Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/m-biblika/6 |
|
m-Biblika edisi 6 (14-5-2010)
|
|
____________________________m-Biblika____________________________ - Suara SABDA - EDISI MEI 2010 DAFTAR ISI EDITORIAL ARTIKEL BIBLIKA: Yesus Kristus dalam Tahun-Tahun Misterius BERITA SABDA: 1. Tahap Akhir Penyelesaian CD SABDA 4.0 2. Pertemuan Konsultasi Kabar Baik -- Bogor 3. Seminar: "Conversational Evangelism" dan CD Alkitab Audio SABDA AUDIO: Alkitab dalam Audio! TESTIMONI SABDA: Firman Tuhan Lewat CD Alkitab Audio SURAT BIBLIKA STOP PRESS: Pembukaan Kelas DIK - PESTA ____________________________________________________________ "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia." (Yohanes 4:42) < http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+4:42 > ____________________________________________________________ EDITORIAL Salam sejahtera, Tidak dipungkiri bahwa beberapa kisah hidup Yesus sepanjang rentang waktu ketika Ia hidup di dunia menimbulkan beberapa pemikiran spekulatif. Namun demikian, tersedianya bukti-bukti otentik yang meyakinkan dapat menolong kita untuk tidak terperangkap pada pemahaman yang keliru. Kami mengundang Sahabat Biblika untuk menyimak artikel "Yesus Kristus dalam Tahun-tahun Misterius", karya seorang alumnus Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT), Malang. m-Biblika bulan ini khusus akan menyoroti pelayanan Alkitab dalam bentuk audio yang dikerjakan oleh Yayasan Lembaga SABDA. Pelayanan Alkitab Audio ini telah menjadi berkat bagi mereka yang membutuhkan. Bagi Anda yang tertarik dan terpanggil untuk terlibat dalam pelayanan ini tentu melihat peluang pelayanan yang luar biasa, khususnya di zaman yang didominasi oleh teknologi informasi dan komunikasi seperti MP3/MP4, telepon genggam, iPod, dan masih banyak lagi ini. Selamat menyimak. Tuhan memberkati. In Christ, Santi Titik Lestari Redaksi Tamu m-Biblika http://fb.sabda.org/biblika http://groups.google.com/group/m-biblika ____________________________________________________________ ARTIKEL BIBLIKA YESUS KRISTUS DALAM TAHUN-TAHUN MISTERIUS "Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun...." (Lukas 3:23) Alkitab melukiskan kehidupan [awal] Yesus dengan agak kabur dan terselubung. Sejak Ia lahir sampai kira kira Ia berusia 30 tahun kita hanya menemukan potongan-potongan kisah hidup-Nya. Penjelasan yang lebih rinci tentang masa kecil Yesus direkam dalam lima peristiwa yang monumental oleh Matius dan Lukas. Pertama, Yesus sebagaimana semua manusia pada umumnya, memulai hidup-Nya di dunia melalui proses kelahiran biasa -- tetapi ajaib. Proses itu disebut biasa karena setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya yang dilahirkan dari seorang perempuan (Galatia 4:4); kelahiran-Nya disebut ajaib sebab keberadaan-Nya di dalam kandungan berasal dari Roh Kudus (Matius 1:20). Jadi kelahiran Tuhan Yesus sebagai anak dari perawan Maria merupakan peristiwa natural sekaligus supernatural. Kejadian itu khusus sebab Roh Kudus berdiam di dalam diri Maria dan kuasa Allah menaungi dia. Ketika Anak itu lahir, Ia disebut Anak Allah. Prinsipnya, kelahiran-Nya tidak menghilangkan sifat keilahian-Nya. Dialah Tuhan Yesus Kristus, Allah yang menjelma sebagai manusia. Kemudian, seperti yang diperintahkan dalam hukum Taurat [Imamat 12], Yesus disunatkan pada hari ke-8 (Lukas 2:21), artinya, sang Anak Allah yang tidak berdosa itu tetap diwajibkan untuk mengalami, menjalani, dan memenuhi ketentuan perjanjian ilahi. Tujuan dari semua kewajiban itu untuk memaklumatkan dan memperkenalkan sang Juru Selamat kepada umat manusia. Buktinya, malaikat Gabriel menyampaikan berita Natal kepada para gembala di padang. Kedua, Yesus dipersembahkan di Bait Allah agar penyunatan itu disahkan dan dimeteraikan. Ia ditebus dengan [persembahan