Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/m-biblika/2 |
|
m-Biblika edisi 2 (30-12-2009)
|
|
____________________________m-Biblika____________________________ - Suara SABDA - EDISI DESEMBER 2009 DAFTAR ISI EDITORIAL ARTIKEL BIBLIKA: Keilahian Kristus: Kolose 1:15-18 BERITA SABDA: 1. SABDA Ayat 2. SABDA Ayatizer 3. Ekspositori 4. Roadshow SABDA di Purwokerto, Salatiga, Yogyakarta, dan Surabaya SITUS BIBLIKA: SABDA Audio SOFTWARE BIBLIKA: Go Bible TESTIMONI SABDA: Bisa Mengajar dengan Lebih Kreatif _________________________________________________________________ "Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." (Lukas 11:28) < http://alkitab.sabda.org/?Lukas11:28 > _________________________________________________________________ EDITORIAL Salam sejahtera, Pertama-tama, Redaksi mohon maaf atas keterlambatan m-Biblika edisi kedua ini yang seharusnya terbit pada pertengahan Desember yang lalu. Doakan supaya edisi-edisi selanjutnya dapat terbit setiap bulan dengan rutin. Masih berhubungan dengan Natal yang baru saja kita rayakan, edisi ini menyajikan sebuah artikel tentang keilahian Kristus menurut surat Kolose. Selain itu, silakan disimak beberapa berita terbaru berkaitan dengan pelayanan komputasi biblika YLSA di kolom Berita SABDA dan Situs Biblika. Bagi pengguna telepon genggam, kami juga memberikan "hadiah" Natal kepada Anda berupa ulasan situs Alkitab berbahasa Inggris untuk telepon genggam. Terakhir, baca pula kesaksian seorang hamba Tuhan yang merasa terberkati setelah menggunakan program SABDA. Walaupun terlambat, tidak ada salahnya kalau kami tetap mengucapkan selamat Natal dan tahun baru. Biarlah peringatan kedatangan Kristus ke dunia mengingatkan kita akan misi-Nya dan semoga di tahun yang baru ini hidup kita boleh terus Tuhan pimpin untuk berkarya dalam misi-Nya ini. Tuhan menyertai kita semua. In Christ, Pimpinan Redaksi m-Biblika, Kusuma Negara _________________________________________________________________ ARTIKEL BIBLIKA Keilahian Kristus: Kolose 1:15-18 Pendahuluan Kitab Kolose merupakan suatu dokumen yang mengandung arti yang dalam sekali dan tidak ternilai harganya. Uraian ajaran ini bernada pembelaan karena Paulus bermaksud memerangi ajaran-ajaran mistik dan asketik yang bercorak Yahudi dengan pengertian yang salah tentang alam dan penyembahan kepada malaikat-malaikat. Tema pokok Kolose ini adalah kepenuhan dan keutamaan Kristus dan kesempurnaan orang Kristen dalam Dia dibandingkan mistik dan siksaan diri yang diajarkan oleh ilmu filsafat dan hikmat manusia. Ajaran sesat yang mencampurkan teosofi, agama Yahudi, dan asketisisme itu nampak bersifat rohani, tetapi pada hakikatnya menjauhkan Kristus dari jabatan-Nya sebagai Tuhan. Beberapa hal yang dibentangkan dalam Kolose 1:15-20 ini yang melukiskan Kristus sejati sebagai Allah adalah: pertama, Dia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Kedua, sulung dari segala yang diciptakan. Ketiga, di dalam Dialah diciptakan segala sesuatu. Keempat, Dia adalah terlebih dahulu dari segala sesuatu. Kelima, segala sesuatu ada di dalam Dia. Keenam, seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia. Dalam artikel ini, penulis akan mengemukakan beberapa pandangan teolog tentang Kolose 1:15-20 ini yang melukiskan Kristus sejati sebagai Allah. Setelah itu, pada bagian akhir dari tulisan ini, penulis akan mengambil suatu kesimpulan tentang pernyataan-pernyataan Paulus dalam Kolose 1:15-20 ini sesuai dengan penafsiran dan teolog-teolog tersebut. Keunggulan Kristus dalam Penciptaan Keunggulan Kristus dalam penciptaan dapat dilihat dalam dua gagasan kunci ("gambar" dan "yang sulung") dan dalam suatu pernyataan yang luas mengenai peranan Kristus dalam penciptaan itu sendiri. Dalam Kolose 1:15, istilah "gambar" selain memunyai arti kesamaan, juga memunyai arti penjelmaan. Kesamaan yang dimaksud di sini bukan hanya sebuah tiruan atau gambaran, melainkan benar-benar merupakan kesamaan esensi seorang anak yang merupakan gambaran dari bapanya, atau dengan kata lain Yesus adalah sama seperti Bapa. Hampir sama dengan yang dikatakan oleh Millard J. Ericson. Eduard Schwezer menjelaskan bahwa "gambar" bukanlah sesuatu yang benar-benar identik dalam penampakan dari objek yang dikopi, tetapi yang sangat berbeda dari objek itu seperti sebuah foto sebagai pengganti dari orang yang hidup. Yesus sebagai "gambar" Allah yang tidak kelihatan berarti Dia adalah penyataan Allah atau penjelmaan dari Allah. Kristus secara penuh adalah cermin dari kehendak dan hati Bapa. Semua pekerjaan Allah dalam dunia ini, yaitu penciptaan, pemeliharaan, penghakiman, dan penebusan adalah melalui Kristus. Dia adalah Allah. Siapa yang telah melihat Dia, telah melihat Allah. Gagasan "gambar Allah" yang tidak kelihatan nampaknya merupakan pemikiran yang mengherankan bila digunakan untuk Kristus, karena di dalam kata "gambar" (`eikon`) terkandung pengertian "tidak persis sama". Meskipun demikian, Paulus dengan jelas sedang menegaskan bahwa Kristus adalah penyataan Allah yang sempurna. Allah yang tidak kelihatan dapat dikenal melalui rupa-Nya yang sempurna di dalam Kristus Dan karena Kristus adalah penyataan Allah yang sempurna, maka juga menunjukkan pra-eksistensi dari Kristus Yesus. Kata "yang sulung" dari bagian selanjutnya dalam Kolose 1:15 ini sepertinya bertentangan dengan istilah "gambar" (yang artinya Yesus adalah Allah), karena pernyataan itu dapat menimbulkan kesan bahwa Kristus adalah anggota pertama dari ciptaan sehingga orang bisa beranggapan bahwa Kristus bukanlah Allah. Sebenarnya kata "yang sulung" ini tidaklah bertentangan dengan istilah "gambar" asalkan kata ini dimengerti dalam arti sebuah perbandingan "lebih dahulu daripada" atau "di depan dari semua". Ini berarti penekanan keberadaan Kristus yang sudah ada sebelum segala sesuatu ada, suatu hal yang sesuai dengan pekerjaan-Nya sebagai pencipta. Dan ini juga merupakan bukti kekekalan Kristus. Di sini, kekekalan maupun pekerjaan-Nya sebagai Pencipta dinyatakan. Di dalamnya terdapat dua pernyataan yang menyatakan bahwa Kristus sudah ada sebelum segala sesuatu diciptakan, dan juga bahwa segala sesuatu yang diciptakan itu berasal dari Dia. Jikalau Kristus sudah ada sebelum segala sesuatu diciptakan, maka sudah jelas bahwa Ia sendiri tidaklah berasal dari penciptaan itu. Ajaran tentang kekekalan Kristus ini merupakan doktrin yang sangat penting dalam kristologi, sebab apabila Kristus tidak kekal, maka Dia adalah suatu ciptaan yang berada dalam waktu dan tidak memunyai kualitas kekekalan serta keabadian yang merupakan ciri-ciri Allah sendiri. Sebaliknya apabila Kristus itu kekal, maka dapat dikatakan bahwa Ia tidak bergantung kepada pihak lain bagi keberadaan-Nya, melainkan ada dengan sendirinya. Istilah "yang sulung" juga dapat dimengerti dalam arti "lebih tinggi" dari segala yang diciptakan (bd. Kolose 2:17-18). Gagasan kedua ini sangat sesuai dengan arah utama dari Kolose 1:15-20 secara keseluruhan, yaitu keberadaan Kristus yang terlebih dahulu ada sebelum segala sesuatu ada. Sehingga dalam hal ini dapat kita katakan bahwa Kristus adalah Pencipta dari segala sesuatu yang ada itu. Hal ini juga sesuai dengan kalimat selanjutnya dalam Kolose 1:16 yang menyatakan bahwa segala sesuatu telah diciptakan "di dalam Dia" (`en auto`), "oleh Dia" (`di auton`), dan "untuk Dia" (`eis auton`). Sangat jelas bahwa di sini Paulus menempatkan Kristus sebagai pusat dari penciptaan dan Paulus sedang menegaskan keunggulan dari Kristus. Paulus tidak mungkin berkontradiksi dengan dirinya sendiri dalam satu kalimat, karena dalam ayat 16b Paulus menyatakan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Dia; jadi tidak mungkin kalau Paulus bermaksud menyatakan bahwa Yesus adalah bagian dan ciptaan itu. Kata "yang sulung" mengandung dua arti, yaitu prioritas di dalam waktu dan keunggulan di dalam tempat atau posisi. Kristus berada sebelum ciptaan, Dia memegang secara bersamaan suatu tingkat kedudukan "yang sulung", yaitu suatu tingkat yang berarti keutamaan dan kuasa. Jadi Kristus dinyatakan sebagai yang berkuasa atas alam semesta. Menurut Ladd, kata "yang sulung" ini berarti posisi yang berdaulat. Status anak sulung berarti Kristus adalah kepala atas ciptaan atau agen dari ciptaan. Aktivitas-Nya bukan hanya termasuk dunia fisik, tetapi semua hal-hal yang nampak juga. Istilah "yang sulung" dalam Perjanjian Baru ini dipakai sebanyak tujuh kali untuk Kristus (baca: Matius 1:25; Lukas 2:7; Roma 8:29, Kolose 1:15, 18; Ibrani 1:6; Wahyu 1:5). Sebagai nama yang menjelaskan tentang Kristus, istilah "yang sulung" ini muncul dalam tiga arti yang berlainan. Pertama, sebagai yang sulung di antara banyak saudara (Roma 8:29), sebagai yang sulung dari segala yang diciptakan (Kolose 1:15). Nama ini jelas dipakai untuk menyatakan keberadaan kekal dari Kristus dan membantu menguatkan doktrin peranakan yang kekal. Kedua, sebagai Anak yang sulung dari Maria (Matius 1:25; Lukas 2:7). Gelar ini diberikan kepada Kristus sebagai putra pertama Maria. Ini dengan jelas dipakai untuk menunjukkan pribadi-Nya yang berinkarnasi. Sebagai Anak sulung Maria. Kristus tidak hanya pertama dalam waktu-Nya, tetapi juga dalam tingkat dan kedudukan. Menurut hukum, yang sulung menerima warisan dua kali lipat dan dianggap sebagai keturunan utama dari ayahnya. Penggunaan ketiga terdapat dalam uraian tentang Kristus sebagai "yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati" (Kolose 1:18) dan "yang pertama bangkit dari antara orang mati" (Wahyu 1:18). Di sini artinya ialah bahwa Kristus adalah yang pertama dibangkitkan dari antara orang mati dalam kebangkitan. Memang ada beberapa "kebangkitan dari antara orang mati", seperti dalam kasus Lazarus, tetapi tak seorang pun sebelumnya menerima hidup kebangkitan dan tubuh kebangkitan yang kekal (tidak mati lagi). Kristuslah yang pertama menerima ini. Sehingga hal ini juga membuktikan keilahian Yesus dan lebih menguatkan tafsiran "yang sulung" dalam Kolose 1:15. Dan dalam hubungan dengan Kolose 1:15, Alford menulis: "Oleh karena itu metode yang aman untuk menafsirkan ini ialah, memperhitungkan dua gagasan yang terkandung dalam kata `yang sulung`, dan di sini dibedakan antara prioritas dan martabat, juga memerhatikan segi teknis dari kata ini (`prototokos`) yang dipergunakan dalam hubungan dengan kedua gagasan itu daripada penyusunan ketat di mana istilah itu berdiri". Maka "yang sulung dari segala yang diciptakan" akan berarti bahwa Kristus tidak hanya yang sulung dari ibu-Nya di dunia, tetapi juga yang sulung dari Bapa-Nya, sebelum dunia ada dan bila dibandingkan dengan setiap barang ciptaan, Dia memunyai kedudukan yang sulung di dalam kemuliaan. Konsep mengenai keutamaan dalam hal waktu juga dipergunakan oleh Alford untuk menguatkan gagasan bahwa Maria juga melahirkan anak-anak lain sesudah Kristus. Mengenai istilah "yang sulung lebih utama dari segala yang diciptakan", pandangan Arianisme dan Socinianisme mengatakan bahwa hal ini berarti Kristus adalah makhluk yang pertama diciptakan dari semua ciptaan, jadi tidak kekal. Dalam bukunya, Hodge menolak pandangan ini dan menyatakan bahwa Kristus ada sebelum penciptaan atau Kristus berasal dari kekekalan. Aspek kedudukan ini, yang diambil dari ide bahwa yang sulung mendapat tempat lebih penting daripada anak-anak lainnya, menghasilkan ide tentang kedaulatan Kristus atau otoritas dan kecenderungan mendukung keilahian Kristus. Kristus sebagai Pencipta Ajaran tentang penciptaan "ex nihilo" sebagai tindakan Allah menurut kehendak-Nya sendiri pada umumnya telah diterima sebagai ajaran dalam sejarah gereja Kristen. Doktrin ini menentang teori-teori kuno tentang kekekalan zat dan teori yang mengatakan bahwa unsur-unsur dari zat-zat memancar keluar dari Allah dan karena itu merupakan zat Allah juga. Doktrin ini juga menentang teori-teori modern tentang evolusi sebagai proses penciptaan. Jikalau filsafat tidak dapat memberi jawab dalam analisis akhir, maka tidak bisa memecahkan masalah mengenai benar atau salahnya doktrin penciptaan ini. Ini adalah sebuah ajaran yang hanya dapat dikenal melalui penyataan penciptaan sendiri. Mengenai penciptaan, Kitab Suci memberikan kesaksian secukupnya bagi semua orang yang bersedia menerimanya. Dari Kejadian sampai Wahyu, alam semesta ini dikatakan sebagai yang diciptakan oleh Allah. Penciptaan biasanya dianggap sebagai pekerjaan Bapa, dan bukan Anak dan Roh Kudus. Bagaimanapun juga, Alkitab menunjukkan bahwa pekerjaan penciptaan adalah karya dari ketiga Pribadi dalam Tritunggal. Penggunaan kata Elohim dari Jehovah bagi Allah Tritunggal memberikan pernyataan yang terang dalam hal ini. Bahkan dalam Perjanjian Lama pun, Elohim adalah yang menciptakan (Kejadian 1), dan dalam Kejadian 1:2 Roh Allah berbuat secara aktif. Roh Kudus disebut beberapa kali dalam Perjanjian Lama sebagai pencipta (ayat 26:13, 33:4; Mazmur 104:30; Yesaya 40:12-13). Bapa juga disebut secara khusus dalam Perjanjian Baru (1 Korintus 8:6). Maka dapat diharapkan bahwa suatu pernyataan yang sama akan diberikan mengenai Anak Allah (Yesus Kristus). Anak Allah dinyatakan sebagai Firman Allah yang kekal, tentang Dia dikatakan: "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan" (Yohanes 1:3). Dalam 1 Korintus 8:6, pernyataan yang sama juga diberikan: "Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja. yaitu Bapa, yang daripada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup." Pernyataan yang lengkap mengenai Anak Allah sebagai Pencipta terdapat dalam Kolose 1:15-17 yang sedang dibahas dalam artikel ini: "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia." Banyak usaha dilakukan untuk menguraikan ayat ini menjadi ajaran yang menolak bahwa Anak Allah adalah Pencipta. Di sini kita dapat melihat dengan jelas bahwa tak ada satu nama orang atau pun malaikat yang dapat dipakai untuk menggantikan kata "Dia". Kata "Dia" ini hanya pantas diberikan kepada Tuhan Yesus Kristus. Pekerjaan yang dinyatakan di sini adalah pekerjaan Allah. Tidak ada alasan untuk membenarkan tafsiran kaum Unitarian yang menjadikan Kristus semata-mata suatu perwujudan Allah. Ayat-ayat dalam Kolose ini membedakan Anak Allah dari pribadi-pribadi lainnya dan Tritunggal dan sekaligus menghubungkan bahwa terdapat suatu perbedaan di dalam bentuk pekerjaan mereka. Pentingnya karya penciptaan bagi Kristus adalah bahwa hal itu menyatakan kekekalan, kuasa, hikmat, dan kemahahadiran-Nya. Sebagai Pencipta, Dia terutama ada sebelum segala sesuatu ada (Kolose 1:17), dan karena itu Dia adalah kekal. Pekerjaan Kristus yang Terus-Menerus dalam Penciptaan Pokok pikiran selanjutnya (Kolose 1:17-18a) masih tentang penciptaan, tetapi suatu pemikiran baru diperkenalkan, yakni bahwa segala sesuatu "ada" (`sunestheken`) di dalam Dia, yaitu Kristus. Alam semesta bukan hanya diciptakan di dalam Anak sebagai lingkungan, oleh Dia sebagai Agen Ilahi, dan untuk Dia sebagai tujuan; tetapi juga bahwa alam semesta dibuat secara tetap "di dalam Dia" sendiri. Ini adalah sebagai penegasan yang kedua, "di dalam Dia segala sesuatu dipelihara bersama-sama". Dia memelihara keserasian, kehidupan, dan ketertibannya. Dia juga memeliharanya dari kehancuran. Dia adalah penopang dari alam semesta dan menyatakan prinsip-prinsip kehidupan dari alam ini. Bila terpisah dari aktivitas-Nya sebagai penopang, maka semua akan hancur. Alam semesta tidak akan berfungsi jika tidak berada di dalam Dia. Gagasan mengenai Kristus yang mempertalikan segala sesuatu dalam alam semesta memang menonjol, dan hal ini terdapat juga dalam Ibrani 1:3, yang berkata bahwa segala sesuatu ditopang oleh kuasa-Nya. Adanya pernyataan ini mengakibatkan semua pikiran mengenai Kristus sebagai Pencipta yang tidak hadir atau yang tidak menaruh perhatian pada ciptaan-Nya harus dibuang! Lagipula pernyataan ini sama sekali bertentangan dengan pendapat bahwa kuasa roh-roh jahat menguasai dunia, yang mungkin diajarkan oleh guru-guru palsu di Kolose. Jadi jelaslah bahwa Paulus berani menegaskan bahwa keilahian Kristus atas penciptaan yang diperlihatkan tidak hanya pada karya-karya masa lampau yang telah selesai, tetapi juga dalam pekerjaan-Nya sekarang sebagai Pemegang Kedaulatan. Anak Allah memang secara aktif dan istimewa mengambil bagian dalam pemeliharaan ciptaan Allah. Pembahasan dalam Kolose ini sejalan dengan Perjanjian Lama yang menggambarkan Kristus sebagai Pemelihara ciptaan-Nya. Hal ini dapat dilihat dalam pekerjaan Malaikat Jehovah yang merupakan bukti penting bahwa Anak Allah memelihara dan memimpin umat Israel, penunjukan kepada Jehovah sebagai Gembala Israel dapat diambil sebagai penunjuk khusus kepada Kristus (bd. Keluaran 49:24; Mazmur 23:1, 80:1; Yesaya 40:1; Yeremia 31:10; Yehezkiel 34:11-12, 23, 37:24). Walau secara konteks ayat-ayat ini dapat menunjuk kepada Allah sebagai Tritunggal, namun fakta bahwa Kristus secara istimewa adalah Gembala yang baik dalam Yohanes 10 dapat membenarkan hal ini. Sebagai Gembala yang baik, Dia mati bagi domba-domba-Nya sebagaimana dinubuatkan dalam Mazmur 22; sebagai Gembala Agung (Ibrani 13:20), Dia menggenapkan Mazmur 23; sebagai Gembala besar (1 Petrus 5:4), Dia akan kembali untuk memerintah sebagai Raja kemuliaan (Mazmur 24). Kemudian dalam Yesaya 53 juga menunjukkan pekerjaan pengambilan tindakan Allah dan pemeliharaan-Nya dalam Perjanjian Lama. Pembahasan dalam Kolose ini yang menyatakan Kristus sebagai pemelihara juga diperkuat dalam Ibrani 1:3: "Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan." Dengan kata lain, alam semesta ini ditopang oleh firman kuasa Anak Allah. Kristus bukan hanya Pencipta dan Pemelihara, tetapi juga menjadi sasaran dari penciptaan, yaitu segala sesuatu diciptakan untuk Diri-Nya (32). Kristus sebagai Kepenuhan Allah Dalam bagian terakhir dari perikop ini, pernyataan Paulus mencapai puncaknya dalam pernyataannya mengenai Kristus: "Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia." Petunjuk utama mengenai arti dari "kepenuhan" (`pleroma`) terdapat dalam Kolose 2:9 yang di dalam Allah ada di dalam Kristus. Pernyataan ini melebihi pernyataan yang luar biasa yang ada dalam Kolose 1:15, karena pernyataan "seluruh kepenuhan Allah" mencakup lebih banyak hal daripada pernyataan "gambar Allah". Dengan adanya pernyataan ini, maka seluruh pandangan yang menyangkal keilahian Kristus harus dibuang. Perkataan "pleroma" yang dipakai oleh Paulus bukanlah sebagai hasil pemikiran, tetapi sebagai hasil pengalaman sendiri mengenai Yesus Kristus. Teologi Paulus ini paling banyak dipengaruhi oleh pengalamannya dalam perjalanannya ke Damsyik dan oleh iman dalam Kristus yang bangkit, yang di dalamnya teologi ini terus bertumbuh melalui pengalamannya. Paulus sendiri membicarakan pengalamannya sebagai wahyu Anak Allah kepadanya (Galatia 1:16). Dalam wahyu itu, Paulus melihat Yesus Tuhan (1 Korintus 9:1, 15:8; 2 Korintus 4:6; Kisah 9:5). Ayat 19 ini ditafsirkan oleh Peter T. O`Brien bahwa Yesus adalah "tempat" yang dalam Dia, Allah dan seluruh kepenuhan-Nya berkenan untuk mengambil tempat kediaman-Nya. Semua atribut dan aktivitas Allah, yaitu Roh, firman, hikmat, dan kemuliaan-Nya secara sempurna diperlihatkan di dalam Kristus. Eduard Schwezer mengatakan bahwa ide itu adalah benar-benar merupakan pengagungan Kristus yang telah bangkit dari kematian sebagai peristiwa di dalam kepenuhan dari kuasa Allah yang berdiam di dalam Yesus. Menurut Charles R. Erdman, kata "kepenuhan" menunjukkan jumlah total dari kuasa dan atribut Allah. Sedang kata "berdiam" bukan menunjukkan jangka waktu yang sementara, tetapi menunjukkan berdiam dengan tetap. Di dalam Kristus ditaruh selama-lamanya semua kemuliaan, kasih, hikmat, dan kekekalan Allah. Kesimpulan Setelah mengetengahkan beberapa pandangan dari beberapa teolog mengenai Kolose 1:15-20, khususnya ayat-ayat yang menunjukkan keilahian Kristus, kita dapat melihat bahwa Yesus merupakan penyataan Allah yang sempurna dan Dia sudah ada sebelum segala sesuatu ada: Paulus juga menyamakan pekerjaan Kristus dalam penciptaan dengan pekerjaan Allah. Kristus bukan hanya Pencipta, tetapi juga Pemelihara. Dan titik puncak pernyataan Paulus adalah segala sesuatu yang ada dalam Allah yaitu kekuasaan-Nya, hikmat-Nya, kasih-Nya, kekekalan-Nya, kemuliaan-Nya, dan semua atribut Allah, ada di dalam Yesus Kristus. Dari wahyu yang diberikan kepada Paulus dan penjelasan oleh para teolog di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Yesus adalah Allah sejati. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama jurnal: Jurnal Pelita Zaman Volume 15 No. 1/2000, hal 24-31 Penulis: Yohannis Trisfant Penerbit: Yayasan Pengembangan Kristen Pelita Zaman, Bandung 2000 _________________________________________________________________ BERITA SABDA 1. SABDA Ayat Sejak YLSA meluncurkan SABDA Ayat, yaitu pada perayaan ",15 Tahun SABDA", aplikasi Facebook ini berkembang cukup pesat. Hingga berita ini diturunkan, telah ada sekitar dua ratus pengguna. Dari jumlah itu, sekitar delapan puluh pengguna adalah pengguna aktif. Saat Anda memakai SABDA Ayat, selain Anda dapat melihat ayat harian di akun Facebook Anda, Anda juga dapat mengomentari ayat tersebut. Nah, silakan mencoba melalui pranala (tautan) yang diberikan di bawah. Aplikasi SABDA Ayat ini masih terus kami kembangkan, khususnya pada desain antarmukanya dan juga penambahan fitur untuk mengirim ayat ke teman. Doakan agar pengembangan ini dapat segera dikerjakan dan dapat menjadi berkat bagi banyak orang. Jika Anda belum menggunakan SABDA Ayat pada akun Facebook Anda, silakan mengakses aplikasi ini melalui alamat: ==> http://apps.facebook.com/sabda_ayat 2. SABDA Ayatizer YLSA juga sedang mengembangkan sebuah aplikasi lain yang dinamakan SABDA Ayatizer, yaitu sebuah pengaya (add-on) untuk penjelajah Firefox yang berfungsi mengenali semua teks pada halaman internet yang memiliki pola ayat Alkitab (bahasa Indonesia atau Inggris), dan kemudian menautkannya ke SABDA Alkitab < http://alkitab.sabda.org >. Pola ayat yang ditemukan tersebut akan ditampilkan pada sebuah jendela kecil (pop-up) pada halaman yang sedang dibaca. SABDA Ayatizer ini sedang dalam proses uji coba. Doakan agar bisa segera diluncurkan sebelum akhir Januari 2010. Jika Anda belum menggunakan SABDA Ayatizer, Anda dapat mengunduh pengaya ini melalui alamat: ==> http://labs.sabda.org/SABDA_Ayatizer 3. Ekspositori Dengan gembira YLSA memberitahukan bahwa sejak 30 Oktober 2009, fitur Ekspositori di situs SABDA Alkitab sudah dapat digunakan oleh pengguna SABDA Alkitab. Ekspositori adalah alat yang memungkinkan pengguna mempelajari kata atau frasa yang tertulis dalam Alkitab, termasuk mempelajari bahasa aslinya (bahasa Ibrani atau Yunani), definisinya, dan penggunaannya dalam seluruh Alkitab. Fitur ekspositori ini bisa Anda temukan di: ==> http://alkitab.sabda.org/expository.php Tim NET juga telah membagikan pergumulannya ketika membuat fitur Ekspositori ini di Blog SABDA. Silakan membaca blog mereka di: ==> http://blog.sabda.org/2009/10/30/ 4. Roadshow SABDA di Purwokerto, Salatiga, Yogyakarta, dan Surabaya Pada pertengahan Desember 2009 yang lalu, tim NET YLSA mengadakan pelatihan penggunaan CD SABDA dan situs SABDA Alkitab di Purwokerto untuk para pendeta dari pelayanan Mission Care. Puji Tuhan ada lebih dari 70 orang yang hadir dalam acara pelatihan tersebut. Untuk mendapatkan kisahnya secara lengkap silakan kunjungi alamat di bawah ini: ==> http://blog.sabda.org/2009/12/21/ Juga, mohon dukungan doakan karena saat ini Tim NET juga sedang mempersiapkan diri untuk pelatihan-pelatihan berikutnya yang akan diadakan di Salatiga, Yogyakarta, dan Surabaya. Doakan agar rencana ini dapat berjalan dengan lancar dan para pendeta semakin diperlengkapi dalam melakukan pelayanannya. _________________________________________________________________ SITUS BIBLIKA SABDA Audio http://audio.sabda.org/ Oleh: Yuppi Purnason Kesan pertama saya saat melihat situs ini adalah kata "sederhana". Di halaman utama, saya langsung melihat sebuah ucapan selamat datang berupa kata pengantar: "SABDA Audio merupakan sebuah situs yang menyediakan ragam versi dan bahasa Alkitab Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama dalam format audio. Melalui situs ini, Anda dapat men-download audio serta mendengarkan dan membaca secara online Kitab Perjanjian Lama dan Baru yang saat ini sudah tersedia dalam beragam versi (BIS, TB, Jawa, Sunda, KJV, Net Bible) dan bahasa (Indonesia dan Inggris)." Kutipan ayat "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." dari Roma 10:17 begitu cocok menjadi sebuah ayat yang mendukung keberadaan situs ini; situs yang menyediakan Alkitab bukan dalam bentuk cetak atau teks, tetapi dalam bentuk audio. Siapapun bisa mendengar firman Tuhan di bus atau kereta tanpa harus kelihatan sok "alim" karena membaca Alkitab di tempat umum. Saya dan Anda bisa tetap melakukannya dengan sebuah pemutar MP3 dan sebuah headset. Situs ini menyediakan berbagai bahasa dan versi Alkitab dalam bentuk MP3, mulai dari NET Bible, KJV (bahasa Inggris), BIS, TB (bahasa Indonesia), JAWA (bahasa Jawa), dan SUNDA (bahasa Sunda). Dari halaman utama saya bisa langsung mengakses semuanya. Menariknya, saya bisa memilih sebuah versi dan membaca satu pasal secara online. Di situs tersebut sudah terdapat sebuah pemutar audio, saya hanya perlu menekan tombol "play". Di atas nama pasal ada sebuah tombol "+". Bila saya klik, akan muncul sebuah jendela kecil (pop-up) yang menampilkan teks pasal tersebut. Sekarang saya bisa mendengar firman Tuhan sambil membacanya juga! Selain mendengar secara online, saya bisa mengunduhnya (download). Ada dua jenis ukuran berkas (file) yang bisa saya unduh: 48 kbps dan 16 kbps. Secara sederhana, berkas berukuran 48 kbps secara kualitas lebih baik daripada ukuran 16 kbps. Tetapi kedua berkas ini tetap bisa didengar dengan baik. Sepertinya ukuran berkas yang lebih kecil lebih cocok untuk ponsel atau pemutar audio yang terbatas kapasitasnya. Dari situs ini juga tersedia beberapa pranala ke luar, khususnya yang berhubungan dengan situs yang menyediakan bahan-bahan berbentuk audio. Saat memilih sebuah pasal, di sebelah kanan layar muncul navigasi ke rahmiati.org, sebuah situs yang menyediakan khotbah-khotbah Ibu Rahmiati dari Seminari SAAT di Malang. Juga ada link ke telaga.org, "Tegur Sapa Gembala Keluarga", sebuah pelayanan konseling keluarga lewat radio dari Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) di Malang yang diasuh oleh Pdt. Paul Gunadi. _________________________________________________________________ SOFTWARE BIBLIKA Go Bible http://gobible.jolon.org/ Oleh: Yochan Rayon Go Bible merupakan sebuah aplikasi Alkitab berbasis Java untuk telepon genggam (selanjutnya akan disebut HP) yang diluncurkan sejak September 2003 sehingga untuk para pengguna aplikasi Alkitab untuk HP, nama "Go Bible" sudah tidak asing lagi. Go Bible memiliki ukuran yang relatif besar untuk sebuah aplikasi Java pada HP, yaitu 1,4 MB (Megabyte). Tetapi jika kita mengingat Alkitab yang tersusun oleh lebih dari 31 ribu ayat, ukuran yang tidak kecil ini jadi bisa dimaklumi. Hanya saja sebagian HP Nokia dan HP seri lama tidak dapat menjalankan aplikasi Java dengan ukuran lebih dari 128 KB (Kilobyte), sementara sebagian lagi memiliki batasan 512 KB. Untuk HP dengan batasan-batasan ini, Go Bible juga tersedia dalam bagian-bagian dengan ukuran 128 KB dan 512 KB. Fungsi utama Go Bible adalah menampilkan ayat-ayat Alkitab. Fitur-fitur tambahan yang melengkapi Go Bible di antaranya adalah: 1. Perkataan Yesus dituliskan dengan warna merah Fasilitas ini hanya tersedia untuk beberapa versi terjemahan, seperti versi KJV. 2. SMS Ayat Dengan fasilitas SMS Go Bible, pengguna dapat memilih satu atau beberapa ayat dan mengirimkannya via SMS, tentunya tetap dengan dikenakan biaya oleh penyedia layanan masing-masing. Fasilitas untuk mengirimkan SMS ini memiliki batasan jumlah karakter. 3. Penanda Buku (Bookmarks) Fasilitas ini membantu pengguna untuk menandai ayat sehingga memudahkan untuk mengakses ayat tersebut kembali di waktu yang akan datang. 4. Sejarah Penelusuran (History) Dengan fasilitas Sejarah, pengguna dapat kembali melihat ayat-ayat yang dibuka sebelumnya. Berbeda dengan fasilitas Penanda Buku, Sejarah akan menampilkan setiap ayat yang kita tuju, dan bukan hanya ayat yang ditandai saja. 5. Pilihan warna tema Go Bible memiliki enam pilihan warna tema yang bisa dipilih sesuai dengan selera. 6. Pencarian cepat Suatu fasilitas yang sangat berguna untuk sebuah aplikasi Alkitab adalah fasilitas pencarian. Dengan fasilitas ini pengguna bisa mencari suatu kata atau frasa dalam Alkitab. Mulai Go Bible versi 2.2.1 fasilitas pencarian mengalami peningkatan yang besar dengan ditambahkannya batasan pencarian. Pencarian bisa dilakukan dalam batasan: * All books / Semua kitab * Current book / Kitab aktif * New Testament / Perjanjian Baru * Old Testament / Perjanjian Lama * Gospels / Injil (Matius - Yohanes) * Paul`s Letters / Surat-surat Paulus (Roma - Ibrani) * Other Letters / Surat-surat Lain (Yakobus - Yudas) * Books of Moses / Kitab-kitab Musa (Kejadian - Ulangan) * Historical books / Kitab-kitab sejarah (Yosua - Esther) * Poetic books / Kitab-kitab puisi (Ayub - Kidung Agung) * Major Prophets / Nabi-nabi Besar (Yesaya - Daniel) * Minor Prophets / Nabi-nabi Kecil (Hosea - Maleakhi) Go Bible sendiri memiliki banyak versi dan terjemahan dalam berbagai bahasa. Untuk Bahasa Indonesia, Go Bible memiliki versi Terjemahan Baru (TB) dan versi Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS). Go Bible sebagai sebuah aplikasi HP memiliki banyak manfaat dan menawarkan berbagai kemudahan. Dalam kasih Tuhan, aplikasi ini diberikan secara gratis bagi semua orang yang memerlukannya. ______________________________________________________________________ TESTIMONI SABDA BISA MENGAJAR DENGAN LEBIH KREATIF Oleh: Pdt. Yohanes Saya sangat bersyukur karena telah menerima CD SABDA versi 3.0 dari Yayasan Lembaga SABDA. Saat menerima CD ini saya berpikir bahwa isinya tidak akan jauh beda dengan versi 2.0. Hanya saja mungkin ada tambahan-tambahan bahan. Tetapi ternyata dugaan saya salah. Sangat banyak tambahan bahan dalam CD ini. Yang paling membuat saya terkesan adalah dalam membaca ayat-ayat Alkitab akan langsung keluar pop-up untuk setiap kata yang kita sorot. Dalam pop-up tersebut terpampang langsung kamus dari kata tersebut. Isinya sangat lengkap mulai dari bahasa asli sampai dengan definisinya. Yang membuat saya lebih bersyukur lagi karena sudah ada kamus dalam bahasa Indonesianya. Di versi 2.0 definisi dari setiap kata masih dalam Bahasa Inggris, tetapi di versi 3.0 ini dengan mudah dan cepat kita langsung bisa melihat juga bahasa aslinya dan definisinya dalam bahasa Indonesia. CD ini benar-benar menolong saya dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah saya, juga menolong untuk lebih detil lagi mempersiapkan khotbah. Selain itu melalui CD SABDA versi 3.0 ini saya bisa mengajar dengan lebih kreatif lagi. Sekali lagi terima kasih untuk kirimannya dan doa saya selalu mendukung pelayanan Yayasan Lembaga SABDA. *) Tulisan ini dapat Anda lihat juga di Facebook SABDA: ==> http://www.facebook.com/note.php?note_id=188446626216 _________________________________________________________________ Anda diizinkan untuk menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari m-Biblika (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama m-Biblika sebagai penerbit elektroniknya. ----------------------------------------------------------------- Milis Publikasi m-Biblika Melayani sejak Oktober 2009 Pimpinan Redaksi: Kusuma Negara Staf Redaksi: Yulia Oeniyati, Desi Rianto, Yochan Rayon, Yuppi Purnason Untuk berlangganan: < biblika(at)sabda.org > dengan subjek "Berlangganan" Untuk berhenti: < biblika(at)sabda.org > dengan subjek "Berhenti Berlangganan" Kontak redaksi: < biblika(at)sabda.org > Arsip m-Biblika: http://www.sabda.org/publikasi/m-biblika/ Situs SABDA Net: http://www.sabda.net/ Facebook: http://fb.sabda.org/m-biblika Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org ----------------------------------------------------------------- Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Copyright(c) m-Biblika 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati _________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |