Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/71 |
|
KISAH edisi 71 (19-5-2008)
|
|
_____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)____________ EDISI 71, 19 MEI 2008 PENGANTAR Lucifer adalah salah satu malaikat Tuhan yang menempati posisi khusus dan sebenarnya merupakan lambang keindahan dan kecantikan. Namun karena dia berbuat curang dan ingin menjadi seperti Allah, maka Tuhan melemparkan dia ke bumi. Sejak saat itu, dia berusaha untuk mengelabui manusia dengan berbagai macam tipu muslihat agar manusia mengikut dia dan mengakuinya sebagai tuhan, salah satunya melalui okultisme. Mereka yang terjebak dalam praktik okultisme akan merasa memiliki kekuatan lebih untuk melakukan apa pun dan untuk kepentingan apa pun. Hal tersebut dapat kita lihat melalui kesaksian dalam KISAH edisi minggu ini. Mari kita simak bersama, dan kiranya menjadi tuntunan bagi kita agar tidak terseret ke dalamnya. Pimpinan Redaksi KISAH, Pipin Kuntami ______________________________________________________________________ KESAKSIAN DULU IKUT SETAN, SEKARANG IKUT TUHAN Terpujilah nama Tuhan kita, Yesus Kristus, yang telah mati di kayu salib dan bangkit pada hari yang ketiga untuk menyelamatkan kita, orang-orang berdosa. Puji syukur bilamana pada kesempatan ini Tuhan mengizinkan saya membagi berkat melalui kesaksian di buletin Gema Kalvari kepada Saudara sekalian di mana pun berada. Perkenalkan, nama saya adalah Sardi atau biasa dipanggil Pak Sardi. Pengalaman ini berawal pada tahun 2003. Saat itu saya benar-benar dijamah secara luar biasa oleh Tuhan, di mana Tuhan Yesus Kristus telah melepaskan saya dari belenggu dan jeratan iblis melalui ilmu-ilmu yang pernah saya miliki. Dari kecil saya menganut agama X. Keadaan keluarga yang kacau (broken home) sangat mendukung saya untuk terlibat dalam ilmu-ilmu yang menggunakan kuasa kegelapan. Saya merasa tidak mendapatkan perlindungan dan kasih sayang dari orang tua. Akhirnya, saya memutuskan untuk mencari sesuatu yang dapat melindungi saya, yaitu ilmu-ilmu hitam dan pegangan-pegangan. Perjalanan saya mencari ilmu-ilmu hitam tersebut telah sampai ke beberapa tempat di pulau Jawa, seperti di Banten, Surabaya, Solo, Cirebon, Rawa Pening, Gunung Merapi, dan sebagainya. Ilmu yang sudah saya pelajari adalah ilmu naga, di mana saya bisa berperilaku seperti naga, dengan mata merah dan jalan seperti ular; ilmu macan, bisa mencengkeram dengan kuat seperti macan yang mengakibatkan luka; ilmu kera putih, saya bisa memanjat pohon dengan cepat dan bertengger di dahan kecil seperti kera tanpa terjatuh; ilmu kekebalan, pernah terbukti ketika saya dikeroyok lebih dari lima orang, tetapi saya tidak apa-apa dan mereka kalah, dan ketika saya menaiki sebuah sepeda motor saat melaju dengan cepat lalu mendadak remnya blong. Dengan ilmu itu saya dapat menghentikannya, di mana tangan, saya jadikan rem pada ban depan. Selain itu, saya juga bermain reog dan sering kesurupan; ditandai dengan memakan berbagai macam bunga dan sesajen. Saat itu saya merasa bangga dan senang dengan diri saya sendiri. Orang-orang di sekitar saya merasa segan dan takut kepada ilmu-ilmu saya. Tetapi di lain pihak, yaitu di dalam hati, saya mengalami pergumulan yang hebat. Emosi saya tidak terkontrol, sering terlibat dalam perkelahian, batin saya merasa tidak tenang, tidak ada damai sejahtera, mengalami kebingungan, dalam mencari rejeki pun sulit, seolah-olah berkat yang saya terima tidak dapat saya nikmati -- seperti ada yang merampasnya. Saya pun tidak dapat mengucap syukur kepada Tuhan karena yang ada dalam diri saya adalah emosi dan kesombongan pribadi. Saya mengenal Kristen setelah saya menikah dengan istri saya yang adalah orang Kristen. Meskipun demikian, saya tetap menjadi orang Kristen "abangan" yang tidak tahu apa-apa sehingga dosa itu masih ada dalam diri saya. Dampak dari ilmu-ilmu yang saya miliki, sampai saya memunyai anak dan istri, masih saja memengaruhi saya. Emosi dan kesombongan saya semakin menjadi-jadi sehingga istri dan anak saya sering menjadi sasaran kemarahan. Saya mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya kepada mereka. Kadang-kadang saya melemparkan pukulan ke tubuh mereka sehingga kehidupan rumah tangga sehari-hari diisi dengan pertengkaran dan perselisihan keluarga. Damai dan ketenangan itu terasa begitu jauh. Saya pun semakin larut dalam keadaan yang kritis, di mana ekonomi keluarga mulai sulit sehingga menambah runcing pertikaian di dalam