korban]. Persembahan yang diberikan adalah persembahan yang biasa dilakukan oleh kaum miskin berupa sepasang burung tekukur atau dua anak burung merpati (Imamat 12:8; Lukas 2:24). Kebenaran misi Yesus juga didukung oleh dua orang tua yang sangat saleh, yakni Simeon dan Hana. Ketiga, tidak lama kemudian sekelompok orang bijak tiba di Yerusalem untuk menanyakan kelahiran Raja Yahudi. Para Majus itu (kemungkinan para pakar astrologi) telah melihat bintang-Nya di Timur sehingga mereka datang untuk menyembah-Nya. Pada saat itu, Raja Herodes yang bengis tidak mengetahui berita itu. Berdasarkan nubuatan [nabi Mikha], ia mengutus orang-orang Majus ke lokasi kelahiran Mesias di Betlehem. Dengan alasan ingin menyembah-Nya juga, ia meminta mereka memberitahukan tempat kelahiran-Nya secara akurat. Namun demikian, mereka tidak kembali menemui Herodes setelah mereka mendapat peringatan di dalam mimpi. Mereka langsung pulang ke negeri mereka dengan melalui jalan lain (Matius 21:12). Keempat, sesudah orang-orang Majus itu pergi, Allah langsung memerintahkan Yusuf sekeluarga untuk pergi mengungsi ke Mesir. Herodes yang merasa telah diperdaya orang-orang Majus menitahkan untuk mengeksekusi semua anak-anak di Betlehem yang berumur dua tahun ke bawah. Tidak lama setelah Herodes meninggal, Allah memerintahkan Yusuf sekeluarga untuk kembali ke Nazaret (Matius 2:13-23). Kelima, perjalanan Yesus dan orangtua-Nya [ke Yerusalem] pada hari Paskah. Pada saat itu, Ia berusia 12 tahun dan gemar berdiskusi dengan pemimpin-pemimpin agama di Bait Suci (Lukas 2:41-52). Tentu saja, kita tidak perlu berusaha merangkai biografi Yesus itu selengkapnya berdasarkan kitab-kitab Injil seperti penyelidikan informasi dan fakta tentang hidup seseorang yang telah lama meninggal. Para penyusun kitab Injil tidak mengutamakan urutan kronologis dan historisnya sebab mereka lebih menekankan sisi teologisnya. Packer, Tenney, dan White berkomentar: Keempat kitab Injil merupakan satu-satunya sumber informasi utama kita mengenai Yesus Kristus. Kitab-kitab itu tidak menyajikan suatu biografi menyeluruh tentang hidup-Nya, namun gambaran mengenai pribadi-Nya dan karya-Nya. Sejak kelahiran-Nya hingga Ia berusia 30 tahun hampir tidak ada yang diceritakan tentang-Nya. Bahkan laporan mengenai pelayanan-Nya itu pun tidak mendalam.[1] Hingga di sini, pernyataan tersebut belum bisa disebut selesai. Banyak persoalan yang fundamental masih tetap berpotensi untuk memicu perdebatan Kristologi. Potensi Perdebatan Kristologi Meskipun para siswa Alkitab berdebat bahwa perkiraan terbaik mengenai permulaan pelayanan Yesus bisa jadi tahun 29 AD,[2] namun yang memusingkan barangkali adalah tidak adanya berita atau keterangan mengenai kegiatan Yesus ketika Ia berumur 12 hingga 30 tahun. Riwayat Yesus seolah-olah tersembunyi dan terputus sama sekali sehingga terkesan sangat misterius. Sekarang, marilah kita mencoba untuk mengungkapkan makna pesan itu. 1. Apokrif atau Kanonik? Tuhan diam [tentang hal ini], wajar saja manusia begitu ingin mengetahui dan berspekulasi untuk mengisi kekosongan itu. Pada zaman gereja perdana muncul kitab-kitab Apokrifa yang seolah-olah memberikan keterangan terinci tentang kisah-kisah Tuhan Yesus yang tidak diceritakan di dalam keempat Injil kanonik. Ruang lingkup Apokrifa Perjanjian Baru (PB) memang lebih sulit ditentukan dibanding Apokrifa Perjanjian Lama (PL). Profesor A.F. Wall, pakar studi keagamaan dari Universitas Aberdeen, tatkala memberi batasan pengertian istilah Apokrifa PB menuliskan bahwa "istilah ini akan dibatasi pada kitab-kitab nonkanonik yang dianggap ditulis oleh dan bertujuan untuk memberikan informasi ekstrakanonikal tentang Yesus atau para rasul."