Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/292 |
|
KISAH edisi 292 (5-9-2012)
|
|
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________ Edisi 292, 05 September 2012 Shalom, Hidup kekristenan adalah sebuah perjuangan iman, ada harga yang harus dibayar ketika seseorang mempertahankan imannya kepada Kristus. Bukan hanya harta, terkadang nyawa menjadi taruhannya. Yang menjadi pertanyaan adalah, sejauh mana Anda sudah berjuang dan membayar harga dalam mempertahankan iman Anda kepada Kristus? KISAH edisi 292 menceritakan tentang seorang martir yang telah membuktikan kesetiaannya dalam mengikut Kristus. Kiranya kesaksian ini dapat memberkati dan menguatkan iman Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati. Pemimpin Redaksi KISAH, Yonathan Sigit < sigit(at)in-christ.net > < http://kesaksian.sabda.org/ > NIGERIA: SARATU TURUNDU "Saya tidak akan lari. Saya siap tetap berdiri." Saratu Turundu berumur 35 tahun dan belum menikah. Ia sangat mencintai anak-anak dan sangat ingin memilikinya, namun Tuhan belum menjawab doanya. Saratu memilih mempersembahkan dirinya kepada Tuhan dan gereja. Ia mengasihi jemaat dan anak-anak dengan sepenuh hatinya. Ia menunjukkan kepada anak-anak jalan kepada Kristus dan sangat bersukacita dalam mengajar sekolah minggu. Ia sadar bahwa ia tidak pernah bisa bahagia tanpa Kristus. Namun, kaum Radikal yang mendominasi kotanya, Kaduna, Nigeria, mulai menganiaya orang Kristen. Ia telah mendengar cerita-cerita tentang orang Kristen yang dianiaya di desa-desa lain, rumah, dan harta benda mereka dibakar. Beberapa orang bahkan dipukuli dan dibunuh. Jadi, ketika massa datang menyerang orang Kristen di Kaduna, Saratu telah memutuskan untuk tinggal dan tetap berdiri bagi Kristus. Saudara-saudara Saratu memohonnya untuk melarikan diri ke hutan bersama mereka. Namun, sekalipun ia melihat massa yang mengamuk membakar gereja yang ia kasihi sampai hancur, ia tidak mau pergi. Ia berlutut dan berdoa di lantai apartemennya, saat kaum Radikal itu menyiram gedung itu dengan bensin dan membakarnya. Ia diingat oleh keluarga dan teman-temannya sebagai seorang yang baik, penuh belas kasihan yang menunjukkan kasih bagi setiap orang. Ia meninggal karena mengasihi Juru Selamatnya. Terdorong oleh adrenalin, tubuh manusia sanggup melakukan perbuatan-perbuatan yang mengherankan. Dengan cara yang sama, di mana adrenalin itu memengaruhi otot-otot manusia, iman kita dapat memampukan otot- otot rohani kita untuk menyelesaikan apa yang kita pikir tidak mungkin. Saratu mengembangkan otot-otot rohaninya saat ia memutuskan untuk tetap berdiri bagi Kristus di lingkungannya. Ia sepertinya tidak pernah menyadari, bahwa ia memiliki kekuatan untuk melakukan hal itu sebelum kejadian tersebut. Namun, Tuhan memampukannya untuk melakukan hal tersebut. Apakah Anda pernah melakukan sesuatu yang Anda pikir Anda tidak pernah dapat lakukan? Bersyukurlah kepada Tuhan hari ini karena kesetiaan-Nya untuk membuat Anda tetap berdiri kuat. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul asli buku: Extreme Devotion Judul buku: Devosi Total Penulis: Tim Voice of the Martyrs Penerjemah: Fintawati Rahardjo, Ivan Haryanto Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya 2005 Halaman: 299 POKOK DOA 1. Mengucap syukur karena Saratu Turundu tetap berpegang teguh pada Tuhan dalam perjuangan imannya. Meskipun pada akhirnya, dia harus membayarnya dengan nyawanya. 2. Berdoa agar para penganiaya orang-orang Kristen dijamah oleh Tuhan dan beroleh anugerah keselamatan. 3. Berdoa untuk pihak berwajib di Nigeria, agar memberi kebebasan dan melindungi umat Kristen dari pihak-pihak tertentu di Nigeria. "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." (2 Timotius 4:7) < http://alkitab.sabda.org/?2Tim+4:7 > Kontak: < kisah(at)sabda.org > Redaksi: Yonathan Sigit Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/kisah > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |