Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/321

KISAH edisi 321 (5-4-2013)

Kesaksian Pribadi dan Panggilan Pelayanan

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 321; 3 April 2013
KISAH -- Kesaksian Pribadi dan Panggilan Pelayanan
Edisi 321; 3 April 2013

Salam kasih,

".... Karena semua yang baik dalam hidupku, itulah karya-Mu. Kau beri 
kesempatan yang baru ...."

Penggalan lagu rohani berjudul "Mengenal-Mu" ini tampaknya tepat untuk 
menggambarkan kesaksian dalam edisi KISAH kali ini. Tuhan memang 
selalu berkarya untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang 
dikasihi-Nya, bahkan di tengah kegagalan atau kesulitan hidup 
sekalipun. Rancangan-Nya adalah rancangan kebaikan dan bukan rancangan 
kecelakaan.

Selamat membaca, selamat merasakan kebaikan-Nya dalam hidup ini!

Staf Redaksi KISAH,
N. Risanti
< http://kesaksian.sabda.org/ >


           KESAKSIAN PRIBADI DAN PANGGILAN PELAYANAN

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: 
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)

Ayat di atas adalah ayat favorit saya sejak pertama kali mengenal 
Tuhan. Karena firman itu, saya menyadari bahwa segala sesuatu adalah 
dari Tuhan, oleh Tuhan, dan kepada Tuhan, dan hanya Tuhanlah yang 
layak terima kemuliaan sampai selama-lamanya! Saya lahir dari keluarga 
yang sederhana, saya anak kedua dari enam bersaudara. Saya lahir di 
Medan pada tanggal 23 Desember 1992 dan saya adalah orang Batak Toba 
asli. Saya sekolah di Medan dari kelas 1 -- 5 SD, kemudian saya pindah 
ke Kota Tangerang dan menyelesaikan SD dan SMP di kota itu. Setelah 
selesai SMP, saya melanjutkan studi di SMK. Untuk tahun pertama di 
SMK, saya masih di Tangerang, tetapi kemudian saya pindah lagi ke 
Medan dan menyelesaikan SMK jurusan akuntansi saya di sana. Saya 
pindah ke Tangerang untuk mengurangi beban orang tua dalam 
menyekolahkan saya karena perekonomian keluarga kami kurang baik. Di 
Tangerang, saya tinggal dan disekolahkan oleh paman (adik Bapak). Saat 
ini, orang tua saya bekerja di Danau Toba Wisata sebagai seorang sopir 
bis, dan mama seorang ibu rumah tangga. Saya terus melihat kalau Tuhan 
tidak pernah meninggalkan kami sekeluarga. Setelah lulus SMK, saya 
berniat untuk kuliah dan pada akhirnya Tuhan mengizinkan saya tes di 
Perguruan Tinggi Negeri. Pilihan pertama saya adalah Jurusan Akuntansi 
UNIMED dan pilihan kedua adalah Jurusan Etnomusikologi USU. Namun, 
saya menang di USU dan akhirnya saya masuk dan kuliah di 
Etnomusikologi USU angkatan 2010. Saya sempat mengikuti kuliah di USU 
selama 3 semester, namun prestasi saya tidak membanggakan karena saya 
tidak bisa mengikuti perkuliahan dengan baik.

Pada suatu kali, kalau tidak salah bulan Oktober 2011, saya mengikuti 
pertemuan Dep. musik di Medan Plaza lantai 7. Saya mengisi angket 
minat musik, dan akhirnya mendapat kabar bahwa STT Pelita Kebenaran 
membuka program studi Musik gerejawi. Dengan nekat, saya mendaftarkan 
diri. Saya tidak pernah menyangka kalau akhirnya saya mendapat bantuan 
dana untuk kuliah dari pihak gereja, Puji Tuhan! Mungkin, inilah 
waktu-Nya untuk memperbaiki pendidikanku yang sempat gagal di 
Universitas Sumatera Utara. Saya sangat bersyukur untuk semua jalan 
yang Tuhan tunjukkan kepadaku.

Saya menjadi Kristen sejak lahir karena orang tua. Sejak kecil, saya 
sudah percaya pada Tuhan Yesus. Saya dan saudara-saudara bersekolah 
minggu dan beribadah di Gereja Bethel Indonesia cabang HDTI, sampai 
akhirnya kami pindah ke cabang Aksara (sekarang MMTC) karena cukup 
dekat dengan tempat tinggal kami. Dan, sampai saat ini, kami 
sekeluarga beribadah dan memiliki KKJ dari GBI Aksara/MMTC. Walaupun 
saya Kristen sejak lahir, itu tidak menjamin kehidupan saya sehari-
hari berjalan sesuai dengan firman Tuhan karena banyak dosa dan 
pelanggaran yang selalu saya lakukan.

Suatu kali, ketika mama dan kakak saya bergabung sebagai pendoa, 
mereka mengajak saya pergi ke doa malam di Medan Plaza. Sebelumnya, 
saya tidak pernah mau ikut mereka ke pertemuan doa seperti ini. Namun, 
entah mengapa tiba-tiba malam itu hati saya tergerak untuk ikut. Dalam 
pertemuan doa itulah, saya berjumpa dengan hadirat Tuhan untuk pertama 
kali, dan itulah yang dinamakan kasih mula-mula. Saya tidak bisa 
berkata apa-apa ketika pujian dan penyembahan dinaikkan, saya hanya 
bisa menangis di sepanjang ibadah Doa Malam berlangsung, bahkan saat 
Pak Bambang berkhotbah pun saya tetap menangis. Saya ingat betul apa 
yang Bapak Gembala khotbahkan waktu itu, beliau berbicara tentang 
pemulihan Pondok Daud (Amos 9:11-15 dan Kisah Para Rasul 15:16-17). 
Sejak saat itu, saya berkomitmen untuk ikut Tuhan dan saya menyerahkan 
diri untuk dibaptis selam pada tanggal 29 Maret 2009.

Setelah itu, saya merasa sangat rindu melayani Tuhan, sampai akhirnya 
Tuhan berikan kesempatan untuk melayani. Pelayanan pertama saya waktu 
itu adalah mengangkat-angkat kursi dari setiap kelas di sekolah, untuk 
kemudian dikumpulkan di Aula sekolah untuk Ibadah PA yang diadakan 
setiap hari Jumat. Kemudian, Tuhan promosikan saya untuk bermain gitar 
di sekolah minggu, kemudian Tuhan angkat kembali untuk melayani di 
ibadah pemuda GBI MMTC, dan pada akhirnya saya melayani di ibadah raya 
GBI MMTC sebagai pemain musik sejak Mei 2010 sampai saat ini. Saya 
tidak pernah menyangka kalau saya bisa melayani Tuhan sebagai imam 
musik. Padahal, saya tidak pernah les musik. Tidak cukup hanya sebagai 
pemain musik saja, Tuhan kembali mempromosikan saya pada Februari 2010 
sebagai ketua Pemuda GBI MMTC hanya dengan berbekal ketaatan dan 
kesetiaan. Saya percaya kalau Tuhan akan terus melakukan hal-hal yang 
luar biasa dalam kehidupan saya karena apa yang tidak pernah dilihat 
mata, yang tak pernah saya dengar, dan tidak pernah timbul dalam hati, 
itu semua disediakan Allah bagi orang-orang yang mengasihi Dia (1 
Korintus 2:9).

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: nael-situmorang.blogspot.com
Alamat URL: http://nael-situmorang.blogspot.com/2012/06/kesaksian-pribadi-dan-panggilan.html
Penulis: Nathanael Situmorang
Tanggal akses: 20 Februari 2013


POKOK DOA

1. Bersyukurlah kepada Tuhan Yesus untuk semua karya dan kebaikan-Nya 
   di tengah hidup, dan rencana-rencana yang kita jalani.

2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus bagi setiap orang yang kita kenal, 
   yang tengah mengalami pergumulan dalam hidupnya, baik dalam masalah 
   studi, pekerjaan, pelayanan, atau rencana-rencana masa depannya.

3. Berdoa agar Tuhan senantiasa memberikan kesabaran dan ketekunan 
   ketika kita menemui kegagalan atau kendala di dalam studi, karier, 
   atau pekerjaan yang sedang kita jalani.


"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu 
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi 
mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28) 
< http://alkitab.sabda.org/?Roma+8:28 >


Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org