[3] Isi Kitab Apokrifa PB khususnya penuh dengan cerita mengenai perkataan dan perbuatan Yesus ketika Ia masih kanak-kanak. Kisah-kisah tentang Tuhan Yesus di Apokrifa itu biasanya dangkal dan berlebih-lebihan. Ia digambarkan sebagai pembuat berbagai keajaiban yang tidak penting dan tidak berguna. Misalnya, Ia mengubah teman-teman-Nya menjadi kambing dan membuat burung-burungan dari tanah liat dan membuatnya bisa terbang. Akhir-akhir ini, kita sering mendengar isu-isu serupa yang tidak berdasar. Film "The Last Temptation" mengisahkan spekulasi kisah percintaan-Nya dengan sang pelacur, Maria Magdalena. Semua gambaran itu sangat naif sekali! Meskipun menarik, semua keterangan itu merupakan perkiraan liar manusia yang jauh dari sempurna! Akhirnya, kita diingatkan agar tidak memasuki "tabir" Kitab Suci yang berselimutkan misteri. Para penafsir naif itu tidak bisa mengontrol keingintahuan dan imajinasi mereka, serta tidak bersedia takluk kepada Alkitab, yang memang tidak banyak memberikan informasi mengenai hal-hal ini. "Kembali ke Alkitab!" Kita hanya perlu mengetahui [masa kecil Yesus] sebatas kesaksian Alkitab kanonik, sebab "wahyu" itu benar-benar diilhami oleh kuasa Roh Kudus (2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:21-22). Kita harus kembali pada semangat, gairah, dan prinsip para Reformator yang bersemboyan "Sola Scriptura". 2. Sketsa Kristologi via Tradisi? Meskipun kita tidak boleh berilusi dan berimajinasi liar, kita tidak dilarang, bahkan diwajibkan mencari semua keterangan tentang Kristus yang otentik, melalui penggalian dan penyelidikan tentang cara hidup umumnya dalam tradisi Yahudi, menyangkut masa pertumbuhan-Nya sebagai kanak-kanak hingga pemuda sepanjang tahun-tahun yang misterius tersebut. Kita bisa mengajukan berbagai pertanyaan untuk membantu kita merekonstruksi kehidupan Kristus secara padat, mantap, dan bertanggung jawab. Pertama, bagaimana proses pertumbuhan Yesus sebagai seorang manusia? Dalam Lukas 2:40-52, Harold L. Willmington menjawab tegas, Ia meningkat dalam hikmat (kedewasaan psikis), Ia meningkat secara postur tubuh (kedewasaan jasmani), Ia meningkat dalam kedekatan dengan Tuhan (kedewasaan rohani), dan Ia meningkat dalam kedekatan dengan manusia (kedewasaan sosial).[4] Berdasarkan fakta itu, kita berani menyimpulkan bahwa proses pematangan dan perkembangan mentalitas, jasmani, rohani, sosial, dan moral-Nya sangat wajar seperti anak laki-laki Israel pada umumnya. Kedua, apakah Yesus dimasukkan ke sekolah? Ada yang mengatakan tidak. Namun demikan, dalam pengertian tertentu Ia bisa disebut belajar dari guru-Nya yang pertama, yaitu kedua orangtua-Nya sendiri. Ia juga belajar dari sekolah sinagoge lokal. Jadi, secara edukatif, Yesus menerima pendidikan-Nya di rumah orang tua-Nya sendiri, atau dari seorang rabi yang bertugas di rumah ibadat setempat. Perkataan "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!" (Yohanes 7:14-16) mengacu pada institusi informal "sekolah agama" atau "sekolah oleh para rabi" di dalam masyarakat Ibrani. Sebagai seorang insan biasa, Yesus juga perlu belajar. Ia tanpa ragu-ragu telah mempelajari beraneka ragam bahasa yang berkembang dan dipakai pada lingkungan hidup-Nya. Adam Fahling membuktikan secara panjang lebar: Tidak diragukan lagi, Ia berbicara dalam bahasa Aram yang umum dipergunakan; tetapi Ia juga mengenal bahasa Ibrani, karena Ia mengutip beberapa bagian Kitab Suci secara langsung dari naskah asli berbahasa Ibrani. Ia dapat membaca; terbukti sepanjang perdebatan-Nya dengan orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki Ia dapat merujuk langsung ke Kitab Suci, untuk menantang mereka dengan acuan mereka sendiri Ia berulang kali mengatakan, "Tidakkah kamu baca?" Nampaknya Ia juga dapat menulis. Selain itu tidak diragukan bahwa Ia juga memahami percakapan berbahasa Yunani; karena di mana pun Ia tampak berbicara dengan orang-orang yang menggunakan bahasa itu, entah dengan perwira Romawi, dengan perempuan Siro-Fenisia, dengan "orang Yunani yang ingin bertemu Yesus" [Yohanes 12:20-21], dan dengan Pilatus, tidak pernah disebutkan kehadiran seorang pengalih bahasa. Kita tidak dapat tahu sejauh apa pengetahuan Latin Yesus. Sejumlah kata-kata dalam bahasa Latin kita temukan di dalam pengajaran-Nya; pada satu peristiwa Ia mengacu pada tulisan di sebuah koin Romawi. Akan tetapi, penggunaan bahasa-bahasa ini tidak serta-merta menunjukan bahwa dia menerima pelatihan khusus, namun dengan mudah dapat dijelaskan dari [fakta bahwa] Anak Yahudi Galilea ini hidup di lingkungan Yunani-Romawi. Selain itu, jika Anak ini menerima pendidikan khusus, yang diragukan, kita dapat menganggap bahwa pendidikan tersebut telah terhenti sesaat setelah kunjungan Paskah-Nya ke Yerusalem.[5] Mengingat ketatnya pengajaran agama Yudaisme, Yesus diduga telah membaca habis buku bacaan "The Testaments of The Twelve Patriachs" -- sekumpulan kitab nonkanonikal yang berhubungan erat dengan kesaksian dua belas anak-anak Yakub. Ia juga diperkirakan telah mengenal dengan baik isi warisan perjanjian Allah turun-temurun dalam Kitab-kitab Sejarah, baik dalam tulisan-tulisan maupun nabi-nabi Perjanjian Lama. Apakah kita bisa mengetahui aktivitas spesifik Yesus pada tahun-tahun permulaan-Nya? Dalam realitanya, tidak sulit untuk menggambarkan seluk-beluk umum kegiatan Yesus pada usia 2 sampai 12 tahun; kita hanya perlu menyusun hari-hari Yesus dalam panorama suasana dusun Nazaret di Galilea [6]. Ada petunjuk yang meyakinkan bahwa dalam asuhan penuh kasih yang diterima-Nya di rumah orangtua-Nya -- termasuk pula asuhan disiplin sesuai dengan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat Yahudi -- tentu Yesus dilatih untuk bekerja keras. Ia harus menguasai dan mengusahakan keterampilan yang diperlukan untuk membantu ayah-Nya, Yusuf, yaitu keterampilan sebagai tukang kayu. Ia rajin belajar memakai alat-alat pertukangan. Ia pasti berpartisipasi menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga-Nya. Alasannya, Yusuf tidak disebut dalam sejarah masa kehidupan Yesus selanjutnya, maka pada umumnya orang berpendapat bahwa Yusuf sudah meninggal pada waktu Yesus masih muda. Setelah itu mungkin pemeliharaan rumah tangga dipikul Yesus sebagai putra sulung. Mustahil Yesus bekerja tanpa disertai doa, baik sebelum atau sesudahnya. Kebiasaan doa dan saat teduh ini (Markus 1:35) dibentuk sejak dini melalui pengaruh orangtua-Nya yang amat saleh. Pujian yang dikidungkan ibu Yesus (Lukas 1:46-55) tentang keberuntungannya menunjukkan bahwa ia adalah seorang ibu yang begitu rohani, puitis, dan patriotik. Ia adalah seorang yang gemar berikhtiar menelaah firman Allah, mengucap syukur, dan berdoa. Hal ini telah nyata karena nyanyiannya penuh ide-ide PL dan mengambil polanya dari tokoh wanita Hana (1 Samuel 2:1-10). Yesus jelas bertumbuh dalam kasih ibu-Nya dan dengan segala ketulusan hati ayah-Nya. Yang penting di sini, kita tak perlu melukiskan orangtua Yesus secara berlebihan. Menganggap mereka "santo", bagai raja dan ratu sorga adalah perbuatan yang keliru. Saudara-Saudara Yesus Mengenai hal di atas, kita membaca dari Matius 1:25 dalam perikop Injil Matius tentang mimpi Yusuf yang berbunyi: "Tetapi Yusuf tidak bersetubuh dengan Maria sampai ia melahirkan anaknya laki-laki". Dari ayat ini tidak dapat disimpulkan apa-apa mengenai ada tidaknya hubungan seksual antara Yusuf dan Maria sesudah kelahiran Yesus. Namun persoalan ini diperdebatkan berabad-abad lamanya. Perdebatan ini menghasilkan sejunilah pendapat yang bervariasi. Orang-orang Protestan sering kali menerima kemungkinan adanya hubungan seksual antara Yusuf dan Maria. Orang-orang Katolik dan Ortodoks pada umumnya mempertahankan pendapatnya mengenai keperawanan Maria. Sementara itu sejumlah besar orang Kristen sama sekali tidak mengerti mengapa hal ini diperdebatkan. Dasar perdebatan yang sudah berusia tua ini ternyata bersumber pada masalah bahasa asli saudara-saudara Yesus. Doktrin yang dianut orang Protestan bahwa Yesus bersaudara kandung, baik laki-laki (Yakobus, Yosea, Yudas dan Simon) atau perempuan-perempuan yang tidak disebutkan namanya (Markus 6:3 dan Yohanes 7:3-5),[7] sering kali berlawanan dengan ajaran resmi Katolik. Argumen para teolognya biasanya merumuskan bahwa "menurut bahasa Ibrani, kata "saudara" (bahasa Ibrani: "ah") dapat diterapkan bukan hanya pada saudara yang sedarah melainkan juga pada setiap kerabat lainnya".[8] Kita tidak perlu terjebak pada perangkap persoalan yang ruwet dan rumit ini. Rasanya bukti-bukti yang disampaikan oleh pihak Katolik (meskipun kriteria pertimbangannya cukup logis) ternyata tetap masih lemah. Kembali pada catatan-catatan Alkitab, tentu kita akan berpegang teguh pada tradisi doktrin Reformasi (Martin Luther dan John Calvin) daripada tradisi Bapak-Bapak Gereja mula-mula (Klemens dari Aleksandria, Origenes, Eusebius, dll.). Bapak-Bapak Gereja yang disebut kuno ini acapkali berpendapat bahwa yang dimaksud dengan saudara-saudara Yesus adalah anak-anak Yusuf dari perkawinan yang pertama. Pemecahan persoalan yang diusulkan oleh sejumlah Bapa Gereja itu terkesan mengada-ada dan dibuat-buat saja. Barangkali tantangan yang lebih urgen lagi bukanlah menyistematikakan sketsa ajaran Kristus (Kristologi) via tradisi melainkan mencari apa yang menjadi relevansinya pada masa kini? Setelah kita mengetahui sedikit banyak siapakah Yesus yang sebenarnya, apakah makna teologis dan praktisnya bagi generasi ke generasi sepanjang zaman? Yesus harus mampu diterjemahkan dalam situasi kini dan di sini, serta tetap menjadi "jawaban" bagi dunia sampai pada akhir zaman. Akhir kata, kita harus menyadari bahwa yang tetap menjadi fokus berita adalah Yesus Kristus. Inti dari segala inti permasalahan yang menyangkut tahun-tahun misterius Yesus itu sungguh-sungguh merupakan rahasia Alkitab. Seandainya kita hendak menggali dan menguliti lebih dalam, paling baik formatnya demikian: antara umum 0-12 tahun, Yesus sudah pasti diasuh, diasih, dan diasah oleh orangtua-Nya sebagaimana layaknya. Setelah akil balig, antara 12-30 tahun, Yesus membekali diri lebih baik lagi dalam persiapan-Nya untuk memulai misi yang suci dan agung guna menyelamatkan manusia yang percaya kepada-Nya. Ketika kata-kata ini berakhir, pergumulan kita pada Kristologi yang benar bau dimulai. Tapi kita tidak bisa berbuat lain melebihi kesaksian Alkitab. Itulah kenyataannya ketika kita ingin mengetahui Yesus Kristus dalam tahun-tahun yang misterius. Referensi: [1] J.I. Packer, M.C. Tenney, W. White, Jr., "The Bible Almanac" (Nashville: Thomas Nelson, 1980) 511 [2] J.F. Walvoord, R.B. Zuck, "The Life of Christ Commentary (Wheaton: Victor Books, 1989) 212 [3] J.D. Douglas (ed.), "New Testament Apocrypha," "New Bible Dictionary" (Leicester: InterVarsity, 1982) 828 [4] H.L. Willmington, "Willmington`s Complete Guide to Bible Knowledge: The Life of Christ (Wheaton: Tyndale House, 1991) 25 [5] "The Life of Christ" (St. Louis: Concordia, 1936) 127-128 [6] F.F. Bruce, The Real Jesus" (London: Hodder and Stoughton, 1985) 35 [7] D. Guthrie, "Jesus The Messiah: An Illustrated Life of Christ" (Grand Rapids: Zondervan, 1972) 33-34 [8] Leks, "Yesus Kristus Menurut Keempat Injil" (Yogyakarta: Kanisus, 1990) 49 Diambil, diterjemahkan (kutipan), dan disunting dari: Nama jurnal: Pelita Zaman, Volume 7, No. 1, 1992 Penulis: Kiem Sie Kian Penerbit: Yayasan Pengembangan Pelayanan Kristen Pelita Zaman, Surabaya 1992 Halaman: 89 -- 97 ____________________________________________________________ BERITA SABDA 1. Tahap Akhir Penyelesaian CD SABDA 4.0 Setelah sekian lama dinantikan, kami berharap akhir Mei 2010 ini CD SABDA 4.0 sudah bisa dicetak dan disebarkan kepada para pengguna SABDA. Saat ini, Tim SABDA sedang menyelesaikan tahap akhir yaitu melakukan pengecekan kualitas/QC dan mengintegrasikan semua program, modul, dan bahan-bahan lain yang ada di dalamnya. Doakan agar semua bisa selesai dengan baik dan pencetakan CD bisa dikerjakan di Jakarta. 