keluarga saya. Tetapi Tuhan Yesus sungguh sangat baik. Ternyata Tuhan memerhitungkan dan mengasihi saya walaupun saya tidak menyadari akan hal itu. Saya menyadarinya tiga tahun yang lalu, di mana kehidupan pribadi dan keluarga saya masih dalam keadaan sulit. Saat itu saya dipertemukan dengan seorang teman yang dipakai Tuhan untuk melepaskan saya dari ikatan roh-roh jahat yang mengikat dan membelenggu saya. Inilah waktu yang sangat berkesan di dalam hidup saya selama ini. Saya merasakan kelegaan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya, tubuh saya ringan, beban-beban hidup pun menjadi ringan, sakit di bagian perut sebelah kanan yang selama ini saya derita tanpa diketahui penyebabnya, sembuh dalam beberapa hari setelah saya dilepaskan. Sekarang saya menyadari, berteman dan mengikatkan diri dengan roh jahat itu sangat berbahaya bagi kehidupan saya. Hal itu membawa saya jauh dari Tuhan dan berkat Tuhan dirampas. Saat ini pemulihan terjadi di dalam keluarga saya. Berkat Tuhan dapat kami nikmati bersama, damai dan sukacita pun dapat kami rasakan. Demikian kesaksian yang dapat saya sampaikan. Dulu, saya adalah orang yang terikat dengan roh-roh jahat. Saya memandang semua itu untuk kebaikan saya, tetapi pada akhirnya justru membawa saya kepada penderitaan secara jasmani maupun rohani. Saya berharap, sebagai orang percaya yang sudah diselamatkan melalui pengorbanan Tuhan Yesus Kristus, jangan sekali-kali kita berkompromi atau bahkan mengikatkan diri kepada roh-roh jahat. Hanya Yesus saja satu-satunya jalan keselamatan, tidak ada yang lain. Saya sudah membuktikan dan merasakannya. Terima kasih, Tuhan memberkati, Amin. Diambil dari: Judul buletin: Gema Kalvari, edisi ke-69, September -- Oktober 2006 Judul artikel: Dulu Ikut Setan, Sekarang Ikut Tuhan Penulis: Sardi Halaman: 55 -- 57 ______________________________________________________________________ Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." (Lukas 5:32) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Lukas+5:32 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Mari kita dukung Pak Sardi di dalam doa, kiranya kehidupan rohaninya terus bertumbuh dan Tuhan senantiasa menolong kehidupannya, pekerjaan, rumah tangga, istri, dan anak-anaknya. 2. Saat ini masih banyak orang Kristen yang terikat dengan okultisme. Biarlah mata hati dan pikiran mereka terbuka untuk berbalik pada Tuhan, bertobat, dan tidak kembali terlibat pada hal-hal semacam itu. 3. Berkat pertolongan Tuhan, banyak orang telah dipulihkan dan dilepaskan dari jerat iblis. Kiranya Tuhan memakai mereka sebagai teladan bagi anak-anak Tuhan yang lemah iman dan masih terlibat dalam kegiatan okultisme. ______________________________________________________________________ DARI REDAKSI YAYASAN LEMBAGA SABDA (YLSA): BERSAMA UNTUK MEMBANGUN Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) adalah yayasan Kristen non-profit terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang pelayanan elektronik (komputer dan internet). Sesuai dengan visinya, yaitu untuk menjadi "hamba elektronik" yang menyediakan pusat sumber bahan, khususnya bahan biblika, Alkitab, dan bahan-bahan kekristenan lain dalam bentuk digital, maka dalam melaksanakan pelayanannya YLSA memiliki misi: - membuat dan membagikan CD SABDA (Software Alkitab, Biblika Dan Alat-alat), - membangun situs-situs sumber bahan kekristenan yang terlengkap, - menerbitkan publikasi-publikasi elektronik Kristen, dan - membangun komunitas pembelajaran online Kristen. Anda pasti tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang yayasan ini, bukan? Untuk itu, silakan berkunjung ke situs YLSA karena di sana Anda bisa melihat dengan lebih lengkap visi misi, sejarah, produk pelayanan, rencana masa depan, berita terbaru, dan lain-lain. Selain itu, jika Anda ingin ikut berpartisipasi dengan menjadi pendukung dan sahabat dalam pelayanan YLSA, silakan klik menu Partisipasi. Untuk mengetahui lowongan pelayanan yang ada, jangan segan untuk membuka menu Lowongan. Kunjungi juga situs-situs milik YLSA yang lain, di situs YLSA ini tersedia links yang akan menolong Anda berselancar dengan mudah ke situs-situs YLSA tersebut. Nah, kami tunggu kunjungan Anda. ==> http://www.ylsa.org/ ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2008 YLSA YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami Staf Redaksi: Novita Yuniarti Kontak: < kisah(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |