Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/77

KISAH edisi 77 (30-6-2008)

Hari Penting dalam Hidupku

 

____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________

                        Edisi 77, 30 Juni 2008

PENGANTAR

  Jawaban apa yang akan Anda berikan jika seseorang menanyakan
  pertanyaan seperti ini, "Jika Anda dilahirkan kembali, Anda ingin
  seperti apa? Apakah akan menjadi pribadi yang sama? Ataukah pribadi
  yang berbeda?" Apakah Anda kebingungan menjawab pertanyaan tersebut?

  Apa pun jawaban Anda, yang pasti sebagai anak Tuhan kita tetap ingin
  menjadi orang yang percaya kepada Sang Juru Selamat dan menerima
  anugerah keselamatan yang diberikan Tuhan kita Yesus Kristus, bukan?
  Simaklah kesaksian berikut ini, yang akan mengajak kita turut
  bersukacita karena selamatnya satu jiwa lagi dari hukuman kekal.
  Selamat membaca!

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Pipin Kuntami
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                     HARI PENTING DALAM HIDUPKU

  Malam itu, 9 Maret 1992, ruang tamu rumah kami penuh sesak.
  Kira-kira pukul 19.00 WIB, bapak pendeta sedang menyampaikan
  pesan-pesan Tuhan di hadapan jemaat. Malam itu adalah malam yang
  sangat penting bagi saya. Malam di mana banyak jemaat yang datang
  memenuhi undangan ayah di kebaktian ucapan syukur ulang tahun saya.
  Malam itu benar-benar malam khusus buat saya. Seorang remaja
  berjerawat yang genap berumur enam belas tahun.

  Hujan rintik-rintik mulai turun membasahi taman di halaman depan.
  Semakin lama hujan semakin deras seolah-olah dicurahkan dari langit.
  Suara menggelegar karena petir dan angin kencang membuat pendeta
  sedikit kewalahan dalam mengatur volume khotbahnya. Saya sangat
  berharap hujan cepat berhenti dan malam menjadi tenang. Namun hingga
  khotbah gembala berakhir, hujan masih tetap deras. Bahkan bunyi
  guntur semakin menggelegar membelah malam. Percikan cahaya terang
  sambung-menyambung menyusul suara yang memekakkan telinga. Angin
  berhembus sangat kencang sehingga beberapa pohon jambu di taman
  halaman depan meliuk-liuk menahan terpaannya.

  Malam semakin dingin ketika semua tamu memersilakan saya untuk
  menyampaikan beberapa kata. Saya adalah anak pendiam dan kurang
  pandai bergaul dan berkata-kata. Tidak seperti remaja yang lain,
  saya cenderung introvert. Namun, saya tidak ingin mengecewakan ayah
  dan ibu serta para tamu. Saya kemudian berdiri dan mencoba
  mengeluarkan beberapa kata dengan gagap. Tetapi karena bunyi desau
  air hujan di genteng dan guntur yang masih sahut-menyahut, suara
  saya seolah-olah tertelan bumi.

  Saya masih ingat, beberapa bulan sebelum pesta ulang tahun malam
  itu. Saya mengalami satu perubahan yang sangat penting dalam hidup
  saya. Saya menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat
  secara pribadi. Dalam bimbingan seorang hamba Tuhan, saya kemudian
  mengalami proses kelahiran kembali di sebuah kebaktian malam.
  Bulan-bulan pertama saya mengenal Kristus, saya masih terus mencari
  dan bertanya. Satu hal yang masih tidak dapat saya mengerti adalah
  untuk apa saya hidup. Kadang-kadang timbul dalam hati saya sebuah
  pengertian yang egois, saya hidup dan menjadi Kristen supaya kelak
  masuk surga. Sebuah pengertian yang sangat dangkal dan tendensius.
  Kalau hanya untuk masuk surga saja, saya merasa hidup saya tidak
  lebih dari orang-orang beragama yang lain.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: Terang Dunia
  Judul asli artikel: Dua Hari yang Terpenting
  Penulis: Joshua M. S.
  Alamat URL: http://terangdunia.com/viewer_materi.php?id=1654
______________________________________________________________________

  "Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana,
  tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan
  yang kekal." (1Petrus 1:23)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Petrus+1:23 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Mohon dukungan doa bagi Saudara Joshua, kiranya anugerah dan
     berkat Tuhan senantiasa melingkupi kehidupannya sampai kedatangan
     Tuhan yang kedua kalinya.

  2. Doakan juga untuk para petobat baru, kiranya imannya semakin
     dikuatkan dan wajah Tuhan semakin terpancar dalam kehidupan
     mereka.

  3. Seperti yang Saudara Joshua lakukan, kiranya para petobat baru
     juga memiliki keberanian untuk terus bersaksi, menyaksikan kasih
     Tuhan di dalam hidup mereka sehingga menjadi berkat dan kekuatan,
     baik bagi mereka yang sudah percaya maupun yang belum percaya.
______________________________________________________________________

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) 2008 YLSA
YLSA -- http://www.ylsa.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No2. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Staf Redaksi: Novita Yuniarti
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org