Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/60

KISAH edisi 60 (3-3-2008)

Tiongkok: Pendeta Li Dexian

 

______________________________PUBLIKASI_______________________________
                                KISAH
____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________
                        Edisi 60; 3 Maret 2008

PENGANTAR

  Saya sering mendengar para pengkhotbah mengatakan bahwa dengan
  menjadi anak Tuhan tidak berarti kita terbebas dari masalah, baik
  dalam hidup dan pelayanan. Ya, sering kali apa yang kita alami
  justru sangat berbalikan dengan apa yang dinamakan hidup senang dan
  aman. Sama halnya seperti para penginjil yang melakukan pelayanan di
  negara-negara yang sangat tertutup untuk Injil. Dalam pelayanan,
  tidak jarang mereka mengalami penganiayaan, bahkan sampai harus
  bertaruh nyawa. Tetapi seberat apa pun tantangan dan penderitaannya,
  hal tersebut malah menjadi suatu tantangan bagi para penginjil untuk
  semakin giat menyampaikan kabar sukacita dan mencari jalan supaya
  Injil tetap dapat diberitakan.

  Simaklah kisah kali ini, yang menceritakan bagaimana seorang
  penginjil menghadapi semua tantangan dalam pelayanannya. Dalam kisah
  tersebut sungguh terlihat bahwa satu pekerjaan Tuhan yang terhalang
  tidak menjadikannya mati, tetapi malah menjadi suatu kesempatan
  untuk menumbuhkan yang lain. Sungguh besar kuasa-Nya! Selamat
  menyimak.

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Pipin Kuntami
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                       TIONGKOK: PENDETA LI DEXIAN
                       =======================

  "Aku akan berkhotbah hingga aku mati."

  Pendeta Li Dexian baru beberapa menit berkhotbah ketika petugas Biro
  Keamanan Masyarakat masuk ke dalam rumah. Mereka menyeret Pendeta Li
  keluar dan memukulinya. Hal yang sama dilakukan pula kepada
  orang-orang lain dalam jemaat itu.

  Di kantor polisi, penginjil itu dipukuli lagi hingga dia muntah
  darah. Para petugas memukuli wajahnya dengan Alkitabnya sendiri,
  meninggalkan dia dalam keadaan berdarah dan hampir pingsan di lantai
  sel penjara. Tujuh jam kemudian ketika dia dibebaskan, dia kembali
  melayani.

  Kasempatan lain ketika dia berkhotbah di gereja itu, tujuh petugas
  Biro Keamanan Masyarakat datang dan meneriakkan tuduhan-tuduhan
  terhadap penginjil itu. Ketika mereka melihat kunjungan orang-orang
  Barat, mereka pergi, tapi lima belas menit kemudian kembali lagi
  bersama bala bantuan. Para petugas itu menyeret Li keluar dan mulai
  memukulkan kepalanya pada dinding batu.

  "Mengapa kalian memukulinya?" teriak salah satu orang asing itu.
  "Bagaimana dengan `kebebasan beragama` yang kalian katakan ada di
  Tiongkok?"

  Petugas Biro Keamanan Masyarakat membawa orang-orang asing itu ke
  kantor polisi, bersama dengan wanita pemilik rumah di mana pertemuan
  itu berlangsung. Anak laki-laki wanita itulah yang telah memberitahu
  Biro Keamanan Masyarakat mengenai pertemuan itu.

  Sejak penyerangan itu, pertemuan-pertemuan besar di desa itu tidak
  lagi diadakan, tapi gereja tetap berjalan. Sekarang mereka berkumpul
  dalam lebih dari empat puluh kelompok kecil, dan setiap minggu ada
  jiwa baru yang datang pada Kristus.

                                 ***

  Seperti tetesan merkuri, setiap lawan mencoba untuk mengontrol
  gereja, mereka hanya akan membaginya menjadi kelompok-kelompok
  kecil. Gereja-gereja di negara-negara yang tertutup tidak pernah
  mengalami budaya Barat di mana gereja menjadi sangat besar dengan
  tanah seluas empat puluh hektar; namun, jumlah orang yang hadir
  terus bertambah. Malahan, satu gereja di Korea dihadiri oleh jauh
  lebih banyak orang dibandingkan dengan gabungan beberapa gereja
  besar di Barat. Tapi seperti strategi di Tiongkok, jemaat Korea terdiri
  dari ribuan gereja rumah atau gereja sel. Apa yang kita pandang
  sebagai penghalang terhadap penginjilan ternyata adalah kesempatan.
  Jika Anda menghadapi perlawanan, apakah Anda mudah menyerah? Atau
  dapatkah Anda bertahan dan memeroleh cara lain agar berita Injil
  dapat disebarkan?

                                 ***

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku   : Devosi Total
  Judul asli   : Extreme Devotion
  Judul artikel: China: Pendeta Li Dexian
  Penulis      : The Voice of The Martyrs
  Penerbit     : KDP, Surabaya 2005
  Halaman      : 197
______________________________________________________________________

   "Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak
    bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil ...."
                          (Kolose 1:23)
          < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Kolose+1:23 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Berdoalah bagi anak-anak Tuhan, yang karena iman mereka kepada
     Kristus mengalami penganiayaan dan tekanan dari pihak-pihak
     tertentu. Kiranya iman mereka tidak goyah, namun semakin
     dikuatkan.

  2. Untuk negara-negara yang masih tertutup untuk Injil, kiranya
     Tuhan membuka jalan bagi masuknya Injil ke negara tersebut.
     Sehingga setiap orang dapat mendengar dan menerima berita
     keselamatan.

  3. Biarlah setiap petobat baru, khususnya yang saat ini tinggal di
     negara yang tertutup akan Injil, diberi kekuatan oleh Tuhan.
     Kiranya iman dan pengenalan mereka akan Tuhan terus bertumbuh
     walaupun berada dalam tekanan.
______________________________________________________________________

       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                       Copyright(c) 2008 YLSA
                     YLSA -- http://www.ylsa.org/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Staf Redaksi    : Novita Yuniarti
Kontak          : < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan    : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti        : < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH     : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL     : http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org