalah dan kesulitan hidup yang kita alami, yang kadang membuat kita takut itu, tidak sebanding dengan pengorbanan mereka yang rela mati demi nama Tuhan. Kembali kami sajikan kisah tentang seorang yang rela martir karena-Nya. Mari kita simak dan kiranya menjadi berkat bagi Anda. Pimpinan redaksi KISAH, Pipin Kuntami ______________________________________________________________________ KESAKSIAN DOANYA YANG TERAKHIR ==================== Tentara komunis telah menemukan kelompok pemahaman Alkitab yang mereka anggap ilegal. Ketika sang pendeta sedang membaca Alkitab, tiba-tiba tentara komunis mendobrak pintu sambil menteror orang yang berkumpul untuk mengadakan persekutuan itu dengan menggunakan pistol. Mereka meneriakkan ancaman dan hinaan, mereka mengancam akan membunuh semua orang Kristen. Komandan tentara komunis itu mengarahkan pistolnya ke arah sang pendeta sambil berteriak, "Serahkan kepadaku Alkitabmu." Dengan penuh keengganan, Alkitab itu diserahkannya karena itu adalah benda yang paling berharga yang dimilikinya. Dan dengan tawa mengejek, si komandan melemparkan firman Allah itu ke lantai dekat kakinya. Ia melotot kepada kelompok kecil itu sambil berkata, "Kami akan melepaskan kalian jika kalian mau meludahi buku yang berisi kebohongan ini. Siapa pun yang tidak mau meludahi buku itu, akan ditembak." Orang-orang itu tidak memiliki pilihan lain kecuali menuruti apa yang menjadi perintah komandan. Seorang tentara mengacungkan pistol kepada salah seorang dari kelompok itu, "Kamu duluan." Pria itu perlahan berdiri dan berlutut di samping Alkitab itu, dengan berdoa "Bapa, tolong ampuni aku," ia meludah dan berjalan ke pintu. Tentara mundur dan memperbolehkannya keluar. Tentara itu kemudian menyuruh seorang wanita, sambil berurai air mata, ia nyaris tidak sanggup melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Ia meludah hanya sedikit, tetapi itu sudah cukup dan ia pun diizinkan pergi. Dengan tenang, seorang gadis muda maju. Dan dengan penuh kasih pada Tuhannya, ia berlutut lalu mengangkat Alkitab itu. Disekanya ludah-ludah itu dengan gaunnya, sambil berdoa, "Ampunilah apa yang telah mereka lakukan kepada firman-Mu ya Tuhan." Dan seketika itu pula tentara komunis itu memuntahkan peluru menembus kepala gadis itu. Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buku : Jesus Freaks Judul artikel: Cipta Olah Pustaka Penulis : DC Talk dan Voice Of Martyr Penerbit : Doanya yang Terakhir Halaman : 54 -- 55 ______________________________________________________________________ "Siapa berpegang pada perintah, memelihara nyawanya, tetapi siapa menghina firman, akan mati." (Amsal 19:16) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+19:16 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Alkitab bukan hanya sebuah buku yang kita punyai, yang biasa kita letakkan di rak sebagai penghias, kita simpan dalam lemari, atau kita pakai sebagai identitas agar disebut orang percaya. Alkitab adalah firman Tuhan sehingga melaluinya kita dapat mengetahui rencana dan kehendak Tuhan di dalam hidup manusia. Ucapkanlah syukur untuk hal ini. 2. Orang-orang yang kurang atau bahkan tidak menghargai bahwa Alkitab adalah firman Tuhan, sering berpikir mereka dapat berbuat sesuka hati terhadapnya. Mohonkanlah belas kasihan Tuhan bagi mereka. Berdoalah juga agar melalui kesaksian nyata dari orang-orang percaya, mereka dapat bertobat. 3. Mari kita berdoa supaya kita diberikan hikmat oleh-Nya agar dapat menelaah firman-Nya dengan baik dan benar, serta dapat menerapkan apa yang Tuhan ingin kita perbuat di dalam hidup kita sehingga hidup kita bertumbuh dan menghasilkan buah. ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2007 YLSA YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan redaksi: Pipin Kuntami Staf redaksi : Puji, Raka, Yulia Kontak : < staf-kisah(at)sabda.org > Berlangganan : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti : < unsubcribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL : http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |