Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/30

KISAH edisi 30 (30-7-2007)

Billy Bertobat

______________________________PUBLIKASI_______________________________
                                KISAH
____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________
                        Edisi 30, 30 Juli 2007

PENGANTAR

  Dalam hidup, kita pasti memiliki cita-cita. Sejak kanak-kanak
  pemikiran kita sudah dibentuk untuk memilikinya sebagai suatu tujuan
  hidup yang harus dicapai dengan segala usaha yang dilakukan, sampai
  akhirnya kita mendapatkannya. Kita juga diberi kebebasan untuk
  menjadi apa saja yang kita mau. Tapi satu hal yang perlu diingat,
  apakah yang kita cita-citakan juga merupakan kehendak Tuhan? Kisah
  pertobatan berikut ini kiranya mengetuk hati kita untuk mengetahui
  kehendak Tuhan di dalam hidup kita.

  Pimpinan redaksi KISAH,
  Pipin Kuntami
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                             BILLY BERTOBAT
                             ==============

  Para gadis mengelu-elukan bintang bola basket dan baseball muda itu
  di SMA Sharon, dekat Charlotte, negara bagian North Carolina. Pemuda
  itu berharap bahwa suatu hari nanti ia dapat menjadi seorang pemain
  baseball utama di klub baseball besar. Jika tidak demikian, ia
  berpikir untuk menjadi seorang petani seperti ayahnya.

  Billy berusia tujuh belas tahun pada saat Mordecai Ham, seorang
  petinju bayaran yang telah menjadi penginjil, datang ke kota
  Charlotte. Mordecai Ham adalah seorang penginjil yang berapi-api dan
  suka menunjuk orang-orang yang berdosa secara langsung.
  Pemimpin-pemimpin gereja di kota Charlotte menganggap Mordecai Ham
  sebagai pengganggu. Mereka menolak permintaan izinnya untuk
  membangun sebuah tenda. Namun, dengan pertolongan orang-orang awam,
  bekas petinju itu memasang tenda tepat di luar batas kota.

  Ia sudah mengadakan kebangunan rohani selama beberapa minggu ketika
  Billy -- seorang pemuda tinggi ramping, berambut ikal dan
  pirang -- datang. Setiap Minggu, Billy pergi ke gereja dengan orang
  tuanya yang saleh. Ia tidak merokok maupun minum minuman keras.
  Namun demikian, ada hal-hal lain yang harus dilakukannya dan
  walaupun ayahnya seorang pendukung kuat Mordecai Ham, Billy tidak
  berusaha untuk menghadiri kebangunan rohani itu sebelumnya.

  Pengunjung kebangunan rohani itu cukup banyak bagi kota
  Charlotte -- lima ribu orang. Orang-orang berkata bahwa hal itu
  merupakan hal terbesar yang pernah dialami oleh penduduk negara
  bagian Carolina. Billy dan temannya di SMA berjalan melewati jalan
  kecil di antara deretan bangku dan duduk di bangku yang keras.

  Khotbah yang disampaikan pengkhotbah berbadan besar itu sangat tidak
  berkesan bagi Billy sampai pengkhotbah itu mengacungkan jari
  menunjuk ke arah Billy dan berteriak, "Kamu berdosa!"

  Billy -- yang selalu siap menangkap bola -- tidak siap untuk main
  tangkap-tangkapan dengan pengkhotbah itu. Ia menundukkan kepalanya
  yang berambut pirang dan bersembunyi di belakang topi seorang wanita
  di depannya.

  Dua malam kemudian Billy datang lagi dan membawa seorang teman,
  namanya Albert McMakin. Selama beberapa malam selanjutnya, kedua
  orang itu hadir bersama-sama. Penginjil yang berapi-api itu terus
  meyakinkan Billy bahwa ia harus memilih: surga atau neraka.

  Pada suatu malam, Billy membawa seorang teman lain, namanya Grady
  Wilson. "Mari kita duduk di bagian paduan suara," usul Billy
  walaupun ia tahu ia tidak dapat menyanyi. Maka kedua orang itu duduk
  di belakang mimbar (tempat paduan suara), selamat dari pandangan
  pengkhotbah yang suka memukul mimbar itu.

  Mordecai Ham tidak menunjukkan jarinya kepada Billy malam itu, namun
  demikian Billy mendapat pukulan dari khotbahnya, pada saat
  pengkhotbah itu berkata, "Malam ini ada orang yang sangat berdosa di
  sini."

  "Ia mengatakan tentang saya," pikir Billy, "seseorang pasti telah
  memberitahu dia bahwa saya ada di sini."

  Pengkhotbah itu mengakhiri khotbahnya dan memberi undangan bagi
  orang-orang yang mau bertobat. Billy menahan napasnya pada saat
  paduan suara itu mulai menyanyi. Setelah menyanyi sebentar, ia tidak
  dapat bertahan lagi. "Ayo, Grady," ia berkata kepada temannya.

  Kedua orang itu turun dari paduan suara dan berdiri di depan.
  Mengingat saat ketika ia membuat keputusan, Billy berkata, "Hal itu
  seperti tinggal di luar pada hari gelap dan sinar matahari menembus
  melalui lapisan awan. Segalanya tampak berbeda. Untuk pertama
  kalinya saya merasakan sukacita dilahirkan kembali."

  Sejak malam yang penuh kenangan pada tahun 1936 itu, Billy Graham
  terus berkhotbah kepada lebih banyak orang daripada almarhum Pendeta
  Mordecai Ham, orang yang telah membimbingnya kepada Kristus.
  Sebenarnya ia telah berkhotbah kepada lebih banyak orang secara
  langsung daripada pengkhotbah-pengkhotbah lainnya dalam sejarah --
  lebih dari dua puluh juta orang. Namun demikian, yang lebih penting
  lagi, ia telah meyakinkan puluhan ribu orang untuk bertobat dan
  berlutut kepada Kristus.

  Diambil dan diedit seperlunya dari:
  Nama situs        : Pemuda Kristen
  Judul asli artikel: Billy Bertobat - Billy Graham
  Penulis           : James C. Hefley
  URL               : http://www.pemudakristen.com/artikel/hidup_karena_berpaling.php

  Catatan: artikel di atas dapat ditemukan dalam versi tercetak pada
  buku "Bagaimana Tokoh-Tokoh Kristen Bertemu dengan Kristus" karya
  James C. Hefley, terbitan Yayasan Kalam Hidup.
______________________________________________________________________

           "Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir,
     yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani,
     supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, ..."
                            (1Petrus 2:2)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Petrus+2:2 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Tidak ada satu manusia pun di bumi ini yang tidak berdosa,
     kecuali manusia Yesus. Oleh karena itu, mari kita berdoa memohon
     pengampunan dari Tuhan atas segala dosa dan kesalahan kita.
     Berdoalah juga agar kita dimampukan untuk melihat kehendak-Nya
     atas diri kita.

  2. Doakan berbagai penyelenggaraan kebaktian kebangunan rohani
     di mana pun di seluruh dunia supaya melalui hal ini orang-orang
     dapat mendengar berita sukacita, yaitu keselamatan dari Tuhan
     Yesus Kristus.

  3. Bagi mereka yang datang di acara kebaktian kebangunan rohani ini,
     mari kita dukung di dalam doa supaya melalui acara tersebut hati
     mereka terketuk dan terbuka untuk menerima keselamatan. Doakan
     pula agar selain memberi diri bertobat, Tuhan juga membangkitkan
     anak-anak-Nya untuk melayani Dia sebagai penginjil.
______________________________________________________________________

       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                       Copyright(c) 2007 YLSA
                YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan redaksi: Pipin Kuntami
Staf redaksi    : Puji, Raka, Yulia
Kontak          : < staf-kisah(at)sabda.org >
Berlangganan    : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti        : < unsubcribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH     : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL     : http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org