Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/9

KISAH edisi 9 (5-3-2007)

Jaga Rahasia Selama-lamanya

______________________________PUBLIKASI_______________________________
                                KISAH
____________________(Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________________
                        Edisi 09, 5 Maret 2007


DAFTAR ISI

  Pengantar
  Kesaksian   : Jaga Rahasia Selama-lamanya
  Pokok Doa
  Dari Redaksi: Undangan untuk Berpartisipasi
______________________________________________________________________
PENGANTAR

  Sebagai anak Tuhan, kadang kita merasa tidak layak mendapat sebutan
  demikian. Apalagi jika kita mengingat betapa banyak kesalahan dan
  dosa yang telah kita lakukan. Adakalanya kita merasa kotor dan
  beranggapan bahwa Bapa di surga tidak akan memalingkan wajah-Nya
  kepada kita atas semua kekejian yang telah dilakukan.

  Iblis memang sering menggunakan rasa bersalah dalam diri kita. Ia
  akan menuduh kita dengan menggunakan masa lalu kita. Kondisi inilah
  yang juga terjadi dalam kesaksian berikut ini. Jangan mau takluk!
  Carilah pengampunan dari Bapa melalui Yesus Kristus!

  Pimred KISAH,
  Pipin Kuntami
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                     JAGA RAHASIA SELAMA-LAMANYA
                     ===========================

  Ratna selalu mendapat mimpi buruk itu. "Kamu mimpi lagi sayang?"
  tanya suaminya. "Apa yang mengganggumu sehingga kamu sering mimpi
  buruk sejak kamu membantu di panti asuhan?" Ratna hanya
  menggelengkan kepala dan berbohong untuk kesekian kalinya, "Aku
  bingung, setiap kali aku terbangun mimpi itu hilang dan aku tidak
  ingat apa-apa."

  Mimpi itu tidak pernah hilang. Bahkan selama bekerja di panti
  asuhan, mimpi itu selalu menghantuinya dan selalu membawanya kembali
  ke masa lalunya. Rasa sakit di bawah perutnya kembali terasa dan
  terdengar suara alat-alat bedah dipersiapkan di ruang praktik
  dokter. Kembali kenyerian terasa luar biasa, siksaan yang terasa
  mengoyak tubuhnya. Suara obrolan dokter bersama juru rawat yang masa
  bodoh mengatakan ini cuma "operasi kecil". Aborsi bagi mereka adalah
  pekerjaan rutin yang dilakukan tanpa memikirkan soal
  perikemanusiaan.

  Ia menyadari bahwa penyesalan tidak akan memiliki arti, semua sudah
  terjadi. Ratna menyesal seandainya dulu ia bukan gadis berandalan
  dan melakukan aborsi secara sembarangan, mungkin tidak akan timbul
  infeksi yang mengharuskan kandungannya diangkat dan tidak bisa
  memiliki anak lagi. Ratna bingung mengapa dia juga harus bekerja di
  panti asuhan yang mengharuskan dia selalu teringat akan masa lalunya
  saat mengasuh bayi-bayi yang dititipkan di sana.

  Setelah empat tahun berumah tangga dengan pilihan orang tuanya,
  sekarang ini Ratna tidak tahu apa yang mesti diperbuat. "Kau harus
  jaga rahasia itu, Papa dan Mama sudah bersusah payah mendapatkan Leo
  untuk kamu; jangan sampai membuat malu seperti dulu," ibunya
  memperingatkan waktu Ratna akan melaksanakan pernikahan. Ia hanya
  mengangguk dengan hati yang diliputi kekhawatiran karena baru
  beberapa bulan mengenal Leo dan sekarang harus menjadi istrinya.

  Di luar dugaan Leo adalah suami yang sangat baik dan sangat
  menyayangi dirinya. Namun, kasih sayang itu menambah beban hatinya.
  Ratna tidak tahu mesti sampai kapan menyimpan rahasia perbuatannya
  dulu, terkadang rasa bersalah menyebabkan dirinya tidak berani
  menatap wajah Leo. Leo bingung dengan sikap Ratna dan mengajaknya
  berkonsultasi ke psikolog maupun ahli manapun asal istrinya menjadi
  bahagia. Ratna merasa dia istri yang berdosa, dan dosa itu nampaknya
  tiada berakhir.

  Ratna mulai sadar kalau tidak ada keberanian dalam dirinya untuk
  jujur dan mengakui kesalahannya, dosa itu tidak akan pernah
  berakhir. Dosa dan kepenatannya itu akan berakhir jika dibawa kepada
  Gembala yang setia. Tuhan itu pengasih, berpanjang sabar, dan
  berlimpah kasih setia-Nya. Tidak menuntut dan tidak selamanya Ia
  mendendam.

  Bahan diambil dan diedit seperlunya dari:
  Judul buku: Untaian Mutiara
  Judul asli: Jaga Rahasia Selama-lamanya?
  Penulis   : Betsy T.
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang
  Halaman   : 23 -- 25
______________________________________________________________________

     "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
            sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita
             dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
                           (1 Yohanes 1:9)
              < http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Yoh+1:9 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Tidak ada Allah lain seperti Allah kita, yang dengan setia
     menerima kita untuk kembali ke jalan-Nya yang benar. Mari kita
     bersyukur untuk hal ini.

  2. Berserulah kepada Tuhan agar kasih yang Ia anugerahkan kepada
     kita juga diberikan kepada mereka yang masih jauh dari-Nya.
     Berdoalah agar Tuhan juga berkenan memulihkan kehidupan mereka.

  3. Doakan pula setiap orang yang telah dipulihkan agar memiliki
     kerinduan untuk bersaksi dan mempersembahkan hidupnya bagi
     kemuliaan Allah.
______________________________________________________________________
DARI REDAKSI

  Dengan hati yang terbuka, kami masih terus mengundang Anda untuk
  mengirimkan kesaksian pribadi Anda ke Publikasi Kisah di alamat:
  < staf-kisah(at)sabda.org >. Kami percaya kalau kesaksian yang Anda
  kirimkan akan menjadi berkat bagi anak-anak Tuhan yang membacanya
  sehingga nama Tuhan dipermuliakan. Amin.
______________________________________________________________________

         Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
               Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                        Copyright(c) 2007 YLSA
                 YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Pipin Kuntami
Staf Redaksi    : Puji, Raka, Yulia
Kontak          : < staf-kisah(at)sabda.org >
Berlangganan    : < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti        : < unsubcribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip Kisah     : http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org