2. Pertemuan Konsultasi Kabar Baik Pada awal bulan April yang lalu YLSA mendapat undangan untuk bergabung dalam pertemuan Konsultasi Kabar Baik di Bogor yang diprakarsai oleh YAMARI dan YASUMA. Kami sangat bersyukur karena pada pertemuan itu bisa bertemu dengan banyak sekali wakil dari organisasi Kristen lain yang bekerja keras melayani Tuhan di bidang yang berbeda-beda. Kami sungguh merasa dipersatukan dalam Tubuh Kristus karena sekalipun kami melayani di tempat dan di bidang yang berbeda-beda, tapi kami memiliki semangat dan kasih yang sama untuk melayani Tuhan kita, Yesus Kristus. Salah satu tujuan pertemuan tersebut adalah agar setiap organisasi Kristen bisa mengenal organisasi Kristen yang lain. Yang sangat diharapkan adalah kerja sama sehingga setiap organisasi dapat membantu organisasi lain, dengan demikian dapat terjadi sinergi yang akan memaksimalkan pelayanan yang sudah ada. YLSA ternyata telah cukup dikenal oleh organisasi-organisasi Kristen yang hadir pada pertemuan itu karena produk pelayanan YLSA (CD SABDA, situs-situs, dan publikasi) telah banyak menjadi berkat bagi mereka. Selain berkesempatan untuk memberikan presentasi tentang YLSA, kami juga dapat membagikan CD Alkitab Audio kepada semua peserta dan juga menginstalkan program SABDA (Software Alkitab, Biblika Dan Alat-alat) kepada para peserta yang kebetulan membawa laptop/notebook/flashdisk. Kami berharap semua alat studi Alkitab yang telah mereka dapatkan menjadi berkat dan dapat menolong meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk melihat foto-foto pertemuan tersebut, silakan berkunjung ke Facebook SABDA di: => <http://www.facebook.com/album.php?aid=210431&id=153020044082>, 3. Seminar: "Conversational Evangelism" dan CD Alkitab Audio SABDA Beberapa staf YLSA mendapat kesempatan untuk mengikuti Seminar dan Lokakarya "Conversational Evangelism", yang diadakan di Yogyakarta, 26--28 April 2010. Seminar ini digelar oleh Yayasan Gloria yang memiliki kerinduan untuk mengasah hati serta keterampilan para peserta untuk menjadi saksi bagi Kristus. Puji Tuhan, meskipun hadir sebagai peserta, tim YLSA juga mendapat kesempatan untuk membagikan lebih dari 200 CD Alkitab audio, software SABDA, dan informasi tentang sumber bahan yang tersedia di situs-situs YLSA. Mari kita doakan agar bahan-bahan yang telah dibagikan dapat memperlengkapi para peserta untuk dapat melayani dan memenangkan jiwa dengan lebih baik. ____________________________________________________________ AUDIO SABDA ALKITAB DALAM AUDIO ! Saat ini telah tersedia Alkitab Audio yang bisa didengarkan dalam bentuk CD - MP3! Apa kegunaan CD Alkitab Audio? ---------------------------------------------------------- CD Alkitab Audio ini akan banyak menolong Anda dalam pelayanan, dan terutama gereja Anda, khususnya untuk menolong para lanjut usia, penyandang tunanetra, yang sedang berbaring sakit atau yang masih buta huruf sehingga mereka pun bisa dilawat oleh firman Tuhan. Bahkan CD Alkitab Audio ini juga bisa Anda gunakan ketika sedang melakukan perjalanan atau ketika ada di rumah, karena CD ini dibuat untuk format MP3 dan bisa diakses lewat pemutar CD/VCD/DVD, pemutar MP3/MP4, telepon genggam, iPod/iPhone, dan semua jenis komputer. Milikilah segera dan jadikan CD Alkitab Audio MP3 ini alat untuk menyebarkan firman Tuhan karena di sekitar kita masih banyak orang yang belum dijangkau oleh firman Tuhan. "Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?" (Roma 10:14b) Untuk tujuan inilah, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA -- http://www.ylsa.org) - tergerak untuk membantu penyebaran Alkitab Audio secara GRATIS/non-komersial sehingga firman Tuhan semakin banyak didengar oleh mereka yang dipanggil Tuhan dan jemaat Tuhan semakin giat melaksanakan Amanat Agung-Nya. Durasi CD Alkitab Audio Perjanjian Baru (Matius -- Wahyu) rata-rata 28 -- 30 jam. Jadi, jika Anda mendengarkan 1 jam per hari Anda akan bisa menyelesaikan seluruh Alkitab Perjanjian Baru dalam 1 bulan! CD-CD Alkitab Audio apa saja yang tersedia? ---------------------------------------------------------- Berikut adalah CD-CD Alkitab Audio yang disediakan oleh Yayasan Lembaga SABDA: 1. CD Alkitab Audio PB -- TB (Terjemahan Baru) 2. CD Alkitab Audio PB -- BIS (Bahasa Indonesia Sehari-Hari) 3. CD Alkitab Audio PB -- Shellabear (Bahasa Indonesia Kontekstual) 4. CD Alkitab Audio PL Mazmur, Amsal, Pengkhotbah -- TB 5. CD Alkitab Audio PB -- Bahasa Jawa 6. CD Alkitab Audio PB -- Bahasa Sunda 7. CD Alkitab Audio PB -- Bahasa Aceh Beberapa dari CD Alkitab Audio juga dapat diunduh lewat internet melalui alamat: ==> http://download.sabda.org/audio_bible Bagaimana menghubungi Yayasan Lembaga SABDA? ---------------------------------------------------------- Jika Anda juga tergerak untuk menyalurkan CD Alkitab Audio MP3 dan/atau CD SABDA 4.0 untuk menjadi alat pelayanan yang efektif pada zaman teknologi informasi ini, silakan menghubungi Yayasan Lembaga SABDA di: ==> < ylsa@sabda.org > Bagaimana terlibat mendukung pelayanan Alkitab Audio? ---------------------------------------------------------- Yayasan Lembaga SABDA sangat membutuhkan bantuan Anda untuk menjadi mitra dalam menyebarkan firman Tuhan di gereja Anda atau di tempat-tempat lain. Karena itu, jika Anda digerakkan Tuhan untuk terlibat membantu pelayanan ini, silakan menghubungi: ==> < ylsa@sabda.org > atau < yulia@in-christ.net > Jika Anda tergerak untuk ikut mendukung pelayanan Yayasan Lembaga SABDA dalam hal dana, supaya kami dapat memproduksi lebih banyak CD-CD Alkitab Audio dan CD SABDA 4.0 untuk bisa disebarkan secara gratis, silakan menggunakan informasi di bawah ini: Yayasan Lembaga SABDA a.n. Yulia Oeniyati BCA cabang Pasar Legi No.Rek: 0790266579 ____________________________________________________________ TESTIMONI SABDA FIRMAN TUHAN LEWAT CD ALKITAB AUDIO Oleh: Ibu Debora Saya sungguh berterima kasih kepada Kusuma, Ibu Yulia, dan seluruh Staf Yayasan SABDA karena saya telah dikirimi CD Alkitab Audio dan sertifikat PESTA [http://pesta.org]. Saya benar-benar terkejut. CD tersebut benar-benar sangat bermanfaat. Sekarang saya bisa mendengarkan firman Tuhan lewat HP atau iPod saya di mana pun saya berada, dan saya bisa bagikan juga kepada teman-teman dan saudara-saudara yang lainnya. Kemarin saya menunggu seseorang, biasanya menunggu adalah saat yang paling menjemukan, tetapi sekarang saya bisa tetap aktif dengan menyimak firman Tuhan lewat HP, dan ketika macet di jalan bersama suami, kami sama-sama mendengarkan firman Tuhan di mobil, lalu untuk persiapan mengajar di sekolah minggu, dan kami pun bisa mendengarkan firman Tuhan di rumah. Sangat efektif. (Apalagi mata saya dan suami saya sudah kurang enak kalau membaca. Biasa... tanda-tanda menua, harus pakai kaca mata, hehehe...) Kiranya Tuhan yang akan terus menjadi pendukung utama bagi pelayanan ini dan saya berdoa supaya para staf dan seluruh komunitas SABDA akan semakin bersemangat dan berkobar melayani karena kita tahu waktunya sudah semakin dekat. *) Anda juga dapat membaca tulisan ini di publikasi Berita SABDA: ==> http://www.sabda.org/publikasi/berita_sabda/018 ____________________________________________________________ SURAT BIBLIKA Dari: "VoiceComp" <voicesby@xxxxxx> >Saya ingin memberitahukan bahwa saya telah menerima CD >Alkitab MP3. Saya akan memperbanyak dan membagikannya >agar bisa memberkati banyak orang. > >Saya mau bertanya hal lainnya, apakah sudah ada CD >Alkitab MP3 dalam bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa >dan Madura? Saya berpikir bahwa orang-orang tua yang >kesulitan membaca atau orang kurang berpendidikan yang >kurang menguasai bahasa Indonesia, akan sangat tertolong >dengan Alkitab Audio dalam bahasa ibu (daerah) yang >biasa mereka gunakan sehari-hari. > >Saya berangan-angan membuat radio mini watt (biasa >disebut radio komunitas karena tidak perlu ijin) >dengan jangkauan 1--2 km. Dan pembacaan Alkitab MP3 >dalam bahasa Jawa, Madura, Indonesia diputar >berulang-ulang/bergantian untuk menjangkau jiwa-jiwa. > >Terima kasih atas kiriman CD-nya. Tuhan memberkati. >Salam, >AW Redaksi: Puji Tuhan! Kami sangat mendukung angan-angan Anda. Kami percaya Anda akan menjadi saluran berkat yang luar biasa. YLSA sedang mengusahakan untuk mendapatkan lebih banyak materi Alkitab audio dalam bahasa-bahasa suku dan bahkan bahasa-bahasa lain. Doakan dan kerjakanlah supaya angan-angan kita terwujud dan firman Tuhan boleh semakin disebarkan di bumi Nusantara ini. Amin! ____________________________________________________________ STOP PRESS PEMBUKAAN KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) (Periode Juni/Juli 2010) Salah satu pelayanan YLSA adalah membuka Sekolah Teologi online untuk orang awam, yang disebut sebagai PESTA, singkatan dari Pendidikan Studi Teologia Awam. YLSA, melalui kelas-kelas diskusi online ini, berharap dapat ikut ambil bagian dalam menolong gereja memperlengkapi jemaat-Nya dengan pengetahuan teologi yang memadai. Pada bulan Juni y.a.d. PESTA kembali akan membuka kelas Dasar-dasar Iman Kristen (DIK). Kelas DIK ini akan mempelajari pokok-pokok dasar iman Kristen di antaranya: Doktrin Penciptaan, Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus. Jika Anda rindu untuk semakin memahami pokok-pokok iman Kristen ini, mari belajar bersama dengan kami. Untuk mendaftar dan mendapatkan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: ==> < kusuma(at)in-christ.net > Untuk mendapatkan Modul DIK, Anda dapat mengakses ke: ==> http://pesta.sabda.org/dik_sil ____________________________________________________________ Anda diizinkan untuk menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari m-Biblika (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama m-Biblika sebagai penerbit elektroniknya. ------------------------------------------------------------ Milis Publikasi m-Biblika Terbit sejak Oktober 2009 Pimpinan Redaksi: S. Heru Winoto Redaksi Tamu: Santi Titik Lestari Staf Redaksi: Yulia Oeniyati, Kusuma Negara Untuk berlangganan: < biblika(at)sabda.org > dengan subjek "Berlangganan" Untuk berhenti: < biblika(at)sabda.org > dengan subjek "Berhenti Berlangganan" Kontak redaksi: < biblika(at)sabda.org > Arsip m-Biblika: http://www.sabda.org/publikasi/m-biblika Situs SABDA Net: http://www.sabda.net Facebook: http://fb.sabda.org/m-biblika Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org Anda dapat melihat versi HTML dari halaman ini di http://groups.google.com/group/m-biblika/web/mei-2010 ------------------------------------------------------------ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Copyright(c) m-Biblika 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org Kutipan Alkitab: Semua ayat Alkitab terambil dari Alkitab Terjemahan Baru (c) 1974 Lembaga Alkitab Indonesia Alkitab SABDA Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ____________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |