Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/61 |
|
KISAH edisi 61 (10-3-2008)
|
|
______________________________PUBLIKASI_______________________________ KISAH ____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________ Edisi 61, 10 Maret 2008 PENGANTAR Apakah Anda memiliki sahabat yang selalu menemani dan mendukung Anda dalam situasi apa pun? Saya setuju dengan pengertian bahwa sahabat akan selalu ada di sisi kita apa pun keadaannya. Sahabat pasti bisa menerima kelebihan dan kekurangan kita. Begitu juga dengan kita. Apakah saat ini kita adalah sahabat dari seseorang? Apakah kita telah mengasihinya tidak peduli apa pun keadaannya dan mendatangkan kebaikan bagi sahabat kita? Kalau saat ini Anda tidak memiliki seorang sahabat atau merasa sahabat Anda sudah menjauh, Anda tidak perlu kuatir. Sesungguhnya ada satu sahabat sejati yang kita miliki. Dalam Yohanes 15:15 dikatakan, Tuhan Yesus sendiri mengakui bahwa kita adalah sahabat-Nya. Sungguh merupakan suatu anugerah yang tidak ternilai harganya! Simaklah kesaksian berikut ini, kiranya dapat menjadi inspirasi bagi kita tentang bagaimana seorang sahabat memberikan dampak yang baik bagi sahabatnya melalui kesaksian hidupnya. Pimpinan Redaksi KISAH, Pipin Kuntami ______________________________________________________________________ KESAKSIAN AKU MENEMUKANNYA ================ Waktu itu saya selesai kuliah dan sedang menjalankan wajib militer. Pada waktu kuliah, saya bertemu dengan Saudara Soung Tran, yang kemudian menjadi teman terdekat saya. Di tahun terakhir masa kuliah di Perancis Selatan, kami tidak pernah membicarakan agama secara serius. Tetapi setelah saya meninggalkan Perancis dan bekerja di Inggris selama enam bulan, Saudara Soung selalu datang mengikuti kebaktian di Gereja Yesus Sejati Perancis karena ibunya adalah jemaat di gereja tersebut. Saudara Soung bercerita kepada saya bahwa gereja ini membawa damai sejahtera baginya dan saudara-saudarinya saling mengasihi. Saat saya kembali lagi ke Perancis, Saudara Soung memberitahukan bahwa dia telah memeroleh Roh Kudus, yang digambarkannya seperti air terjun yang dicurahkan ke dalam tubuh dan juga ditambahkan, "Itu sesuai dengan Alkitab, kamu harus datang!" Saya memercayai dia, tetapi setelah beberapa minggu, saya menjadi curiga. Saya ingin mengetahui apakah dia sedang dalam bahaya atau telah bergabung dalam sebuah sekte penganut ajaran sesat. Pada bulan November 1995, saat pertama kali datang ke Gereja Yesus Sejati, saya mulai mencari tanda-tanda/ciri-ciri yang mencolok dari sebuah pemujaan, tapi saya hanya menemukan dinding putih. Saya coba perhatikan apakah gereja itu tamak akan uang, tapi saya menemukan tidak ada persembahan. Lalu saya mencari "Sang Guru" dan saya bertemu dengan seorang hamba Tuhan, yang sedang menyibukkan dirinya pada Alkitab. Saya perhatikan khotbahnya dengan baik, saya merasa bahwa khotbahnya sangat serius dan menarik. Tetapi pada saat berdoa, saya tidak dapat berkonsentrasi untuk berdoa karena suaranya berisik. Jadi saya memutuskan untuk menghadiri kebaktian tiga kali lagi untuk mendapat gambaran yang lebih baik. Saya pikir mungkin saja Yesus itu adalah Tuhan yang telah saya percayai selama ini. (Sebelumnya saya sudah percaya pada Tuhan, tetapi saya tidak tahu apakah Dia Yesus atau bukan?) Saya tahu bahwa hidup tanpa Tuhan adalah hampa dan tidak berarti. Saya memunyai perasaan bahwa saya sedang diuji oleh Tuhan. Kadang saya berbicara sendiri, "Malaikat, saya tahu engkau sedang mengawasiku." Saya selalu merasa bahwa hidup adalah suatu proses belajar dan harus melewati banyak ujian. Tetapi kepercayaan yang fanatik, ibadah yang berlebihan, dan kolekte yang memakai nama Tuhan telah mendiskreditkan agama