Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/93 |
|
KISAH edisi 93 (20-10-2008)
|
|
____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)_____________ Edisi 93, 20 Oktober 2008 PENGANTAR Saat Anda berada dalam sebuah persoalan atau tergeletak lemah karena sakit penyakit yang tidak urung sembuh, atau mungkin Anda memiliki sebuah pergumulan yang cukup berat, dan ketika Anda telah berdoa sekian lama namun belum juga ada jawaban, mungkin Anda akan berpikir bahwa Tuhan tidak mendengar doa Anda dan tidak mengasihi Anda. Jika Anda berpikiran demikian, segeralah membuang pikiran tersebut jauh-jauh dan memohon pengampunan kepada-Nya. Bagi Tuhan, tidak ada doa yang tidak Ia dengar. Ia mendengar seruan setiap umat-Nya, baik itu anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua. Melalui kesaksian berikut, kita melihat mukjizat Tuhan dapat terjadi atas siapa saja yang percaya kepada-Nya. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati. Redaksi Tamu KISAH, Novita Yuniarti ______________________________________________________________________ KESAKSIAN DOA MASA KANAK-KANAK SAYA YANG DIJAWAB Saya yakin Tuhan mendengar setiap doa permohonan anak-anak. Saya juga yakin Dia menjawab doa anak-anak. Ini terbukti dari pengalaman luar biasa yang terjadi pada masa kanak-kanak saya. Daisy berumur sembilan tahun. Saya empat tahun. Tetapi kejadian ini benar terjadi. Seingat saya, kakak perempuan saya yang tertua tidak dapat menggerakkan tangan atau kakinya, dan hal itu menakutkan saya. "Bapak dan Ibu Shabaz," suara dokter bergetar, "anak kalian lumpuh. Dia tidak akan pernah dapat berjalan lagi." Tanpa gentar, Bapak dan Ibu Shabaz mengetahui secara naluri apa yang harus dilakukannya. Mereka mengumpulkan anak laki-laki dan keempat anak perempuannya bersama-sama, lalu memanggil pendeta. Apa yang terjadi setelah itu adalah pertemuan doa yang paling bersemangat bila dibayangkan kembali. Tidak ada perubahan mendadak yang terjadi. Rumah kami dikarantina, dan saya dipindahkan dalam keadaan takut dan bingung untuk tinggal bersama seorang bibi. Meskipun demikian, kami semua tidak pernah berhenti berdoa untuk kesembuhan kakak saya. Jemaat gereja kami bahkan melakukan doa dan puasa. Setelah beberapa bulan, pengawas sekolah minggu memanggil. Dia menceritakan bahwa seluruh jemaat bergabung dengan anak-anak di kelas sekolah minggu Daisy. Mereka akan berdoa memohon mukjizat dari Tuhan. Dan masuklah Yesus Sang Penyembuh! Di tengah waktu doa yang indah, mukjizat terjadi, tangan dan kaki Daisy tiba-tiba terhentak. Dia sangat gembira. "Ayah, Ibu," dia berteriak, "cepat kemari! Lihat! Saya sembuh!" Dia dapat menggerakkan semua anggota badannya. Saya selalu memandang peristiwa ini sebagai jawaban yang tertinggi dalam doa, suatu kudeta terbesar atas kuasa jahat. Apa yang terjadi pada Daisy merupakan kenangan seumur hidup yang telah menjadi bukti akan adanya sebuah sumber jaminan. Hal ini menyelamatkan iman saya ketika mulai goyah. Secara simbolis, hal ini meyakinkan saya bahwa doa dapat memindahkan segala sesuatu, bahkan gunung-gunung, sesuai firman Tuhan. Kejadian ini merupakan bagian dalam kurikulum masa kanak-kanak saya, yang bekerja sama untuk menunjukkan suatu jaminan dalam hati saya yang masih lugu bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa anak-anak. Kisah tentang anak-anak mendoakan keluarga, orang tua, pendeta, guru, dan gereja, tidak terhitung jumlahnya. Doa yang bermakna dari anak-anak sangatlah berkuasa. Siapakah yang dapat menceritakan apa saja yang telah diubahkan, dihentikan, terlaksana! Apa pun juga, satu hal yang saya tahu, ini merupakan pembuat berita utama tentang kabar baik! Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Biarlah Anak-anak Berdoa Penulis: Esther Ilnisky Penerbit: Immanuel, Jakarta 2001 Halaman: 99 -- 100 ______________________________________________________________________ "Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (Lukas 11:9) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Lukas+11:9 > ______________________________________________________________________ POKOK DOA 1. Doakan keluarga yang memiliki anggota keluarga yang sedang dalam kelemahan tubuh dan menurut dokter tidak dapat disembuhkan lagi. Biarlah mereka tidak putus pengharapan dan selalu memohon pertolongan dan kekuatan dari Tuhan atas semua yang terjadi. 2. Mengucap syukur atas setiap jawaban doa yang telah Tuhan berikan kepada setiap orang yang menantikan jawaban dari-Nya. Biarlah jawaban doa tersebut menjadi peringatan akan kasih dan setia-Nya dalam kehidupan anak-anak-Nya. 3. Bersyukur karena ada rasa saling peduli yang besar di antara umat Allah. Mari berdoa agar kita semua, anggota keluarga-Nya, memiliki kesatuhatian dan selalu saling mendoakan ketika salah satu dari anggota keluarga berada dalam masa-masa sulit. ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) 2008 YLSA YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Redaksi Tamu: Novita Yuniarti Kontak: < kisah(at)sabda.org > Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/ Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |