Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/42

KISAH edisi 42 (22-10-2007)

Mesir: Ahmed


______________________________PUBLIKASI_______________________________
                                KISAH
____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________
                      Edisi 42, 22 Oktober 2007

PENGANTAR


  Sering kali Iblis memakai banyak hal untuk membuat kita mundur dari
  pekerjaan Tuhan. Bahkan keluarga sekali pun dapat dipakainya untuk
  menjauhkan kita dari menggenapi kehendak-Nya. Meski demikian, Tuhan
  tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya. Bahkan Ia senantiasa
  menganugerahkan keteguhan kepada mereka yang setia. Kisah Ahmed
  berikut ini bisa menunjukkan ketangguhannya, meski berkali-kali
  ditangkap karena kesaksiannya. Silakan menyimak.

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Pipin Kuntami
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                            MESIR: AHMED
                            ============

  "Mengapa engkau membahayakan anak-anakmu?" tanya salah seorang
  polisi Mesir itu.

  Ahmed telah ditangkap beberapa kali karena kesaksiannya dan karena
  telah membagikan buku-buku Kristen. Tapi ia melihat setiap
  interogasi sebagai kesempatan untuk bersaksi bagi Kristus.

  "Keamanan anak-anak saya tidak tergantung pada saya," ia menjawab
  dengan tenang. Keamanan mereka datang dari Allah."

  "Mengapa kamu tidak bersedia untuk menaati pemerintah?" tanya
  polisi yang memimpin.

  "Saya tidak akan berhenti bersaksi mengenai Yesus karena Ia adalah
  Jalan Kebenaran," jawab Ahmed. "Yesus telah mengubah hati saya."

  Polisi itu menanyainya mengenai buku-buku Kristen yang telah dicetak
  secara sembunyi-sembunyi. Mereka juga bertanya mengenai orang-orang
  Kristen tertentu dan aktivitas mereka. Untuk kedua pertanyaan itu,
  Ahmed tidak menjawab.

  "Saya tidak berkata apa-apa kepada mereka," ia berkata pada
  kesempatan lain. "Saya tidak mau menjadi pengkhianat Tubuh Kristus."
  Ketika mereka memintanya untuk memata-matai orang-orang Kristen
  lainnya dan melaporkannya kembali kepada polisi, ia berkata kepada
  mereka, "Itu bukan tugas saya."

  Pada kali lain, Ahmed ditangkap dan diinterogasi oleh polisi Turki
  karena telah membawa satu tas penuh berisi buku-buku Kristen. "Kalau
  kamu tidak menjawab pertanyaan kami dan tidak membantu kami, kami
  akan memenjarakan kamu karena membuat masalah dengan pemerintah
  Turki," polisi itu memberitahunya.

  "Yesus tidak menyuruh kami membuat masalah dengan pemerintah," Ahmed
  menjawab, "Ia meminta kami untuk memberitakan kasih dan
  pengampunan-Nya."

                                *****

  Pembuat masalah. Mereka adalah anak-anak di dalam ruang kelas yang
  tidak bisa diam. Mereka adalah anak-anak nakal di ruang makan yang
  suka mencuri uang makan anak-anak lain. Mereka adalah penyebar gosip
  di kantor yang menggosipkan orang lain dan menyebarkan gosip seperti
  penyakit. Orang Kristen tidak dipanggil untuk menjadi pembuat
  masalah. Sebaliknya, Yesus memanggil kita untuk menjadi pembawa
  damai. Namun, ada satu pengecualian: kita harus menjadi pembuat
  masalah bagi Iblis dan tipu muslihatnya. Kita tidak boleh dianggap
  tidak berbahaya oleh Iblis. Doa adalah senjata kita yang paling
  ampuh. Berapa sering Anda berdoa untuk menghancurkan pekerjaan
  Iblis? Mulailah berdoa dalam nama Yesus hari ini melawan rencana si
  jahat.

                                *****

  Diambil dan diedit seperlunya dari:
  Judul buku   : Devosi Total
  Judul asli   : Extreme Devotion
  Judul artikel: Mesir: Ahmed
  Penulis      : The Voice of The Martyrs
  Penerbit     : KDP, Surabaya 2005
  Halaman      : 169
______________________________________________________________________

           "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah,
       supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis."
                             (Efesus 6:11)
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=efesus+6:11 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Bersyukurlah untuk segala kesempatan bersaksi yang dianugerahkan
     Tuhan kepada kita, meski kesempatan itu datang lewat penderitaan
     yang kita alami.

  2. Bersyukurlah bila sampai saat ini kita masih menikmati kebebasan
     dalam ibadah dan dalam menyatakan iman percaya kita. Berdoalah
     bagi mereka yang tidak mendapatkan kebebasan seperti kita agar
     hal itu tidak membuat mereka mundur dari kebenaran yang telah
     memerdekakan mereka.

  3. Mintalah hikmat dari-Nya supaya kita dapat mengenali setiap
     serangan Iblis yang hendak meruntuhkan kesetiaan kita pada
     Yesus.
______________________________________________________________________

       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                       Copyright(c) 2007 YLSA
                    YLSA -- http://ylsa.sabda.org/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Staf Redaksi    : Puji, Raka, Yulia
Kontak          : < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan    : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti        : < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH     : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL     : http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org