Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/74 |
|
KISAH edisi 74 (9-6-2008)
|
|
_____________PUBLIKASI KISAH (KESAKSIAN CINTA KASIH ALLAH)____________ EDISI 74, 9 JUNI 2008 PENGANTAR Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan, kesemuanya itu tidak terlepas dari rancangan dan rencana yang sudah Tuhan tetapkan dalam kehidupan kita. Ada kalanya Tuhan mengizinkan hal buruk terjadi atas hidup kita untuk mempersiapkan kita masuk ke dalam rencana-Nya yang lebih besar lagi maupun untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya atas hidup kita. Jadi tidak ada alasan untuk bersungut-sungut atau pun marah, bahkan sampai mengingkari iman kita kepada-Nya. Sebagai orang yang telah ditebus oleh-Nya, kita harus sadar bahwa apa pun yang sedang kita alami saat ini adalah atas seizin Dia. Sehingga kita harus menjalani kehidupan kita dengan penuh ucapan syukur dan sukacita. Simaklah kesaksian minggu ini, kiranya semakin menumbuhkan iman percaya kita akan kedaulatan Tuhan dalam setiap masalah hidup ini. Staf Redaksi KISAH, Novita Yuniarti ______________________________________________________________________ KESAKSIAN KASIH MENYEGARKAN JIWAKU Aku dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang tidak bahagia. Ayahku seorang pelaut dan jarang berada di rumah. Ada kalanya berbulan-bulan, ada kalanya setahun, baru kembali ke rumah. Aku dan adik ditinggal bersama dengan ibu yang buta huruf. Sewaktu aku berusia lima tahun, ayah meninggal dunia karena menderita sakit lever. Ibu, dengan membawa anak, menikah lagi. Ayah tiriku seorang duda yang memunyai seorang anak. Dengan demikian, dua keluarga menjadi satu. Ayah tiriku juga seorang pelaut yang jarang berada di rumah. Karena punya banyak waktu luang, ibu mulai memunyai kebiasaan berjudi dan tidak jarang sampai larut malam baru pulang. Dalam ingatanku yang masih muda, ibu juga kerap kali tidak pulang dan kami berlima ditinggal begitu saja di rumah. Pada waktu aku di kelas tiga, ibu berutang banyak karena judi, lalu melarikan diri. Maka morat-maritlah keluarga kami. Tiga tahun kemudian, ibu dan ayah tiriku bercerai, lalu ibu menikah lagi dengan seorang bujangan dan pindah ke kota lain. Selama 22 tahun, boleh dikatakan aku tidak merasakan kehangatan kasih sehingga aku merasa tawar dan tidak merasakan arti dari hidup ini. Tetapi pada suatu hari, secara kebetulan aku berkenalan dengan seorang saudari yang mengajakku ke gereja. Begitu masuk ke ruang gereja, aku langsung menyukai suasana yang hening, suasana damai, dan penuh kehangatan kasih. Dengan perhatian yang diberikan saudari lainnya dan kesabaran dalam memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, aku mulai mengenal kasih Kristus. Dengan berlalunya waktu, maka tibalah saatnya aku memutuskan untuk menerima baptisan. Mulai saat itu, aku merasa hidup baru. Aku rajin berbakti, membaca Alkitab, dan berdoa. Memelihara persekutuan yang erat dengan sesama pemuda-pemudi gereja. Sekarang aku mulai merasakan arti hidup dan kegairahan hidup. Kekristenanku mendapat tentangan dari keluarga. Dengan bersandar dan hikmat dari Tuhan, aku bukan saja tetap pada keyakinanku, bahkan adikku yag paling besar telah percaya kepada Tuhan juga. Tatkala aku mau membawa adik lainnya ke gereja, aku mendapat teguran keras dari keluarga, bahkan sampai hati mereka mengusir aku. Meskipun demikian, aku tetap bersyukur kepada Tuhan karena dalam Matius 16:24 Tuhan Yesus mengatakan, "Setiap orang yang mau mengikut aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." Aku berkeyakinan bahwa penderitaan yang kualami akan menggembleng aku agar nama Tuhan dipermuliakan melalui diriku. Aku berkeyakinan juga bahwa melalui ujian, aku bagaikan emas yang diuji dengan api, yang akan lebih menyatakan nilainya. Dan setelah melalui ujian ini, aku akan memperoleh mahkota yang dijanjikan Allah padaku. Setelah dua tahun percaya Tuhan Yesus, aku bersyukur kepada Tuhan yang berkenan memakaiku sehingga aku dapat melayani di sekolah minggu, bahkan menjabat sebagai ketua komisi. Dalam hatiku selalu berdoa agar Tuhan juga menyelamatkan seluruh keluargaku. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Jalan Tuhan Terindah Judul artikel: Kasih Menyegarkan Jiwaku Penulis: Pdt. Paulus Daun, M.Div., Th.M. Penerbit: Yayasan Daun Family, Manado 1996 Halaman: 29 -- 32 ______________________________________________________________________ "Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa." (Yohanes 12:26) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Yohanes+12:26 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Ucapkanlah syukur kepada Tuhan atas pemeliharaan dan kekuatan yang Dia berikan di tengah masalah hidup yang kita alami. 2. Berdoalah bagi keluarga-keluarga Kristen yang saat ini sedang mengalami masalah, mohonkan kepada-Nya jalan keluar yang terbaik. 3. Saat ini banyak pasangan suami istri yang sedang mengalami masalah dan terancam untuk berpisah. Doakanlah agar perceraian dapat dicegah dan kiranya para pasangan ini diingatkan kembali akan cinta mula-mula dan komitmen mereka di hadapan Tuhan untuk terus bersatu sampai maut memisahkan. 4. Doakan pula untuk anak-anak yang sering menjadi korban dari keluarga yang mengalami keretakan, kiranya penghiburan dari Tuhan membuat mereka tidak patah semangat untuk menjalani kehidupan dengan baik dan bertanggung jawab. ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2008 YLSA YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami Staf Redaksi : Novita Yuniarti Kontak : < kisah(at)sabda.org > Berlangganan : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti : < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL : http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |