Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/75

KISAH edisi 75 (16-6-2008)

Kekuatan Doa yang Menyembuhkan

 

____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________

                         EDISI 75, 16 JUNI 2008

PENGANTAR

  Terkadang kita tidak mengerti dan tidak mengetahui apa sebenarnya
  yang sedang Allah rencanakan dalam kehidupan kita. Mengapa Ia
  mengizinkan hal-hal yang tidak menyenangkan terjadi dalam kehidupan
  kita? Bahkan pada saat kita menerima janji Allah atas kehidupan kita
  pun, terkadang hidup yang kita jalani bukannya bertambah baik,
  melainkan sebaliknya. Namun, yang harus terus kita lakukan adalah
  tetap percaya, beriman, dan berpengharapan hanya di dalam Dia, serta
  tekun berdoa mencari apa yang menjadi kehendak-Nya atas kehidupan
  kita.

  Allah kita bukanlah Allah yang hanya berjanji saja. Ia menggenapi
  janji-Nya atas hidup kita, menurut waktu yang Ia pandang baik. Ia
  juga bukan Allah yang jauh dari kehidupan kita, melainkan Ia berada
  sangat dekat sekali dengan kita asalkan kita tetap mengandalkan Dia
  dan bertekun di dalam doa. Tangan-Nya akan selalu siap menopang kita
  pada saat kita lemah, mengangkat kita pada saat kita jatuh, dan
  menggendong kita pada saat kita lelah. Seperti kesaksian anak Tuhan
  di bawah ini yang dikuatkan melalui doa. Selamat menyimak.

  Staf Redaksi KISAH,
  Novita Yuniarti
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                    KEKUATAN DOA YANG MENYEMBUHKAN

  Tiga tahun terakhir ini adalah masa-masa yang penuh dengan kerikil,
  sekaligus menyimpan banyak pelajaran berharga di dalam hidupku. Aku
  sadar bahwa aku bukanlah apa-apa di hadapan Tuhan. Hanya Tuhanlah
  yang dapat memberi jawaban-jawaban yang selalu kutanyakan sepanjang
  hidupku: "Apa tujuan hidupku?"

  Pada 2004, aku memulai kehidupan baru sebagai mahasiswi di sebuah
  perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Aku melewati tiga setengah
  tahun pertama dengan lancar, aku selalu memeroleh nilai yang
  memuaskan dan dapat menyelesaikan kuliah teori tepat waktu. Aku
  merencanakan untuk menyelesaikan kuliahku di pertengahan 2004. Awal
  2004, aku mulai mengerjakan skripsiku. Awalnya semua berjalan dengan
  baik, namun kemudian aku mengalami depresi. Aku merasa hidupku hampa
  dan tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan hidupku. Aku
  kehilangan kemampuan intelektualku. Walaupun depresi itu tidak
  mengganggu secara keseluruhan, namun skripsiku menjadi terhambat.
  Aku tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi padaku karena selama ini
  aku selalu menjadi anak yang pandai dan baik di mata banyak orang,
  terutama keluargaku. Saat itu aku bingung dan tidak tahu harus
  mencari bantuan ke mana. Aku seperti orang yang kehilangan arah dan
  tujuan hidup.

  Aku bersyukur bahwa di saat-saat sulit aku masih memiliki teman yang
  bisa kuajak berbagi dan juga seorang kekasih yang selalu
  mendampingiku. Namun, yang terlebih penting adalah aku tahu bahwa
  Tuhan tidak pernah meninggalkanku, bahkan Dia menggendongku pada
  saat terberat dalam hidupku. Tuhan ingin supaya aku hanya
  mengandalkan diri-Nya dan bukan kekuatanku sendiri.

  Selama tiga tahun terakhir, aku berjuang untuk dapat menyelesaikan
  skripsiku. Sering kali, aku kembali terjatuh dalam kehampaan, namun
  tangan Tuhan terus menarikku dari jurang keterpurukan. Selama itu
  pula selalu ada rintangan yang harus kuatasi. Aku yakin bahwa semua
  itu terjadi untuk mendewasakan imanku.

  Alasan utamaku menulis kesaksian ini adalah untuk membagikan
  kekuatan doa terutama di masa-masa yang paling sulit. Selama aku
  terpuruk, sulit bagiku untuk bisa memahami apa yang sedang terjadi,
  namun aku tidak pernah lelah untuk berdoa. Di dalam doa, kucurahkan
  semua yang kualami dan kurasakan di hadapan-Nya. Aku bisa menangis
  sepuasku tanpa ada yang menghakimiku. Hanya lewat doalah aku
  merasakan kasih Tuhan yang menghiburku dan menyembuhkan. Terkadang
  pada saat aku berdoa, aku mendapat jawaban akan masalahku, namun ada
  kalanya pula aku berat dan jenuh untuk berdoa. Aku tidak bisa
  memusatkan hatiku kepada Tuhan. Di saat-saat seperti itu, aku terus
  memaksakan diriku untuk berdoa dan membaca Kitab Suci. Aku juga
  berusaha untuk mengikuti retret. Doa mungkin tidak selalu menjawab
  apa yang kubutuhkan, tapi doa senantiasa menyembuhkan hatiku yang
  terluka. Lewat doa, aku dapat merasakan kehadiran Tuhan dan itulah
  yang terpenting. Doa membuatku percaya bahwa tiada yang mustahil
  bagi Tuhan.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: Pondok Renungan
  Judul asli: Kekuatan Doa yang Menyembuhkan
  Penulis: Bernadetha
  Alamat URL: http://pondokrenungan.com/isi.php?tipe=Kesaksian&table=isi&id=1117&next=0
______________________________________________________________________

  "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan,
  kamu akan menerimanya." (Matius 21:22)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+21:22 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Mari kita dukung dalam doa, khususnya bagi anak-anak Tuhan yang
     saat ini sedang menempuh pendidikan, kiranya hikmat Tuhan
     menyertai dan memampukan mereka dalam mengikuti setiap proses
     belajar sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik sebagai bekal
     untuk menjalani kehidupan mereka.

  2. Biarlah seiring pertambahan pengetahuan yang mereka dapatkan,
     bertambah pula kedewasaan imannya dan diwujudnyatakan dengan
     semakin memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan di tengah
     kesibukan belajar yang bisa saja membuat mereka mengesampingkan
     Dia. Mari kita doakan mereka.

  3. Berdoalah juga supaya mereka memiliki pengertian yang benar akan
     doa dan mendirikan mezbah doa dalam hidup mereka sebagai bukti
     nyata keintiman relasi dengan Tuhan.
______________________________________________________________________
DARI REDAKSI

                 KESEGARAN DOBEL PORSI DALAM E-HUMOR

  Pastinya Anda adalah orang yang tidak ingin lemah, letih, dan lesu
  dalam menghadapi tekanan dan tuntutan globalisasi yang semakin
  meningkat. Anda juga pasti tidak ingin terjebak dalam hiburan dunia
  yang dapat menjerumuskan. Anda harus mendapatkan kesegaran, baik itu
  secara jasmani maupun rohani Anda.

  Publikasi e-Humor adalah jawabannya! Dengan berlangganan e-Humor,
  setiap hari Selasa, Anda akan mendapatkan humor-humor segar yang
  jauh dari unsur SARA dan pornografi dalam "mailbox" Anda. Tidak
  hanya itu saja, setiap humor yang disajikan dilengkapi pula dengan
  ayat-ayat Alkitab. Jadi, Anda akan mendapatkan kesegaran yang dobel
  porsi. Kesegaran jasmani karena selalu tertawa dan kesegaran
  rohani melalui ayat-ayat firman Tuhan!

  Cara mendapatkannya sangatlah mudah, dan GRATIS pula! Hanya dengan
  mengirim e-mail ke <subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org>, maka Anda
  telah terdaftar menjadi pelanggan e-Humor. Anda juga bisa menengok
  ribuan koleksi e-Humor di situs i-Humor <http://humor.sabda.org>.
  Nah, tunggu apa lagi? Langsung saja berlangganan dan kunjungi
  situsnya, maka saat itu juga Anda pasti mendapatkan kesegaran yang
  dobel porsi.

  ==>  <subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org>            [berlangganan]
  ==>  <humor(at)sabda.org>                           [kontak Redaksi]
  ==>  http://www.sabda.org/publikasi/humor/             [arsip Humor]
  ==>  http://humor.sabda.org/                         [situs i-Humor]

______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) 2008 YLSA
YLSA -- http://www.ylsa.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Staf Redaksi    : Novita Yuniarti
Kontak          : < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan    : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti        : < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH     : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL     : http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org