Kristen di mata saya. Ketika saya menghadiri kebaktian kedua kalinya, saya merasa sukacita ketika berdoa dan saya merasakan adanya suatu energi pada wajah saya. Saya melihat cahaya dan kepala saya seperti disoroti. Tadinya saya berpikir bahwa mereka memasang generator magnet di dinding. Tapi kemudian, saat saya berdoa di markas tentara, saya merasakan adanya pengalaman yang sama. Lalu saya berpikir, mungkin Alkitab benar-benar berisi firman Allah. Saya ingin memastikan hal ini, jadi saya mengimani Matius 7:7, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu." Saya mulai berdoa dan membaca Alkitab. Beberapa minggu kemudian, saya merasa bahwa saya masih lemah dalam iman, saya berdoa kepada Tuhan untuk menolong saya. Suatu hari, saat saya sedang duduk di meja kerja dan menutupi mata dengan tangan saya, saya mendapat penglihatan. Saya melihat sebuah gambar geometris yang besar seperti jaring yang indah. Langit penuh ribuan bintang berwarna biru, sebuah bintang hijau, sebuah bintang putih dan sebuah salib bernyalakan api. Awalnya saya tidak tahu, tapi kemudian saya mengerti bahwa api itu melambangkan Roh Kudus. Hari itu saya merasakan sesuatu yang hangat di atas kepala saya. Sesungguhnya perasaan itu selalu saya rasakan setiap kali saya memikirkan Yesus. Saya masih sering melihat cahaya itu ketika saya berdoa. Pada bulan Maret 1996, saya dibaptis bersama dengan Saudara Soung dan seorang saudari dari Jerman. Saya mulai mengabarkan Injil kepada banyak orang di sekitar lingkungan saya, tapi kelihatannya tidak efektif. Setelah merenungkannya, akhirnya saya sadar bahwa saya masih belum menerima Roh Kudus, saya merasa bahwa saya bukanlah saksi Yesus. Saya menghentikan usaha saya untuk mengabarkan Injil, kemudian saya mendapat penglihatan lagi. Saya melihat sebuah kaki dari emas tapi saya tidak mengerti maksudnya. Satu minggu setelah saya berhenti mengabarkan Injil, pada hari Sabat, saya menerima baptisan Roh Kudus di rumah. Kemudian saya mengerti bahwa penglihatan kaki emas itu adalah melambangkan pesan Allah: "Betapa indahnya kaki-kaki yang mengabarkan kabar baik!" Oleh sebab itu, seharusnya kita tidak perlu bimbang untuk mengabarkan Injil selama kita memunyai kebenaran. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Buletin Warta Sejati Edisi 31/Juli -- Agustus 2002 Judul asli: Kesaksian Stephane Penulis : Stephane Penerbit : Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Indonesia, Jakarta Halaman : 29 -- 30 ______________________________________________________________________ "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (Yesaya 41:10) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Yesaya+41:10 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Masih banyak orang-orang di sekitar kita yang belum memeroleh keselamatan. Mari kita berdoa supaya kita, sebagai orang percaya, memiliki kerinduan untuk mengabarkan kebenaran firman Tuhan kepada mereka. 2. Tidak hanya kerinduan untuk mengabarkan kebenaran firman Tuhan, namun juga kerinduan untuk memiliki hidup yang seturut dengan kehendak Tuhan. Minta agar Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk terus memiliki hidup yang benar dan layak menjadi saksi-Nya. 3. Undanglah Roh Kudus untuk tetap tinggal di dalam hati kita dan menjadi penuntun seperti sahabat yang senantiasa menolong dalam kehidupan kita. ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2008 YLSA YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami Staf Redaksi : Novita Yuniarti Kontak : < kisah(at)sabda.org > Berlangganan : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti : < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL : http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |